MILAN – Supplier ban F1, Pirelli mengumumkan mereka telah mempersiapkan ban untuk dipakai dalam tiga balapan berikutnya di Spa Belgia, di Monza Italia, dan Marina Bay, Singapura.

Dalam pernyataan resminya yang dirilis Autosport, Rabu (3/8/2011), produsen karet hitam asal Italia tersebut memberikan ban kompon medium dan soft. Sedangkan, untuk balapan spektakuler pada malam hari di Singapura, Pirelli nampaknya akan kembali mengkombinasikan ban soft dan super soft.

Ban kompon super soft dan soft merupakan ban yang digunakan di GP Monaco, Kanada dan Hungaria. Sedangkan kombinasi soft dan medium telah menjadi pilihan yang paling umum dalam beberapa balapan terakhir seperti di Inggris.

Terkait pemilihan ban yang akan digunakan dalam tiga balapan di depan, Direktur Motorsport Pirelli, Paul Hembery mengatakan bahwa pemberian ban dengan kompon medium dan soft merupakan hasil inovasi dan pembelajaran Pirelli selama musim pertamanya di F1.

"Kami terus belajar dan belajar pada setiap balapan di tahun pertama kami di F1. Ritme bagus dengan pilihan kompoun menghasilkan keuntungan untuk informasi berharga yang terus kami akumulasikan," kata Hembery sebagaimana dikutip Autosport, Rabu (3/8/2011).

"Kami memliki tiga balapan yang paling mendebarkan di seluruh kalender yang akan datang dan kami percaya bahwa kami telah tiba dengan beberapa nominasi ban yang sangat cocok dengan karakteristik sirkuit. Ini sangat berbeda namun sama-sama menarik," sambung Hembery sumringah melihat grafik signifikan Pirelli.

Dia menambahkan. "Tentu saja akan selalu ada faktor yang tidak diketahui seperti cuaca. Tetapi pilihan yang kami buat dirancang untuk membantu memaksimalkan kinerja dan strategi balap mereka."
(edo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

BUDAPEST – Terkait kontroversi kepergian Gilles Simon ke PURE yang disinyalir membuatnya bisa mengakses data mesin selama bekerja di FIA, tidak pelak menyedot perhatian Tim Principal McLaren, Martin Whitmarsh.

Menurut Whitmarsh isu seputar kepindahan Simon sangat sensitive. Secara terbuka, Whitmarsh pun mencurigai kepindahan Simon ke PURE, produsen mesin yang mengembangkan dapur pacu untuk regulasi 2013 mendatang. Terlebih, kepergian Simon ke PURE terkesan terburu-buru.

"Saya pikir ini selalu menjadi isu yang sensitif ketika orang dalam FIA yang memiliki akses properti intelektual dari tim atau produsen otomotif kemudian meninggalkan FIA ke kompetitor," kata Whitmarsh dikutip Autosport, Rabu (3/8/2011).

"Anda dapat membayangkan kami telah meninggalkan sedikit diskusi dan kami akan mendiskusikannya dengan FIA. Tapi ini telah terjadi. Saya tidak berpikir Anda bisa mengembalikan waktu kembali. Kami tidak bisa mengubah situasi, tapi saya pikir itu akan sangat berguna bila kami meminta jaminan untuk masa depan," sambung Whitmarsh yang secara tersirat mencemaskan kepindahan Simon ke PURE.

Komentar negatif lainnya juga datang dari Tim Prinisipal, Lotus-Renault, Eric Boullier yang mensinyalir kepindahan Simon ke PURE membuatnya bisa mengakses data begitu banyak untuk mengembangkan mesin yang digunakan F1 pada 2013 mendatang.

"Bagi saya itu adalah masalah. Dia memiliki akses ke banyak IP dan memiliki banyak informasi, karena dia telah melakukan banyak diskusi dengan orang mesin. FIA boleh melepas orang setidaknya dengan periode cuti yang cukup panjang untuk memastikan tidak ada transfer teknologi," Boullier menambahkan.
(edo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.