KOMPAS.com - Olahraga |
Hormati Simoncelli, Tim Gresini Pasti ke Valencia Posted: 25 Oct 2011 03:09 PM PDT MotoGP Hormati Simoncelli, Tim Gresini Pasti ke Valencia | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Selasa, 25 Oktober 2011 | 22:09 WIB KOMPAS.com - Tim Gresini Honda memberikan kepastian akan pergi ke Valencia, tempat berlangsungnya seri terakhir MotoGP 2011. Akan tetapi, mereka belum memutuskan apakah ikut kompetisi dalam event yang akan berlangsung 4-6 November tersebut. Pada hari Senin (24/10/11), bos tim Fausto Gresini sudah memberikan pernyataan kepada pers Italia, bahwa mereka tidak akan pergi ke Valencia. Ini lantaran timnya masih dalam suasana dukacita akibat tewasnya pebalap andalan mereka, Marco Simoncelli, dalam kecelakaan maut saat balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). "Hal yang pasti bahwa timku tidak akan berpartisipasi pada balapan mendatang di Valencia, dan saat program tes setelah balapan," ujar Gresini kepada Corriere dello Sport. Namun, sekarang Gresini membuat keputusan baru bahwa timnya akan pergi ke Valencia. Rencana yang pasti dilaksanakan di Valencia adalah, sepanjang akhir pekan tersebut mereka akan memperlihatkan nomor 58 di garasi Honda, sebagai bentuk penghormatan terhadap Simoncelli, sang pemilik nomor tersebut. Sedangkan untuk balapan, tim belum memutuskan apakah ikut atau tidak. Jika ikut, mereka juga belum menunjuk apakah Hiroshi Aoyama yang tampil, ataukah para pebalap Moto2, Michele Pirro dan Yuki Takahashi. |
Rossi dan Edwards Tak Perlu Merasa Bersalah Posted: 25 Oct 2011 02:44 PM PDT KOMPAS.com - Mantan juara dunia kelas 500 cc, Wayne Gardner, memberikan kekuatan kepada Colin Edwards dan Valentino Rossi, yang terlibat dalam kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), yang merenggut nyawa pebalap Italia, Marco Simoncelli. Menurut juara dunia 1987 tersebut, insiden tragis itu tak terhindarkan. Itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa dilakukan. Keduanya akan putar ulang peristiwa itu dalam pikiran, lagi, dan lagi, lalu bertanya jika mereka seharusnya bisa belok ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih keras -- Wayne Gardner Edwards dan Rossi menabrak Simoncelli ketika Simoncelli jatuh dan meluncur ke jalur mereka. Pebalap Yamaha Tech 3 dan Ducati tersebut tak bisa menghindar, sehingga terjadilah tabrakan yang membuat Simoncelli cedera parah pada kepala, leher, dan dada. Gardner mengungkapkan hal tersebut, karena dia pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini pada GP Belanda 1983. Waktu itu dia menabrak pebalap asal Italia tersebut, ketika berusaha menghindari para rivalnya setelah terjadinya kecelakaan di tengah trek. Saat itu Uncini sempat koma, tetapi bisa pulih dan sekarang menjadi perwakilan bidang keselamatan pebalap MotoGP. Nah, berdasarkan pengalaman itulah Gardner tahu bagaimana perasaan Edwards dan Rossi. Bahkan setelah itu, muncul rumor bahwa Rossi segera pensiun - meskipun Rossi sudah membantah gosip itu. "Pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini beberapa tahun lalu, saya bisa merasakan bagaimana perasaan mereka," tulis Gardner tentang Edwards dan Rossi, dalam sebuah kolom di situs pribadinya. "Namun, itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa mereka lakukan. Keduanya akan memutar ulang peristiwa itu dalam pikiran mereka, lagi, dan lagi, lalu bertanya jika mereka seharusnya bisa belok ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih keras saat itu. "Tetapi ada sedikit penghiburan, yaitu rekaman TV saat kecelakaan. Sekarang dan di tahun-tahun yang akan datang, itu akan memperlihatkan pada mereka bahwa mereka jelas tak memiliki waktu untuk menghindari tabrakan itu. Hanya saja, sayangnya kasus itu terjadi di tempat yang salah dan saat yang tidak tepat." Gardner juga mengungkapkan bahwa menurutnya kecelakaan itu jelas sangat tidak biasa dan sulit diprediksi karena cepat dan begitu mengerikan. Dia mengaku belum pernah melihat peristiwa seperti itu sepanjang berkecimpung di arena balap. "Awal dari insiden itu tidak sepenuhnya jelas seperti yang terlihat di kamera. Semua yang kita lihat adalah motornya belok ke kanan dan masuk ke jalur Colin dan Vale. Saya rasa awalnya ia pasti kehilangan grip depan, dan hanya berusaha untuk mendapatkan grip lagi dan membuatnya bisa kembali meluncur lurus di lintasan," lanjutnya. Pria asal Australia ini pun mengakui, MotoGP kehilangan pebalap hebat dan calon bintang besar. Sayang, semuanya terlalu cepat berakhir karena Simoncelli telah tiada. "Dia bisa menjadi bintang masa depan," ujar Gardner kepada Fox Sports. "Dia tampaknya akan menjadi superstar masa depan. Tentu saja menjadi sebuah kehilangan yang besar." Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan