REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyelesaian polemik sepak bola nasional bisa terwujud bila seluruh pihak sepakat pada tujuan organisasi PSSI. Menurut Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara, sebagai jalan menuju tujuan, PSSI memiliki acuan yang tertuang dalam hasil kongres dan statuta.

Kedua hal tersebut, lanjut dia, adalah sebuah konsensus bersama dari anggota PSSI untuk mencapai tujuannya. "Buat saya organisasi penting untuk mencapai tujuan. Sebagai organisasi PSSI sudah ada acuannya yakni keputusan kongres Bali dan statuta. Jalankan saja keputusan-keputusan tersebut dengan konsisten dan bertanggung jawab," imbuh orang dekat Aburizal Bakrie ini.

Terkait persoalan dualisme liga, dia kembali merujuk aturan sebagai pedoman. Perubahan statuta dan kongres hanyalah bisa berlaku di sebuah forum kongres baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyusul pertemuan yang dilakukan antara Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan mantan Wakil Ketua PSSI Nirwan Bakrie, harapan terciptanya rekonsiliasi mulai terbuka. Usulan KONI dan pemerintah terkait solusi dualisme IPL dan ISL mulai mendapat respon PSSI.

Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus mengatakan, semangat yang dibawa PSSI adalah merangkul semua pihak dalam payung organisasi. Karena itu usulan menjadikan ISL dan IPL sebagai dua liga resmi kini jadi salah satu pertimbangannya. 

"Kami apresiasi usulan Menpora dalam kapasitasnya mewakili suara pemerintah yang punya mandat dari rakyat. Soal usulan dua kompetisi itu adalah persoalan teknis dan harus dipertimbangkan dari segala macam aspek dan aturan," ujar Sihar mengomentari usulan Menpora Andi Mallarangeng yang ingin IPL dan ISL berdiri seiring sejalan, Rabu (8/2). 

Namun dia menggarisbawahi, semangat rekonsiliasi harus menjunjung tinggi sepak bola. Dia tidak ingin rekonsiliasi membawa perdebatan baru, terutama soal masa depan Kompetisi. "Ok lah misal dua kompetisi berjalan dan di musim depan enam tim terbaik IPL dan ISL berhak tampil di liga utama. Tapi apakah nanti semua pihak menerima. Hal ini harus disepakati dahulu secara bersama," ujarnya. 

Menurutnya, dua kompetisi bisa jadi merupakan solusi namun harus diperkuat dengan kesamaan pandangan semua pihak. "Kalau semangatnya demi prestasi sepak bola Indonesia saya yakin akan ada solusi," ujar Sihar.