Problem Gaji Menerpa, Pemain PSIS Kebingungan Posted: 03 Sep 2012 01:23 PM PDT SEMARANG – Problema gaji akhirnya dialami juga para pemain yang membela PSIS pada kompetisi lalu. Selama kompetisi berlangsung, gaji pemain Mahesa Jenar selalu dibayar secara rutin. Bahkan, satu bulan setelah kompetisi selesai mereka masih menerima gaji. Ini disebabkan kontrak mereka dengan manajemen PSIS berakhir hingga Agustus kemarin. Akan tetapi, untuk gaji bulan Juli dan Agustus sampai sekarang belum ada kabar. Situasi ini tak pelak membuat para pemain kebingungan. Apalagi saat ini mereka mulai sulit menghubungi manajemen. "Terus terang kami was-was dengan hak kami yang belum dibayarkan manajemen. Kami juga tidak tahu dengan siapa mengadukan persoalan ini. Selain itu, kami sekarang benar-benar kehilangan kontak dengan manajemen," ucap striker Engkus Kuswaha. Pada awal September ini, seharusnya pemain PSIS menerima gaji mereka untuk terakhir kalinya. Dengan kata lain, gaji yang diterima sekarang adalah pembayaran gaji terakhir untuk bulan Agustus. Sehingga sudah dua bulan terakhir Engkus Kuswaha dkk tidak menerima haknya sebagai pemain. Kabar sebelumnya menyebutkan, keputusan tidak ada gaji untuk bulan Juli dan Agustus karena manajemen memiliki argumentasi tersendiri. Ancora yang merupakan investor PSIS menyatakan hanya membayar gaji hingga selesainya kompetisi, yakni 1 Juni lalu saat mereka menyerah 1-2 kepada Persis Solo. Gaji bulan Juni sudah diterima pemain di awal Juli kemarin. Namun pemain juga memiliki dasar kuat untuk tetap meminta hak mereka. Sebab, sesuai dengan perjanjian nilai kontrak di awal kompetisi, setelah dikurangi uang muka sebesar 25 persen maa disepakati sisa kontrak akan dibayarkan selama sepuluh bulan atau berakhir Agustus 2012. Engkus menambahkan, para pemain hanya mengenal nama Fanda Soesilo dan Warso Susilo selaku perwakilan dari Ancora. Akan tetapi, saat diminta memberikan penjelasan Warso belum bisa berkomentar banyak. Dia belum mengetahu apakah pada musim depan Ancora masih di PSIS atau tidak. "Sejak pertandingan terakhir sampai sekarang belum ada pembubaran tim. Itu artinya kami masih berstatus pemain PSIS. Dengan kondisi seperti ini, kami hanya bias pasrah. Apalagi komunikasi antarpemain juga sulit dilakukan karena rekan-rekan sudah pulang ke daerahnya masing-masing," terang dia. (Sundoyo Hardi/Koran SI/raw) |
Begini Kata Si Bison Tentang 'Ayahnya' Posted: 03 Sep 2012 01:03 PM PDT MADRID – Di detik-detik penutupan jendela transfer lalu, Michael Essien ganti seragam, dari kostum biru Chelsea dengan jersey si putih, Real Madrid. Tentunya, kepindahan 'The Bison' – julukan Essien, tak lepas dari peran sang entrenador, José Mourinho. Diakui Essien, sejak bekerja sama di Chelsea, sebuah hubungan terjalin akrab dan hangat dengan The Special One. Bahkan Essien menemukan sosok 'ayah' dalam diri Mourinho. Tak pelak, acap Essien memanggilnya dengan sebutan 'Daddy' atau Ayah. Dalam sebuah sesi tanya-jawab berdasarkan situs resmi klub, Realmadrid.com, Selasa (4/9/2012), Essien meluapkan berbagai komentar tentang Mourinho, mulai dari kedekatan pribadi mereka, hingga bagaimana pelatih nyentrik itu bisa amat dekat dengan anak-anak asuh dari tim yang dilatihnya: Selamat datang, anda sudah tak sabar untuk segera bermain? Ya, saya amat senang dan bahagia bisa berada di sini. Real Madrid adalah klub hebat dan saya senang bisa bergabung ke sini. Bagaimana situasinya saat anda direkrut? Segalanya berlangsung dengan cepat. Pada Jumat siang lalu, saya sedang berada di kamar hotel dan saat itu pula saya mendapat telepon dari Mourinho. Dia menanyakan apakah saya ingin datang ke Real Madrid. Saya bahkan tak perlu berpikir panjang dan langsung berkata, 'ya'. Anda memanggil José Mourinho, Daddy (Ayah), mengapa? Karena dia sudah seperti seorang Ayah bagi saya. Saya sangat mengenalnya. Dia tahu kemampuan saya. Pengalaman saya bekerja sama dengannya merupakan saat-saat tak terlupakan. Saya bahagia bisa mendapat kesempatan lagi bersamanya. Apa rasanya berada di bawah kepelatihan Mourinho? Dia sosok yang kuat dan punya cara yang hebat berhadapan dengan pemain-pemainnya. Dia tahu bagaimana mengeluarkan kemampuan terbaik seseorang. Dia orang yang selalu memberi kasih sayang kepada pemainnya dan para pemainnya menyukainya. Senang rasanya bisa dilatih Mourinho lagi. Fleksibilitas posisi tak hanya membolehkan anda bermain di tengah, tapi juga di bek sentral dan bek kanan, sudahkah anda berbicara dengan Mourinho tentang di mana dia akan memainkan anda? Belum, tapi dia amat mengenal saya dan saya berkeinginan membantu tim dengan bermain di posisi manapun. Saya akan selalu siap saat pelatih menginginkan saya untuk bermain. Terakhir, anda juga punya kenangan-kenangan manis dengan Mourinho di luar lapangan. Benarkah anda berdua pernah pergi ke Ghana bersama-sama? Ya, benar dan kunjungan istimewa ke Ghana itu jadi pengalaman yang baik. Kami ke sana untuk membantu ajang amal untuk anak-anak. Anak-anak di Ghana sangat memujanya (Mourinho) dan mereka senang mendapat kunjungan itu.
(raw) |
0 ulasan:
Catat Ulasan