CHICAGO – Pendukung Chicago Bulls patut berterima kasih kepada Derrick Rose usai membukukan 36 poin saat menundukkan Boston Celtics, 79-90 Tidak hanya Rose yang tampil brillian, Carlos Boozer pun menyumbang 22 poin buat kemenangan Bulls di United Center, Chicago, Minggu (9/1) waktu setempat.
 
Kemenangan Bulls ini, tidak lepas dari permainan menyerang yang ditunjukkan Rose sepanjang pertandingan. Point Guard Bulls itu  mencatat rekor impresif dengan mengkonversi 15 dari 19 lemparan bebas. Boozer pun menyebut, Rose tidak pernah berhenti menyerang. "Ia tampil agresif untuk menjawab tantangan Rajon Rondo. Dia menyukainya," caup Boozer di Associated Press, Minggu (9/1/2011),
 
Dalam pertandingan yang berjalan ketat itu, Paul Pierce menjadi tokoh kunci Celtics dengan mengumpulkan 21 poin. Disusul Glen Davis yang menorehkan 11 poin. Kendati tampil mengesankan, Celtics harus mengakui keunggulan Bulls.
 
Usai pertandingan, pelatih Celtics, Doc Rivers mengeluh. "Kami tidak menempatkan kemenangan dalam diri. Kami baru saja melewati malam yang buruk," sesal Rivers, tim asuhannya menelan kekalahan di tangan Bulls.
 
Hasil NBA lainnya, Minggu (9/1):
Indiana Pacers vs Atlanta Hawks: 93-108
Washington Wizard vs Charlotte Bobcats: 89-104
Milwaukee Bucks vs New Jersey Nets: 115-92
Philadelpia 76ers vs Detroit Pistons: 109-112
Memphis Glizzers vs Oklahoma City:100-109
Orlando Magic vs Dallas Mavericks:117-107
Utah Jazz vs Houston Rockets: 103-99
(fmh)

QUENBEYAN – Mark Webber hingga kini belum melupakan friksi yang sempat terjadi antara dirinya dengan Sebastian Vettel, rekan setimnya di Red Bull Racing. Sekilas, kedua pihak memang telah berdamai. Namun, Webber kembali menekankan perselisihan yang terjadi dengan Vettel merupakan sebuah bentuk kompetisi yang diperlukan dalam persaingan demi meraih prestasi
 
"Harus ada rasa hormat yang sehat antara Anda dengan pesaing. Jika tidak, Anda tidak pernah akan mencapainya," ucap Webber di The Sun-Herald, Minggu (9/1/2011) tentang arti penting persaingan
 
"Anda harus respek terhadap oposisi. Bila diabaikan, Anda tidak akan pernah sesuatu yang besar. Karena Anda tidak pernah bisa mengalahkannya. Harus ada unsur filososfi seperti itu," sambung pembalap asal Australia itu menegaskan, gesekan dengan Vettel jelang akhir musim lalu merupakan tindakan konkretnya untuk merengkuh gelar juara dunia.
 
"Hanya saja, tidak mudah membangun sebuah tali pertemanan yang komplet. Saya pikir anda memiliki teman  yang lebih dekat di luar profesi anda. Seiring waktu anda menemukan satu atau dua teman (dalam profesi yang sama), tapi mereka bisa dihitung dengan satu tangan. Pada akhirnya, Anda sadar bahwa Anda seorang diri," ucap Webber yang sempat menyembunyikan cedera bahu.
 
Lantas apa petuah suksesnya? "Saya kira aplikasi, keinginan serta tekad sangat penting. Pengalaman guru terbaik. Perlu diingat, Anda tidak pernah tahu siapa yang mengawasi Anda. Jadi tetap berusaha dan mencoba."
 
Dia menambahkan. "Dengarkan orang-orang yang dapat membantu Anda sepanjang jalan, serta menjaga kontinuitas. Sangat menyenangkan memiliki kepercayaan dan kesinambungan dengan beragam orang saat Anda memulai maju sebagai seorang professional."
(fmh)