Republika Online

sumber :-

Republika Online


Al Wasl Tunjuk Bruno Metsu Gantikan Maradona

Posted: 18 Jul 2012 01:26 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Al Wasl menunjuk mantan pelatih Timnas Senegal, Bruno Metsu menjadi pelatih menggantikan posisi Diego Maradona yang dipecat pekan lalu. Pelatih asal Prancis itu sepakat menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Al Wasl.

"Lebih lengkapnya akan dipaparkan dalam konferensi pers beberapa hari mendatang untuk memperkenalkan secara resmi pelatih Metsu sebagai kepala pelatih," kata pengurus klub dalam Twitter.

Mantan pelatih Uni Emirat Arab (UEA) itu diharapkan mampu memperbaiki Al Wasl yang gagal mendapatkan satu tropi pun sejak ditangani Maradona. Meski kontrak Maradona masih tersisa satu tahun lalu, Al Wasl terpaksa mem-PHK pelatih asal Argentina itu lantaran tak mampu mengangkat prestasi klub yang bermarkas di Dubai itu.

Di tangan Maradona, Al Wasl finish di peringkat ke-12 dalam Liga Pro UEA. Pencapaian ini terbilang buruk, lantaran musim lalu Al Wasl mampu finish diperingkat kesepuluh. Harapan yang terlampau tinggi kepada pelatih 51 tahun itu pun pupus, setelah Al Wasl gagal mengukir prestasi di dua kompetisi lokal, dan tidak gagal lolos kualifikasi kompetisi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bulan depan.

Prestasi tertinggi yang dipahat Maradona adalah mengantarkan Al Wasl lolos ke babak final Liga Juara Teluk. Meski menang 3-1 di leg pertama, Al Wasl akhirnya gagal mengangkat tropi setelah kalah 1-3 di leg kedua dan babak belur di adu penalti lawan klub asal Bahrain, Al Muharraq. Ironisnya, selain kalah, du apemain Al Wasl juga diusir wasit dalam laga tersebut.

Dan harapan kini disematkan kepada Metsu. Prestasi pelatih 58 tahun itu terbilang cemerlang. Ia pernah mengantarkan Timnas UEA menjuarai Piala Teluk 2007.

Mestu juga pernah membawa Senegal mengalahkan Prancis 1-0 di laga pembuka Piala Dunia 2002. Hebatnya, Senegal melangkah hingga ke babak perempat final. Di level Asia, Metsu menjadi satu-satunya pelatih yang membawa klub UEA, Al Ain menjuarai Liga Champions AFC pada 2003 lalu. Kini ia setelah dipecat klub asal Qatar, Al Gharafa pada Maret 2012 lalu, Metsu tak perlu menganggur terlalu lama.

Meski telah menunjuk Mestu dan melengserkan Maradona dari kursi pelatih, tapi Al Wasl menyiapkan upacara perpisahan untuk pelatih berjuluk 'si Tangan Tuhan' itu. Acara itu mencerminkan hubungan yang unik dan kuat, antara klub dan mantan pelatihnya. "Sampai saat ini belum ada informasi apakah ia (Maradona) akan menghadiri acara itu atau tidak. Dan tidak ada informasi kedatangannya," kata juru bicara dan penjabat humas Al Wasl kepada Reuters, Rabu (18/7).

Luis Suarez: Aku Korban Politik Manchester United

Posted: 18 Jul 2012 01:24 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Luis Suarez curhat. Striker Liverpool asal Uruguay itu mengaku dirinya telah menjadi korban kekuatan politik Manchester United dalam kasus perselisihannya dengan Patrice Evra.

Suarez dituding melakukan tindakan rasis kepada Evra saat kedua tim bersua. Atas tindakannya tersebut, striker timnas Uruguay itu dihukum delapan pertandingan.

''Orang-orang di klub percaya bahwa itu adalah cara Manchester United menyingkirkan diriku dan menghentikan Liverpool,'' kata Suarez seperti dikutip Guardian. ''Tapi, di Inggris, Manchester United memiliki kekuatan politik tersebut. Anda harus menghormatinya dan menutup rapat-rapat mulut Anda.''

Suarez melontarkan pernyataan tersebut beberapa hari sebelum dirinya akan kembali ke kandang Manchester United 'Old Trafford'. Striker berusia 25 tahun itu akan mengapteni timnas Uruguay di pertandingan sepakbola Olimpiade 2012 London.

Suarez curhat bahwa dirinya menangis ketika dijatuhi hukuman delapan pertandingan. Namun, dia tetap menyakini hukuman tersebut memiliki nuansa politis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan