KOMPAS.com - Olahraga |
Posted: 16 Jul 2011 03:50 PM PDT SURABAYA, Kompas.com - Pebulu tangkis tuan rumah patut mewaspadai kekuatan pemain-pemain asal India, terutama di sektor tunggal putra pada turnamen "Victor Indonesia International Challenge 2011" di Surabaya 19-24 Juli mendatang. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PBSI Jawa Timur Wijanarko Adimulya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (16/7/11), mengatakan, India menurunkan hampir kekuatan penuh sektor tunggal putra di turnamen berhadiah 15 ribu dollar AS ini. Dari sembilan pebulu tangkis putra India, terdapat dua nama yang cukup memiliki kualitas, yakni Anand Pawar dan Anup Sidhar. Keduanya masing-masing menempati unggulan ke-4 dan ke-8. "Kedua pemain ini memang masih menjadi tumpuan India di beberapa turnamen besar dan kualitasnya patut diwaspadai," kata Wijanarko. Anup Sidhar pernah menjadi kapten tim India saat perhelatan Piala Thomas tahun 2008. Bahkan, Anup juga pernah mengalahkan juara Olimpiade 2004 Taufik Hidayat saat kejuaraan dunia 2007. "Turnamen Indonesia Challenge menjadi salah satu kesempatan bagi banyak pemain untuk mengumpulkan poin guna menembus Olimpiade 2012. Saya kira Anup dan pemain India lainnya juga punya target itu, karena untuk bersaing di superseries cukup berat," tambahnya. Selain India, Wijanarko juga menyebut pemain Korea Selatan, Malaysia dan beberapa negara Eropa yang turun di turnamen ini memiliki kualitas lumayan bagus. Tuan rumah Indonesia menurunkan kekuatan penuh pada turnamen ini. Selain pebulu tangkis Pelatnas Pratama, beberapa pemain klub papan atas dan mantan pelatnas juga turun, seperti Tommy Sugiarto, Andre Kurniawan, dan juara bertahan Alamsyah Yunus. Dari data yang dirilis panitia, pada sektor tunggal putra terdapat sebanyak 152 pertandingan yang melibatkan pemain dari 25 negara, termasuk Indonesia. Pengprov PBSI Jatim selaku tuan rumah hanya mengandalkan Fauzi Adnan untuk bersaing di sektor putra, kendati peluang untuk merebut juara sangat berat. "Meskipun tidak masuk daftar unggulan, bukan berarti Fauzi akan mudah dikalahkan lawan-lawannya. Motivasinya untuk merebut juara di kandang sendiri juga cukup tinggi," kata Wijanarko. Menurut Wijanarko, turnamen ini juga dijadikan ajang pemantauan peta kekuatan lawan pada PON 2012, karena hampir sebagian besar pemain terbaik dari daerah pesaing, seperti Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Jawa Barat ikut berlaga. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Indonesia Tanpa Target di Shanghai Posted: 16 Jul 2011 03:11 PM PDT SEMARANG, KOMPAS.com — Pelatih kepala tim renang pelatnas SEA Games, Hartadi Nurjojo, tidak memasang target kepada atletnya pada Kejuaraan Dunia Renang di Shanghai, China, 24-29 Juli 2011. "Kami tidak membebani mereka dengan target karena konsentrasi sekarang ini sudah pada SEA Games XXVI di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta, November mendatang," kata Hartadi di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (16/7/2011). Di samping itu, kata Hartadi, persaingan pada kejuaraan dunia di Shanghai mendatang juga sangat berat mengingat perenang dunia turun semua dan perenang Indonesia juga masih sulit bersaing dengan mereka. "Yang penting bagi para perenang yang turun pada kejuaraan dunia tersebut adalah tampil maksimal dan memperbaiki catatan waktunya," kata Hartadi yang juga Ketua Harian Pengprov PRSI Jateng. Pada kejuaraan dunia di Shanghai tersebut, Indonesia menerjunkan tiga perenang. Mereka adalah Doni B Utomo, Tifani Sudarma, dan Indra Gunawan. Selain menerjunkan tiga perenang ke kejuaraan dunia, Indonesia juga menerjunkan delapan perenang pada Universiade di Shenzen, China, awal Agustus mendatang. Kedelapan perenang tersebut adalah Glenn Victor, Idham Dasuki, Triadi Fauzi, Nicko Biondi, M Akbar Nasution, Guntur Pratama Putra ditambah dua perenang putri, yaitu Eny Sulistyowati dan Katrina M. "Kami berharap mereka bisa menjaga semangat dan mental bertanding karena saat ini perenang penghuni pelatnas kemungkinan besar bakal masuk tim inti yang diterjunkan pada SEA Games mendatang," katanya. Ia menambahkan, sekarang ini perenang pelatnas sebanyak 28 orang, tetapi ada empat perenang yang tergusur. Keempat perenang tersebut, menurut dia, dua perenang karena pindah ke open water (cabang renang di laut) dan dua perenang karena terkena degradasi akibat indisipliner. "Kami belum tahu jumlah kuota atlet untuk cabang renang yang diterjunkan pada SEA Games mendatang, tetapi saya kira tidak terlalu berubah dari jumlah yang kami miliki sekarang ini, yaitu 24 atlet," katanya. Ia memperkirakan, paling jumlah perenang Indonesia 24-26 atlet. "Kalaupun ada perubahan perenang yang menghuni pelatnas tidak akan drastis, tetapi sekitar 20 persen," katanya. Menurut dia, pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara mendatang, tim renang Indonesia menargetkan meraih enam medali emas. "Syukur-syukur bisa lebih karena kami sebagai tuan rumah SEA Games," katanya. Enam medali emas tersebut, katanya, berdasarkan prestasi yang dicatat perenang Indonesia pada Asian Games di China beberapa waktu lalu. "Pada enam nomor itu kami bisa mengungguli perenang dari negara-negara Asia Tenggara saat di China. Glenn Victor, Indra Gunawan, Triadi, dan Guntur Pratama Putra diharapkan bisa meraihnya," katanya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan