KOMPAS.com - Olahraga |
Maradona Terlambat Temui Ibunya Posted: 20 Nov 2011 03:32 PM PST Maradona Terlambat Temui Ibunya A. Tjahjo Sasongko | A. Tjahjo Sasongko | Minggu, 20 November 2011 | 23:32 WIB AFP/VALERY HACHE Diego Maradona. BUENOS AIRES, Kompas.com - Legenda sepakbola Diego Maradona akhirnya pulang ke Argentina untuk menghadiri pemakaman ibunya, Dalma Franco de Maradona. Keinginan Maradona untuk menemui ibunya yang tengah sakit parah di sebuah klinik di Buenos Aires gagal setelah Dalma Franco alias Dona Tota meninggal dunia Sabtu dalam usia 81 tahun. Menurut media Argentina dengan mengutip dokter pribadi Maradona, mantan kapten timnas Argentina ini mendengar berita kematian ibunya saat dalam perjalanan dari Dubai menuju Buenos Aires. Maradona, anak kelima dan anak laki-laki tertua dikenal sangat dekat dengan ibunya. Saat memutuskan memegang klub Uni Emirat Arab Al Wasl, Agustus lalu, ia menorehkan tattoo di punggungnya bertuliskan,"Tota aku cinta kepadamu." Mantan pemain Boca Juniors ini juga sering bercerita tentang pengorbanan ibu dan ayahnya pada masa dia masih kecil dan belum terkenal. Keluarga Maradona baru bisa keluar dari jurang kemiskinan setelah Maradona berhasil sebagai bintang sepakbola. "Dia selalu menyuruh kami makan. Setiapkali ada makanan di meja dan kami akan makan, dia selalu mengeluh sakit perut dan tidak ikut makan," kata Maradona tentang ibunya. "Saya tahu ia berbohong. Ia melakukannya karena makanan tidak cukup buat kami semua." Menantu Maradona yang kini bermain di Manchester City, Sergio "Kun"Aguero menulis dalam twitternya, "Ini hari yang sangat menyedihkan. Kami semua mendukung Diego dan keluarganya." "Dia selalu menyuruh kami makan. Setiapkali ada makanan di meja dan kami akan makan, dia selalu mengeluh sakit perut dan tidak ikut makan |
Emas Ketiga bagi Tim Berkuda Indonesia Posted: 20 Nov 2011 02:42 PM PST SEA Games XXVI Emas Ketiga bagi Tim Berkuda Indonesia Emilius Caesar Alexey | Marcus Suprihadi | Minggu, 20 November 2011 | 22:42 WIB DEPOK, KOMPAS.com- Atlet berkuda Indonesia Larasati Gading kembali merebut medali emas kedua dari nomor tunggang serasi individual, Minggu (20/11/2011), di Arthyasa Stable, Depok. Emas bagi Larasati merupakan emas ketiga bagi tim berkuda Indonesia. Pada putaran pertama yang digelar tanpa musik, Larasati bersama kuda Wallenstein 145 tampil sangat serasi. Larasati mendapat nilai 69,868 poin. Di putaran kedua yang menggunakan musik, Larasati dan Wallenstein 145 tampil lebih baik lagi dan mendapat nilai 72,094, sehingga nilai total Larasati mencapai 141,052 poin dan merebut posisi teratas. Alvaro Menayang dan kuda Desperado 172 melengkapi kegembiraan tim Indonesia dengan meraih perak di nomor yang sama. Secara total Alvaro mendapat nilai 135, 401 dan menempati urutan kedua. Medali perunggu direbut oleh Pakinee Pantara dan kuda Tayutin. Pakinee mendapat nilai 65,461 dan nilai 66,719 di putaran kedua. Secara total, Pakinee mendapat nilai total 134,179 dan menempati urutan ketiga. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan