PARIS – Setelah lolos ke babak semi-final French Open 2012, petenis Serbia Novak Djokovic kian dekat dengan rekor memenangi empat Grand Slam secara berturut-turut. Namun, legenda tenis asal Amerika Serikat John McEnroe menilai Djokovic sulit untuk menampilkan permain terbaiknya.
 
Sebagaimana diketahui, rekor memenangi empat Grand Slam secara berurutan terakhir kali dilakukan oleh mantan petenis Australia Rod Laver pada 1969. Jika Djokovic berhasil menang di French Open, maka ia berhasil mengulangi apa yang telah dicapai Laver, 43 tahun yang lalu.
 
Djokovic berhasil menyapu bersih empat turnamen Grand Slam sebelumnya yaitu pada Wimbledon (2011), US Open (2011), dan Australia Open (2012). Sebelum meraih yang keempat, Djokovic harus berhadapan dengan petenis nomor tiga dunia, Roger Federer.
 
"Tidak ada hal yang lebih baik dari kesempatan untuk melakukan sesuatu yang belum terpecahkan selama 43 tahun dan meraih empat trofi utama secara beturut-turut," ujar McEnroe, seperti dilansir Yahoosport, Jumat (8/6/2012).
 
"Maka hal itu akan membuat Anda bermain tidak sebagus biasanya, karena Anda akan berada dalam tekanan dan harapan tinggi untuk mampu melakukannya," sambung mantan petenis berusia 53 tahun itu.
 
McEnroe juga mengatakan, wajar jika seseorang berada dalam tekanan saat akan memenangi sesuatu yang fenomenal. Maka menurutnya, perjuangan yang akan dihadapi Djokovic tidak akan mudah, apalagi, selanjutnya masih ada satu babak lagi, yaitu partai final.
 
"Saya pikir, Novak merasakan tekanan yang juga dia dapat tahun lalu. Tidak mungkin ia tidak merasakannya karena saat ini dia sudah sangat dekat (untuk memecahkan rekor)," pungkas McEnroe.
(fit)

MARANELLO – Berada di puncak klasemen sementara pembalap Formula One (F1) nyatanya tidak membuat pembalap Ferrari Fernando Alonso puas. Menurut Alonso, Ferarri harus terus meningkatkan kecepatan mobilnya guna menghadapi persaingan di F1 musim 2012 ini.
 
Saat ini, Alonso mantap berada di puncak dengan poin 76, setelah tiga kali naik podium pada enam seri awal F1 2012. Sayangnya, pencapaian Alonso tidak diikuti oleh Ferrari yang hanya berada di peringkat tiga pada klasemen konstruktor.
 
"Pada Minggu, secara normal kami memang lebih kompetitif. Kami mengambil keuntungan dari pengalaman yang dimiliki tim serta para talenta di dalam tim yang mempersiapkan lomba dan strategi dengan baik," ujar Alonso, seperti dilansir Autosport, Jumat (8/6/2012).
 
"Tapi, kami sadar bahwa kami belum cukup cepat, terutama pada Sabtu, saat kami semua dalam kondisi sama, yaitu bahan bakar minim dan ban baru. Hasilnya, saat itu, kami bahkan tidak dekat dengan pole position," sambungnya.
 
Alonso juga khawatir posisinya di puncak klasemen akan lepas dari genggaman jika tidak ada perubahan yang ditunjukkan oleh timnya. Maka, ia berharap bisa segera melihat perubahan sebelum dilangsungkannya GP Kanada pada Minggu (10/6/2012) mendatang.
 
"Kami akan kesulitan untuk mempertahankan posisi terdepan jika kami tidak meningkatkan kecepatan. Kami bukanlah yang tercepat di trek, jadi, hal itu akan menjadi prioritas. Di Kanada, kami berharap adanya peningkatan yang ditunjukkan tim," pungkas juara F1 2005 dan 2006 itu.
(fit)