SEMARANG, Kompas.com — Pelari putri nasional dari Jawa Tengah, Trianingsih, berhasil mengantongi tiket PON XVIII/2012 di Riau, menyusul hasil yang dicapai pada Kejuaraan Atletik Asia di Kobe, Jepang, yang berakhir pada Senin (11/7/2011).

Komisi Pembinaan Pengprov PASI Jawa Tengah Heri Setiono, ketika dihubungi dari Semarang, mengatakan, Trianingsih memang tidak ikut pada tiga event yang jadi ajang kualifikasi PON, yaitu kejuaraan atletik Jatim Open, kejurnas atletik yunior, dan senior di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, Trianingsih mendapatkan tiket itu berdasarkan prestasi yang dicapai pada kejuaraan atletik di Jepang tersebut.

"Event-event yang ada di luar negeri dan diakui induk organisasi olahraga atletik di Tanah Air ini juga dijadikan ajang kualifikasi PON sehingga Trianingsih tetap lolos meksipun tidak tampil pada tiga event yang dijadikan ajang kualifikasi," katanya.

Pada Kejuaraan Atletik Asia di Kobe, Jepang, Trianingsih yang turun pada nomor lari 5.000 meter hanya menempati peringkat keenam dengan catatan waktu 16.05.18 detik atau terpaut sekitar delapan detik dengan catatan waktu saat meraih emas pada SEA Games 2009 Laos, yaitu 15.56.79 detik.

Dengan tambahan pelari berasal dari klub Lokomotif Salatiga itu, cabang atletik Jateng sudah meloloskan 31 atletnya pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang. Dari jumlah tersebut, 17 atlet lolos melalui kejuaraan atletik Jatim Open, dua atlet melalui kejurnas atletik yunior, dan terakhir 11 atlet melalui kejurnas senior di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ketika ditanya soal lomba lari maraton (42,195 kilometer) yang dijadikan ajang kualifikasi PON, dia mengatakan, dirinya baru saja mendapat informasi dari PB PASI bahwa ajang kualifikasi PON maraton akan dilaksanakan di Palembang, Sumsel, pada September mendatang.

Ia mengakui, selama ini belum ada ajang maraton yang dijadikan babak kualifikasi PON setelah lomba lari maraton Malang ditiadakan sejak tiga tahun yang lalu. Bahkan, kata dia, pada saat SEA Games XXVI di Jakarta dan Sumatera Selatan, September mendatang, juga akan dijadikan ajang kualifikasi PON.

"Para atlet yang ikut berbagai event di luar negeri atau dalam negeri dalam bentuk half marathon (21 kilometer) akan dikonversikan dengan hasil di SEA Games untuk menentukan lolos-tidaknya mereka ke PON di Riau mendatang," katanya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPAS.com - Ben Spies belum menyelesaikan misinya di Sirkuit Sachsenring, tempat di mana akan berlangsung seri kesembilan MotoGP 2011 pada akhir pekan ini. Karenanya, pebalap asal Texas tersebut bertekad menyelesaikan bisnisnya di venue itu, apalagi dia datang dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Musim lalu ketika masih membela tim satelit Yamaha Tech 3, Spies termasuk salah satu pebalap favorit untuk meraih hasil bagus di Sachsenring, karena meskipun berstatus rookie, juara dunia Superbike 2009 tersebut dengan cepat mempelajari sebuah sirkuit baru. Sayang, di sesi kualifikasi dia gagal mencatat waktu terbaik karena tergelincir akibat menginjak tumbahan oli dari motor Jorge Lorenzo, sehingga hanya mampu berada di urutan 13.

Namun saat balapan, Spies mencatat hasil yang cukup bagus. Meskipun mengalami kesulitan, tetapi dia berhasil memperbaiki posisinya ke urutan delapan.

Nah, saat ini Spies sudah bergabung dengan tim pabrik Yamaha dan menjadi tandem Lorenzo. Bermodalkan kemenangan di Assen pada 25 Juni lalu, Spies punya potensi yang besar untuk mengulangi prestasi ciamik tersebut, sebelum sepekan kemudian tampil di tanah kelahiran pada GP Amerika Serikat.

"Saya benar-benar menantikan dua seri ke depan. Tahun lalu, saya cukup bagus di Sachsenring; hasil akhir tidak mencerminkan seberapa baiknya kami. Saya pikir, jika saat kualifikasi tidak terjadi insiden itu, kami seharusnya bisa start dari posisi lebih dekat ke depan," ujar Spies.

"Tim kami berada dalam kondisi yang bagus sekarang, motor terasa baik, dan saya juga merasa percaya diri menunggangnya, yang bisa dilihat dari hasilnya. Tentu saja, setelah itu kami menuju ke balapan di rumahku, di AS. Dan, saya juga kembali menunggang motor dengan warna merah dan putih!"--di Laguna Seca, Yamaha kembali menggunakan motor warna merah-putih seperti di Assen, Belanda, ketika Spies untuk pertama kali menjuarai balapan MotoGP.

"Dalam tiga tahun terakhir, Yamaha terbukti memiliki sebuah motor yang bagus untuk trek Sachsenring, dan kami memiliki pengesetan yang bagus bagi kedua pebalapnya sekarang," tambah direktur tim Massimo Meregalli. "Saya sendiri tidak tahu sirkuit, karena ini akan menjadi kunjungan pertamaku dengan tim, tetapi saya yakin kami bisa tampil bagus seteleh melihat sejarah di sana."

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.