ANTARA - Olahraga |
Jepang berbagi angka dengan Uzbekistan Posted: 06 Sep 2011 12:26 PM PDT Tashkent (ANTARA News) - Juara Asia Jepang bangkit dari ketinggalan gol lebih dulu untuk mencatat hasil imbang 1-1 dengan tuan rumah Uzbekistan dalam pertandingan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2014, Selasa. Gelandang Uzbekistan Server Djeparov membuka gol lebih dulu, tapi kemudian Shinji Okazaki menyamakan kedudukan bagi Jepang setelah turun minum, lapor AFP. Hasil tersebut membuat kedua tim sama-sama mengumpulkan empat poin di puncak klasemen grup setelah dua putaran pertandingan. Korea Utara, yang mengalahkan Tajikistan 1-0 pada pertandingan sebelumnya, menempati posisi ketiga dengan tiga poin, sementara Tajikistan di posisi terbawah. Ukbekistan memulai pertandingan dengan cemerlang di Stadion Pakhtakor dan memiliki peluang mencetak gol pada menit ketujuh saat tembakan keras gelandang Timur Kapadze membentur tiang gawang. Kapten Djeparov kemudian membuat tim rumah unggul 10 detik kemudian, menyambar bola muntah ke gawang setelah pertahanan Jepang gagal mengamankan umpan silang Alexander Geynrikh`s cross. Tim Samurai Biru, yang tidak diperkuat pemain bintang Keisuke Honda dan Kengo Nakamura, berupaya keras menyamakan kedudukan, sementara Victor Karpenko nyaris membuat kedudukan menjadi 2-0 saat tendangan jarak jauh dia hampir tidak bisa ditangkap kiper Jepang Eiji Kawashima. Tim Jepang yang diasuh pelatih Alberto Zaccheroni akhirnya bisa menyamakan kedudukan pada menit 65 melalui sundulan Okazaki yang menyambut umpan silang Maja Josida. (I015/Z002/K004) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Presiden kecewa terhadap pendukung tim nasional Posted: 06 Sep 2011 11:09 AM PDT "Presiden kecewa karena itu bertentangan dengan sportivitas olahraga," kata Julian setelah Presiden Yudhoyono meninggalkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia antara Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, J Berita Terkait "Presiden kecewa karena itu bertentangan dengan sportivitas olahraga," kata Julian setelah Presiden Yudhoyono meninggalkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia antara Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam. Menurut Julian, Presiden menegaskan, memenangkan pertandingan adalah hal yang penting. Namun, menjaga sportivitas tidak kalah penting. Meski meninggalkan stadion sebelum pertandingan selesai, Kepala Negara meminta Menpora Andi Mallarangeng dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo untuk tetap di Stadion. "Guna menjaga situasi tetap menjadi kondusif untuk bisa dilanjutkan kembali. Tadi bapak presiden tidak berkenan untuk terus melanjutkan menonton pertandingan," katanya. Menurut Julian, pemerintah akan meminta penjelasan dari Polri dan panitia kenapa hal seperti itu bisa terjadi. "Yang kita inginkan sebagai tuan rumah yang baik, penonton yang baik, harus menjaga sportivitas," katanya. Sementara itu, Menpora Andi Mallarangeng mengakui bahwa Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) selalu bersikap tegas terhadap segala jenis gangguan pertandingan. "Oleh karena itu ke depan ini jadi pelajaran," katanya. Dia berharap pihak keamanan bisa melakukan pemeriksaan dengan ketat, sehingga hal serupa tidak terjadi lagi. Namun demikian, dia berharap dukungan terhadap Timnas tidak surut. Dia menegaskan, dukungan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pergi meninggalkan laga Pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia antara Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa malam, sesaat setelah sejumlah penonton menyalakan petasan dan melempari pemain Bahrain dengan botol air minum. Peristiwa itu terjadi sekitar menit ke-80, atau sepuluh menit sebelum babak kedua berakhir. Saat itu, Indonesia sudah tertinggal 0-2. Secara mendadak sejumlah penonton menyalakan petasan. Pihak panitia sempat melarang penonton melakukan hal itu. Namun, sejumlah penonton tetap menyalakan petasan. Bahkan, beberapa penonton yang lain melemparkan botol air minum ke arah para pemain cadangan Bahrain yang sedang pemanasan. Setelah kejadian itu, Yudhoyono mendadak berdiri dan pergi meninggalkan tribun kehormatan. Dia pergi sambil menatap dan menunjuk ke arah penonton yang menyalakan petasan dan melempari pemain. Presiden yang diikuti perangkat kepresidenan kemudian menuju ruang VVIP. Mereka sempat membicarakan sesuatu di ruang itu. Beberapa saat kemudian, Presiden Yudhoyono meninggalkan stadion. Dia tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan. "Itu pertandingan belum selesai," katanya tanpa tersenyum dan dengan mimik muka serius.(T.F008/Z002) Editor: Heru COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan