REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Petenis Denmark Caroline Wozniacki merebut kembali statusnya sebagai petenis nomor satu dunia setelah berhasil mengalahkan petenis Israel Shahar Peer 6-2 6-4 untuk mencapai semifinal turnamen tenis Dubai, Jumat. Kemenangan pada pertandingan tersebut menjamin Wozniacki, yang sebelumnya menyerahkan posisi nomor satunya pada petenis Belgia Kim Clijsters sepekan lalu, akan kembali ke posisi puncak dalam daftar peringkat terbaru yang akan dikeluarkan pada Senin.

"Tentu saja senang sekali bisa kembali di posisi nomor satu dunia," kata Wozniacki pada para pewarta. "Anda tahu, ini menyenangkan. Saya memberi Kim satu pekan saja. Mudah-mudahan kini saya akan mempertahankannya selama beberapa pekan lagi." Juara Australia Terbuka Clijsters, yang merebut posisi nomor satu dunia dalam langkahnya ke final Paris Terbuka pekan lalu, tidak bermain pada turnamen di Dubai tersebut.

Unggulan teratas Wozniacki, yang dikritik karena mencapai nomor satu dunia dengan tanpa menjuarai satu pun turnamen Grand Slam, membuat awal yang bagus pada pertadingan Jumat itu.
Dia duakali mencuri poin dari servis pemain unggulan sembilan tersebut dan hanya kehilangan dua poin dalam tiga games pertama dengan unggul 3-0.

Peer membalas mencuri poin pada game keempat namun Wozniacki kembali dapat mencuri poin lagi untuk unggul 5-2 sebelum menghasilkan angka dari servisnya untuk merebut set pertama. Pada set kedua, Peer hanya meraih satu poin pada empat game pertama, saat Wozniacki melakukan kesalahan ganda.

Pertandingan kemudian berjalan lebih ketat dan Peer mencuri poin untuk membuat kedudukan 2-4. Meskipun Wozniacki kemudian mencuri poin lagi untuk unggul 5-2, dia tidak dapat merebut pertandingan itu dalam upaya pertamanya. Dia juga sempat kesulitan dalam dua "break point" saat kedudukan 5-4 sebelum akhirnya merebut kemenangan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA - Kekerasan kian Meningkat di jalan-jalan kerajaan Bahrain menimbulkan keraguan bahwa kompetisi balap Formula Satu akan terus lanjut, mengingat GP2 Asia pada akhir pekan ini telah dibatalkan pada Kamis malam setelah kekerasan berdarah.

Sedikitnya tiga orang terbunuh dan lebih dari 200 orang dilaporkan terluka di ibu kota Bahrain, Manama. Koban jatuh setelah polisi berupaya membersihkan jalanan dari pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Terlihat bahwa penguasa Bahrain berharap pematahan gelombang protes yang dilakukan polisi dengan tembakan dan pelontaran gas air mata bisa mengontrol kota dan memadamkan protes rakyat.

Akses internet juga dilaporkan mengalami perlamabatan atau bahkan diblok sama sekali di beberapa titik. Langkah itu dinilai upaya untuk mengontrol sikap anti-pemerintah. Na

"Ini benar-benar tidak baik bukan?" ujar Bernie Ecclestone, Kamis (17/2). "Kita harus terus memantau dari dekat dan membuat keputusan cepat," ujarnya

"Saya telah berbicara dengan Putra Mahkota pagi ini. Ia tidak tahu apa pun ketimbang kamu atau saya, tapi yang pasti mereka  terus memonitor apa yang terjadi. Kita mungkin akan segera membuat keputusan paling lambat Selasa atau Rabu pekan depan," ujarnya.

"Jika situasi berlanjut seperti saat ini, jawabannya tidak. Jika kondisi tidak lebih baik dan tenang hingga Rabu, maka sya pikir, mungkin harus dibatalkan," imbuh Ecclestone.

Bila dibatalkan, maka Bahrain tak bisa menjadi tuan rumah grand prix pembuka awal musim balap yang bakal digelar di sirkuit Shakir. Namun pembatalan di akhir tidak betul-betul bencana komersil, setidaknya bagi F1.

Bahrain, sesuai kesepakatan, justru bertanggung jawab membayar Eccleston, kepala eksekutif Manajemen Formula Satu, sekitar 40 juta dolar (Rp360 milyaran), plus 20 juta dolar lagi untuk kesempatan menggelar balap pembuka musim 2011. Jadi dalam klausul pembatalan di kontrak, FOM tetap tidak akan kehilangan duit.

Meski pembatalan atau penjadwalan ulang tidak akan terlalu sulit, namun bos F1 itu akan kesulitan untuk menentukan lokasi baru sebagai ajang pembuka musim balap.

Juga sangat sulit untuk memastikan tanggal baru mengingat musim kompetisi telah dikemas dalam jadwal yang sangat padat terdiri dari 20 balapan.

Sebuah pernyataan dikeluarkan dari penyelenggaraan GP Bahrain, mengatakan mereka masih optimistik bahwa balapan akan lanjut terus.

"Keamanan seluruh warga Bahrain, warga asing dan pengunjung asing adalah prioritas di Kerajaan dan juga dalam Sirkuit Internasional Bahrain," ujar ceo trek balap, Shaikh Salman bin Isa Al Khalifa.

"Fokus kami saat ini tetap berupaya menyelenggarakan acara sukses dan kami terus memantau situasi sangat dekat, bersama asosiasi dan pihak berwenang terkait," ujarnya.