BUENOS AIRES – Bek Javier Zanetti mulai gerah dengan isu keterlibatan Inter Milan dalam Calcipoli 2006 lalu. Sang kapten menegaskan La Beneamata bersih dari skandar pengaturan pertandingan.
 
Drama Calciopoli kembali memanas beberapa pekan belakangan ini setelah jaksa Stefano Palazzi mengklaim memiliki transkrip telpon antara Presiden Inter Giacinto Facchetti dengan pengatur wasit.
 
FIGC tak bisa mengambil tindakan atas kasus ini karena Fachetti sendiri telah meninggal pada September 2006 silam. Namun, keputusan mengenai Scudetto 2006 yang saat ini menjadi milik Inter akan diumumkan Senin (18/7/2011) waktu setempat.
 
"Saya mengenal Massimo Moratti dan beruntung juga mengenal Facchetti. Ini sudah cukup," cetus Zanetti ketika ditanya keterlibatan Inter dalam kasus ini.
 
"Masalah ini sudah ditutup dan sangat luar biasa setelah lima tahun kami masih membicarakannya," lanjutnya, dilansir Football-Italia, Minggu (17/7/2011).
 
Lebih jauh, Zanetti mengaku bangga dengan Scudetto 2006 meski tak sedikit yang memandang sebelah mata.
 
"Seberapa besar artinya gelar 2006? Sama seperti yang lain. Saya bangga menjadi pemain Inter," pungkasnya.
 
Scudetto 2006 sebelumnya milik Juventus. Namun, setelah dinyatakan bersalah dalam skandal Calciopoli lima tahun lalu, FIGC melimpahkan gelar tersebut kepada Nerazzurri.
(wei)

SURABAYA - Upaya gugatan pidana dan perdata yang dilayangkan pemain Persebaya Divisi Utama untuk Wisnu Wardhana tinggal tunggu waktu. Pasalnya, semua persyaratan yang dibutuhkan pengacara M Sholeh sudah lengkap.
 
Paling utama adalah klausul kontrak antara pemain dengan klub yang sudah dikumpulkan. Dengan bermodal perjanjian kontrak itulah pemain akan menuntut Ketua sekaligus Manajer Persebaya Divisi Utama ke meja hijau karena tak membayar hak pemain semusim penuh.
 
"Pemain sudah mengumpulkan surat perjanjian kontrak. Selain itu saya juga sudah mempelajari kasusnya. Jadi gugatan tinggal jalan dan mungkin kita lakukan pekan depa kalau tidak ada respons atas somasi yang kita berikan," kata M Sholeh kemarin.
 
Bagaimana jika Wisnu membayar gaji pemain sebelum masa somas habis? Sholeh akan mengembalikan keputusan akhir ke pemain. Jika pemain batal menggugat, maka dirinya juga akan memenuhi permintaan pemain.
 
Menurut Sholeh, berdasar data yang terkumpul, gugatan sudah sah dilakukan. Namun hingga kini belum ada keputusan apakah dalam gugatan itu pemain akan meminta ganti rugi selain pembayaran gaji selama satu musim.
 
Salah satu pemain Persebaya Divisi Utama Kuncoro mengakui, sebenarnya dirinya tak ingin masalah ini masuk ke ranah hukum. Yang diinginkannya adalah pembayaran gaji secepatnya agar bisa digunakan untuk keperluan hidup pemain.
 
Dengan masuk ke ranah hukum, ia khawatir persoalan berlarut-larut dan malah menyita banyak waktu. "Jujur saja saya berharap gaji dibayar tanpa ada persoalan hukum. Tidak memakan waktu dan uangnya bisa secepatnya kami gunakan," ujar kapten Persebaya Divisi Utama ini.
 
Di sisi lain mantan pemain Arema tersebut juga menyadari posisi pemain sangat sulit di tengah ketidakpedulian Wisnu Wardhana. Sebab jika pemain tidak bergerak, termasuk lewat jalur hukum, dikhawatirkan Wisnu tidak juga mempunyai itikad baik.
 
"Saya ini pemain bola dan tidak suka urusan hukum begini. Tapi kami benar-benar tak mempunyai pilihan lain. Saya heran juga dengan Pak Wisnu. Dia itu kan kaya dan punya mobil mewah, masak baya gaji pemain saja tidak mau," keluh Kuncoro.
 
Menurutnya pengacara peman M Sholeh, pelanggaran yang dibuat Wisnu cukup berat yakni mengingkari komitmen atau perjanjian resmi dengan pemain. Ancaman hukuman bagi Wisnu jika kalah gugatan adalah penjara 4 tahun sekaligus membayar ganti rugi ke pemain.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/wei)