KOMPAS.com - Olahraga |
Pacquiao Bantah Kekayaannya Hanya Rp 221,5 Miliar Posted: 23 Jul 2011 04:08 PM PDT MANILA, Kompas.com - Superstar tinju Filipina, Manny Pacquiao, membantah dirinya kehilangan banyak uang seperti yang beredar di internet bahwa keuntungan bersihnya hanya 26 juta dollar AS (sekitar Rp 221,572 miliar). Menurut petinju kidal dengan sebutan "Pacman" tersebut, berita itu hanya isapan jempol belaka. Berita bahwa keuntungannya hanya 26 juta dollar AS tersebut berdasarkan catatan The Boxing Tribune. Jika benar adanya maka tentu sangat mengejutkan, karena ketika memenangkan pertarungan melawan Shane Mosley, "Pacman" mendapat bayaran 20 juta dollar AS (sekitar Rp 170,440 miliar). Penulis laporan tersebut, Paulus Magno, mengatakan: "Pacquiao masih orang yang sangat kaya dan mungkin tetap bertahan dalam sisa hidupnya. Tapi perlu dicatat bahwa beberapa orang, di suatu tempat yang menikmati uang itu, sah, milik dia." Angka 26 juta dollar itu berdasarkan laporan Liabilities and Net Worth (SALN) tentang aset Pacquiao, yang menunjukkan bahwa total kekayaannya per tanggal 31 Desember 2010 adalah 1,134 miliar peso atau sekitar 26 juta dollar AS. Mendengar itu, bahwa dirinya kehilangan banyak uang, petinju yang menjuarai delapan kelas berbeda tersebut hanya tertawa. "Ah, benarkan? Jadi, itulah mengapa saya mampu membeli sebuah rumah di Forbes," ujar Pacquiao, mengacu pada rumah mewah seharga 388 juta peso yang dia beli di Forbes Park di Makati City. Berdasarkan gambaran Nevada State Athletic Commission (NSAC), Pacquiao memperoleh 3 juta dollar AS ketika melawan Juan Manuel Marquez pada Maret 2008; 3 juta dollar AS melawan David Diaz pada Juni 2008; 6,6 juta dollar AS melawan Oscar de la Hoya pada Desember 2008; 7,4 juta dollar AS melawan Ricky Hatton pada Mei 2009, dan 7,5 juta dollar AS melawan Miguel Cotto pada November 2009. Selain itu, raja pound-for-pound ini juga menerima sekitar 12 juta dollar AS untuk pertarungan melawan Joshua Clottey pada 2010; 20 juta dollar AS melawan Antonio Margarito pada 2010, dan terakhir mendapatkan 20 juta dollar AS saat menghadapi Mosley pada 2011. Jadi, bisa dibayangkan berapa kekayaan yang dimiliki petinju sekaligus anggota parlemen di Filipina ini. Memperbaiki tim bisnis Laporan "mengejutkan" tentang kekayaannya hanya 26 juta dollar AS tersebut memicu spekulasi tentang perubahan tim bisnis Pacquiao. Dalam sebuah siaran pers dari situs resmi Pacquiao, www.mp8.ph, diumumkan bahwa dia telah menyewa perusahaan dari VisionQwest Resource Group, Inc dan VisionQwest Accountancy Group dari Los Angeles, untuk menangani akuntansi, pajak pribadi dan bisnis, audit dan pemeriksaan dan review kontrak. Dalam siaran pers itu juga mencatat bahwa VisionQwest melapor langsung ke Pacquiao, dan bahwa perusahaan sedang memeriksa semua kontraknya dari 2005 dan seterusnya. Artinya, penasehat bisnis Kanada ,Michael Koncz, yang selama ini mengurusi semua hal itu, tidak akan lagi bertanggung jawab atas penanganan urusan bisnis Pacquiao. Meskipun demikian, Pacquiao membantah telah memecat Koncz. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
Selangkah Lagi, Nana Ulangi Prestasi 2009 Posted: 23 Jul 2011 02:30 PM PDT SURABAYA, Kompas.com - Unggulan utama tunggal putri Fransiska Ratnasari Harisaputra tinggal selangkah lagi mengulang prestasi tahun 2009. Dia memastikan diri lolos ke babak final turnamen "Victor Indonesia International Challenge 2011". Pada laga semifinal di GOR Sudirman Surabaya, Sabtu (23/7/11) malam, juara Indonesia Challenge 2009 itu mengalahkan pebulu tangkis Pelatnas Cipayung, Renna Suwarno, dengan dua game langsung 21-18, 21-17. Faktor pengalaman dan senioritas menjadi kunci permainan Fransiska untuk meredam tekanan yang dilancarkan Renna. "Saya berusaha main sabar dan sedapat mungkin tidak banyak membuat kesalahan," kata Nana--sapaan Fransiska--usai pertandingan. Pelatih Pelatnas putri, Liang Chiu Sia, mengakui, permainan Renna sedikit menurun dibanding laga sebelumnya. Renna sering membuat kesalahan sendiri. "Dari sisi pengalaman, Renna jelas masih kalah dan mainnya juga kurang sabar. Tapi, secara keseluruhan, permainannya sudah lumayan, kendati masih perlu dibenahi lagi," ucapnya. Selanjutnya di partai final, Fransiska yang bernaung di PB Djarum Kudus itu, akan ditantang pemain asal India, Sindhu PV, yang lolos dengan mengalahkan unggulan ke-12 asal Singapura, Tee Jing Yi, 21-8, 21-12. Kemenangan ini sekaligus membalas dua kekalahan yang dialami Sindhu dari Tee Jing Yi pada kejuaraan dunia dan Asia junior beberapa waktu lalu. Keberhasilan Sindhu menembus partai puncak turnamen berhadiah 15 ribu dollar AS ini cukup mengejutkan, karena dia datang dengan status non-unggulan. Ternyata, dia mampu mengalahkan beberapa pemain unggulan di babak sebelumnya. "Saya juga tidak menyangka bisa menang lawan dia (Tee Jing Yi). Hasil ini makin menambah motivasi saya untuk menghadapi partai final," ujarnya. Mengenai Fransiska yang akan dihadapi pada babak final, ia mengakui, calon lawannya cukup bagus dan lebih berpengalaman. "Saya pernah bertemu dia di India Grand Prix, tapi saat itu saya kalah. Mudah-mudahan saya bisa membalasnya di final nanti," tutur pemain berusia 16 tahun itu. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan