DAEGU - Usain Bolt akan pergi untuk meraih tiga dari tiga emas yang diperebutkan ketika ia mengikuti kejuaraan dunia atletik yang bakal dibuka pada hari Sabtu (27/8/2011)di Daegu, Korea Selatan.
 
Pelari asal Jamaika ini ditargetkan memenangkan lomba sprint jarak 100 dan 200 meter serta 4x100, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagia legenda atletik di usia 25 tahun. Kejuaraan dunia di Daegu ini juga dianggap sebagai pemanasan menjelang Olimpiade London tahun depan.
 
Setelah memecahkan tiga rekor dunia pada Olimpiade Beijing 2008 dan dua pada kejuaraan dunia 2009 di Berlin, Bolt memang harus istirahat karena cedera punggung tahun lalu, dan ia masih perlu mencari bentuk terbaiknya.
 
Tapi lebih banyak emas adalah semua apa yang dianggap sekarang."Catatan Dunia dapat rusak, tapi medali selamanya bisa disimpan," kata Bolt seperti dilansir Super Sport Rabu (24/8/2011).
 
Tantangan terberat untuk Bolt tahun ini bukan datang dari pelari Amerika Serikat Tyson Gay yang ternyata tengah cedera, tetapi dari rekan senegaranya asal Jamaika Asafa Powell, yang memiliki catatan waktu lari 100 meter di atas 9,78 detik. Tapi dalam persaingan mereka satu-satunya tahun ini, Bolt mengalahkan Powell di Roma.
 
"Dia telah melaju cepat selama bertahun-tahun dan layak mendapatkan banyak rasa hormat," tukas Bolt tentang Powell.
 
(fit)

INDIANAPOLIS – Kendati diliputi aura optimisme luar biasa menatap balapan di GP Indianapolis akhir pekan nanti, Valentino Rossi tetap mengantisipasi kemungkinan terburuk dan situasi sulit dalam balapan nanti.

Meski waspada, Rossi pun tetap meletakkan ekspektasi selangit bisa menggoreskan hasil maksimal berbekal settingan yang dilakukan segenap staff mekaniknya dan hasil ujicoba selepas GP Rep. Ceska.

Perlu diketahui, Rossi mendapat umpan balik yang begitu banyak dari Direktur Teknik Ducati, Filippo Preziosi dan spesialis desain sasis dari markas tim di Bologna saat melakukan serangkaian ujicoba di Brno yang membuat Rossi semakin optimistis menatap balapan di Indianapolis akhir pekan ini.

Termasuk tampil konsisten untuk berada di urutan enam pembalap teratas seperti seri yang berlangsung di Rep. Ceska, dua pekan silam. "Tes (di Brno) sangat panjang dan sulit dan ujicoba tidak hanya untuk Indianapolis tetapi lebih untuk ke masa depan," kata Rossi.

"Karenanya, target kami di balapan selanjutnya di akhir pekan nanti sama seperti di Brno di mana kami berada di posisi pembalap enam besar dan tidak bertarung begitu jauh dengan pembalap lainnya dari podium," jelas Rossi dikutip MCN, Rabu (24/8/2011). "Di Indy sangat sulit karena itu bukan salah satu trek favorit, tetapi saya tetap mencoba," sambung juara dunia tujuh kali tersebut, mengakui Indianapolis bukan salah satu lintasan favoritnya.

Rider yang eksentrik itu pun tidak memungkiri, serangkaian sesi ujicoba di Brno membawa keuntungan tersendiri baginya. Rossi mengakui sejauh ini timnya tidak terfokus meningkatkan kecepatan semata, tetapi juga mengikis keraguan terhadap tunggangannya.

"Kami melalukan banyak ujicoba dan kami membuat banyak settingan berbeda. Kami tidak terlalu banyak bekerja untuk meningkatkan kecepatan namun kami mencoba untuk menghilangkan keraguan pada motor. Kami bekerja banyak untuk distribusi berat dan kami memiliki sejumlah data yang sangat bagus, menyelesaikan masalah satu per satu. Sayangnya, kami tidak bisa menempatkannya secara bersama," urainya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Rossi pun mengemukakan sampai saat ini, dia beserta jajaran mekaniknya terus melakukan eksperimen guna meningkatkan performa GP11.1 berangkat dari data yang diperoleh dalam sesi ujicoba di Brno.

"Saya pikir, pekerjaan ini sangat penting karena kami memiliki beberapa mekanik dari Ducati yang mengatakan kepada kami mencoba motor dengan cara beragam cara, sehingga mereka bisa memahaminya. Kami memiliki informasi bagus, bagaimana mengubah cara  membelokkan motor atau menambah grip belakang. Sekarang, kami membutuhkan sesuatu untuk menempatkan semua ini secara bersama," urai Rossi.
(edo)