BOJONEGORO - Mengawali kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dengan modal terbatas, Persibo Bojonegoro musim ini nyaris tanpa bintang. Selain Samsul Arif, tidak ada nama lain yang layak disebut pemain kelas wahid.
 
Situasi seperti ini membuat tim berjuluk Laskar Angling Dharma bertekad mengoptimalkan produk lokal. Pemain-pemain muda potensial asli Bojonegoro menjadi prioritas untuk dikembangkan. Pelatih Paulo Camargo juga tak keberatan dengan konsep tersebut.
 
Setelah mengarungi hampir separuh musim, konsep yang diterapkan Persibo mulai menampakkan hasil. Sejumlah pemain muda asli Kota Ledre berhasil mencuri perhatian dan sempat mengikuti seleksi tim nasional U-21. Malah beberapa nama sudah masuk tim utama.
 
Pemain yang masuk tim reguler Persibo diantaranya Wahyu Teguh dan Sigit Miko Susanto. Khusus Sigit posisinya sudah paten di lini pertahanan dan belum tergantikan. Sedangkan Wahyu Teguh masih harus bersaing dengan pemain senior macam Muhammad Nur Iskandar.
 
Di belakang dua nama itu, masih ada pemain seperti Bijahil Chalwa, Didik Bagus Triono dan Syahroni. Mereka masih antri sekaligus berjuang keras untuk bisa menembus tim utama. Keberadaan pemain-pemain itu sudah memuaskan manajemen.
 
"Sejauh ini misi Persibo untuk mengangkat pemain muda sudah menampakkan hasil. Mungkin tidak semua langsung masuk tim inti karena jelas akan bertahap sesuai kebutuhan tim. Pelatih juga sangat memperhatikan perkembangan mereka," kata Manajer Persibo Nur Yahya.
 
Kepercayaan Pelatih Persibo Paulo Camargo terhadap kemampuan pemain lokal memang sangat memengaruhi. Bagaimana tidak, pemain seperti Sigit Miko Susanto maupun Wahyu Teguh terbilang masih minim pengalaman di kompetisi level tertinggi.
 
Tapi di usianya yang masih muda, keduanya sudah bisa menjawab kepercayaan pelatih. Bahkan Bijahil Chalwa yang sejauh ini hanya menjadi pemain pengganti sudah menyita perhatian dan sempat diberi kesempatan mengikuti seleksi timnas U-21.
 
Ternyata, Paulo Camargo mempunyai target tersendiri untuk pemain mudanya, yakni masuk timnas U-21. Pemain-pemain di atas diharapkan bisa masuk timnas dalam waktu dekat, yang secara otomatis bakal memberikan pengalaman baru.
 
Asisten Pelatih Wanderley Junior menuturkan staf pelatih sangat percaya pada kemampuan pemain muda dan berupaya memberikan kesempatan di pertandingan resmi. Langkah menyisipkan pemain muda di tim senior menurutnya sudah menunjukkan hasil.
 
"Pelatih (Paulo Camargo) berkeinginan mencetak pemain muda yang bisa menjadi bagian dari timnas. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada mereka. Menurut saya pemain seperti Wahyu Teguh dan Sigit Miko sudah layak memperkuat timnas," tutur Wanderley.
 
Dari sisi manajemen, perkembangan pemain muda ini berarti sinyal positif. Paling tidak kebutuhan akan pemain di masa mendatang bisa tercukupi tanpa harus banyak berbelanja. Manajemen juga berharap pemain senior seperti Samsul Arif bisa menjadi inspirasi dan memberikan bimbingan untuk pemain muda.
(Kukuh Setiawan (Koran Sindo)/Koran SI/hmr)

LONDON - Gelandang Andrey Arshavin resmi meninggalkan markas Arsenal. Arshavin memutuskan untuk 'pulang kampung ke mantan klub Zenit St Petersburg.

Ya, pada musim ini, Arshavin memang mengalami kesulitan untuk bersaing di lini tengah Arsenal, sehingga membuatnya sedikit frustasi.

Pelatih Arsene Wenger lebih percaya kepada Mikel Arteta, Alex Song, Jack Wilshere atau Aaron Ramsey untuk mengisi lini tengah The Gunners.

Tak pelak, ini membuat gelandang 30 tahun itu hanya tampil sebanyak 27 kali bersama Arsenal. Hasilnya, Arshavin memutuskan untuk pulang kampung ke Liga Rusia dengan status sebagai pemain pinjaman.

"Saya sudah resmi pindah ke Zenit dengan status pemain pinjaman. Di sini, saya akan memakai jersey nomor 29," demikian pernyataan Arshavin kepada situs resmi klub, sebagaimana dilansir Goal, Sabtu (25/2/2012).

Dengan kembalinya Gervinho ke Arsenal dari ajang Piala Afrika musim ini, sudah tentu memaksa gelandang asal Rusia itu untuk meninggalkan Emirates Stadion hingga akhir musim ini.
(hmr)