ARAGON - Bos Honda Gresini, yakni Fausto Gresini memaklumi hasil yang didapat oleh Marco Simoncelli. Mantan pembalap Honda tersebut sadar bahwa degradasi ban membuat anak buahnya itu tidak bisa berbicara banyak di GP Aragon minggu lalu.

Simoncelli sejatinya tidak tampil buruk. Pembalap berambut kribo ini berhasil menemukan ritme yang tepat sehingga berhasil melesat ke posisi tiga terdepan, hingga akhirnya mengalami masalah pada ban sehingga posisinya merosot satu peringkat.

"Itu balapan yang menyenangkan bila bukan yang termudah, karena seperti yang kami perkirakan degradasi ban terbukti menjadi masalah nyata bagi Marco. Yang jelas peringkat empat sangat pantas didapatkan dan untungnya, kesalahan yang dia buat tidak banyak merugikan," ujar Gresini dilansir dari Autosport, Senin (19/9/2011).
 
"Sebuah pertanyaan besar muncul mengenai podium, jadi kami gembira bisa mengulagi peringkat empat seperti di Misano dan saya yakin kami bisa mencapai finis yang bagus di musim ini," tutupnya.
 
Simoncelli sendiri pada akhirnya memang berhasil mempertahankan posisinya di peringkat empat walaupun mendapat tekanan dari Ben Spies. Pembalap berjuluk Super Sic tersebut kini berada di peringkat delapan dengan mengumpulkan 93 poin.
(seb)

ARAGON - Randy de Puniet merasa sedang apes dan kecewa. Pasalnya pembalap tim Pramac ini merasa bisa meraih posisi lebih bagus dibanding hanya menempati peringkat 12 seperti yang diperolehnya minggu lalu bila tidak ada insiden terjatuhnya Karel Abraham.
 
De Puniet mengawali balapan yang bagus pada awal GP Aragon. Namun tiba-tiba Karel Abraham yang berada di depannya terjatuh dan dirinya harus mengeluarkan motornya dari lintasan untuk menghindari insiden fatal.
 
"Sekali lagi saya harus mengatakan bahwa saya kecewa setelah balapan. Saya bisa berada di posisi lima atau enam besar, tetapi saya malah mengakhiri balapan di posisi 12," ujar De Puniet seperti dilansir dari Autosport, Senin (19/9/2011).
 
"Ketika Abraham terjatuh, saya tidak bisa melakukan apapun selain menyingkir, dan kemudian saya bisa mendapatkan sejumlah waktu dan beberapa posisi. Saya hampir melewati grup di depan saya dan sangat terpukul keras ketika saya membuat kesalahan dan kehilangan semua yang saya kumpulkan," tambahnya.
 
Pramac memang pantas bersedih karena selain kegagalan De Puniet, rekan satu timnya yakni Loris Capirossi malah cedera dislokasi bahu. Hal ini diakibatkan oleh insiden Capirossi yang bersenggolan dengan Toni Elias. Hal ini membuat De Puniet mempunyai pandangan tentang timnya secara keseluruhan pada balapan di Aragon.
 
"Kami sedang sangat tidak beruntung, itu yang pasti," tandasnya.
 
(seb)