Persib Desak PSSI Mengirimkan Manual Liga Posted: 22 Oct 2011 12:03 PM PDT
BANDUNG – Persib mendesak Badan Liga untuk segera mengeluarkan Manual Book atau Manual Liga untuk kompetisi 2011/2012. Hal itu dilakukan mengingat hingga kini belum ada panduan secara resmi dari PSSI soal peraturan kompetisi. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Muhammad Farhan mengaku belum menerima panduan liga yang resmi dari PSSI. Sedangkan pada 26 November sudah ditentukan deadline untuk merampungkan semua kesiapan kompetisi. "Manualnya mana? Masa bikin liga tidak ada aturannya. Tidak mungkin liga berjalan tanpa adanya manual (panduan)," ujar Farhan, Sabtu (22/10/2011). Persib mendesak agar PSSI segera menuntaskan hal itu guna menyelesaikan persoalan klub-klub Liga Indonesia yang kini terpecah dalam dua kubu. Seperti diketahui, Kelompok 14 (14 klub) menolak untuk ikut berkompetisi di bawah bendera PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Mereka bersikukuh kompetisi tetap dijalankan PT Liga Indonesia (PT LI) dengan format 18 klub peserta. Satu kubu lainnya tetap ingin mengikuti kompetisi dengan bendera PT LPIS. Hingga kini, kata Farhan, Persib belum menerima jadwal resmi baik dari LPIS maupun PT LI. "Jadwal yang resmi belum keluar, kan manualnya saja belum ada," terangnya. Farhan mengakui persiapan tim Persib menghadapi kompetisi 2011/12 terus dilakukan. Sayangnya, belum ada kepastian jadwal pertandingan dari PSSI. Selain itu, Persib menjamin tidak ada pengurus klub yang menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LI. RUPS sendiri rencananya bakal digulirkan mulai 23 Oktober. Para peserta rapat berasal dari klub-Klub eks Indonesia Super League (ISL) musim 2010/2011. RUPS tersebut akan membawa amanat Kongres PSSI di Bali, yakni pengaturan komposisi saham 99% untuk klub dan sisanya milik PSSI. Pembahasan pembagian saham baru digelar pada 27 Oktober. "Kalau kita mau ikut saham pada badan hukum apapun, yang kita pikirkan adalah kewajibannnya. Berapa banyak yang musti kita setor. Persib tidak merasa tidak punya saham di musim lalu. Juga tidak mau berhutang saham," tegas pria yang akrab sebagai presenter itu. Seluruh penggurus klub ada di Bandung, terkecuali Direktur PT PBB Glen Sugita yang berada di amerika Serikat. "Justru kita sedang menyusun draft surat untuk menyelesaikan "hutang" PSSI dalam liga. Sekali lagi, Persib merupakan klub yang berorientasi pada bisnis dan prestasi," terangnya. Sementara itu, selepas pertandingan menjamu Semen Padang 15 Oktober lalu, Persib tidak ada agenda pertandingan. Dituturkan Farhan, LPIS selaku pengelola kompetisi mengagendakan sejumlah lokakarya, diantaranya bagi peserta ISL, pengawas pertandingan, dan panpel. Pada 16-18 November diadakan penyegaran wasit, sehingga mereka sudah siap memimpin pertandingan secara keseluruhan mulai 24 November atau setelah pelaksanaan SEA Games 2011. (Huyogo Simbolon/Koran SI/seb) Full content generated by Get Full RSS. |
Dede Yusuf: Sikap Persib Bukan Abu-abu Posted: 22 Oct 2011 11:01 AM PDT BANDUNG – Persib Bandung yang tidak memilih untuk memihak salah satu kubu dalam keikutsertaan kompetisi Liga Indonesia dianggap sebagai sikap yang tegas. Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dede Yusuf berpendapat bahwa kompetisi manapun diharapkan mampu meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Sebagai salah satu tokoh Persib, Dede berharap dimana pun Persib berkompetisi baik di Indonesia Primer League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL) merupakan pilihan yang bijaksana. Dede mengaku tidak bisa mencampuri urusan manajemen Persib dalam menetukan kompetisi yang harus dijalani. "Sikap manajemen sekarang ikuti dulu saja. Kita tidak bisa katakan mana sikap yang baik. tidak masalah masalah Persib main di kompetisi manapun. Yang penting, Persib tetap harus main," ujar Dede saat ditemui wartawan di sebuah kegiatan pembukaan lintasan sepeda di Cimahi, Sabtu (22/10/2011). Menurutnya, Persib tidak memiliki masalah dari sisi keuangan. Hal ini yang membuat Persib pantas untuk dijadikan contoh sebagai klub mandiri. Sehingga, adapun masalah perbedaan pandangan di anatara klub-klub lain tidak memengaruhi sikap Persib. "Ini kan soal gengsi saja," serunya. Lalu, apakah dengan adanya cibiran bahwa Persib bersikap abu-abu menyikapi persoalan kompetisi? "Segala sesuatu ada pilihan. Persib hadir untuk menghibur masyarakat. Saya setuju dengan sikap Persib yang memilih netral saat ini," tandasnya." Saat ini klub-klub Liga Indonesia sedang terpecah dalam dua kelompok. Salah satu Kelompok yang terdiri dari 14 klub menolak untuk ikut berkompetisi di bawah bendera PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Sedangkan aatu kelompok lainnya lainnya tetap ingin mengikuti kompetisi dengan bendera PT LPIS. Kelompok ini terdiri dari 10 klub. (Huyogo Simbolon/Koran SI/seb) Full content generated by Get Full RSS. |
0 ulasan:
Catat Ulasan