Republika Online |
Posted: 28 Mar 2012 01:07 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, -- Pelatih Real Madrid saat ini Jose Mourinho menolak jika dikatakan telah mengesampingkan kembali ke "rumanhnya" di Inter Milan. Pelatih asal Portugal ini pernah membawa La Beneamata tiga kali juara Serie A pada 2010 sebelum memutuskan untuk hijrah ke Santiago Bernabeu. Pelatih yang dijuluki The Special One ini dikabarkan akan hengkang dari Real Madrid akhir musim. Dan pernyataannya baru-baru ini membakar spekulasi kembalinya membesut I Nerazzurri. Mourinho mengakui dirinya sangat mungkin bergabung kembali dengan Inter, dengan satu syarat jika mantan direktur teknis sekaligus mantan pelatih Inter Milan periode 70-80-an Gabriele Oriali juga kembali. "Inter adalah rumah saya, kembali ke rumah selalu memungkinkan. Sama dengan 'Lele' dia juga harus kembali ke rumah," katanya kepada Sky Sport Italia, Rabu (28/3). Senin lalu (26/3), Inter Milan baru saja menunjuk mantan manajer pemain muda Andrea Stramacciono menjadi manajer hingga akhir musim, pasca pemecatan manajer Claudio Ranieri yang bertahan di tengah musim yang mengecewakan. Mou mengatakan turut bersedih dengan apa yang dialami Ranieri, namun menegaskan kondisi sepak bola berjalan sebagaimana seharusnya. Saat ada hal-hal yang salah dengan permainanan anak asuhannya, pelatih selalu disalahkan. "Seperti semua fans Inter, saya ingin Stramaccioni melakukan tugasnya dengan baik," ungkapnya. |
Wow! Empat Pemain Indonesia akan Adu Nasib di Juventus Junior Posted: 28 Mar 2012 12:34 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat orang pemain Indonesia akan menjajal kesempatan mengikuti seleksi Juventus junior. Keempat pemain ini adalah Triaji Nugroho, Afif Afiandi, Hendra Pamugkas, dan Darryl Darrent. Mereka adalah pemain berusia 17 tahun yang kini sedang menempa ilmu sepak bola di Liverpool Collage. "Mulai hari ini mereka akan dilatih oleh pelatih dari Italia. Mereka akan dipersiapkan untuk disalurkan ke sejumlah tim junior, salah satunya Juventus," ujar Rayana Djakasurya yang jadi promotor keempat keempat pemain. Rayana menambahkan, pihaknya sudah menjalin kontak dengan Juventus Junior. Namun diterima atau tidaknya Afif Afiandi cs tergantung pada performa mereka yang kini sedang diuji oleh pelatih dan pemandu bakat asal Italia. "Kita harapkan mereka bisa disalurkan ke Italia, Spanyol, atau Inggris," ujarnya. Menurut Rayana, pemain Indonesia perlu sejak dini menimba ilmu di sepak bola Eropa. Hal itu, lanjut dia, akan lebih bermanfaat ketimbang menawarkan pemain level senior untuk mengadu nasib di klub asing. Dia menilai, dengan banyaknya pemain disebar ke klub Eropa akan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. "Karena pemain bisa mempelajari seluruh paket dari sepak bola modern. Yang paling penting mereka mempelajari budaya disiplin sepak bola," urainya. Budaya inilah yang dinilai Rayana belum dimiliki pemain sepak bola Indonesia. Sehingga tak heran prestasi timnas jalan ditempat. "Mereka harus belajar mengatur makan, tidur tepat waktu, dan hal kedisiplinan yang lain. Selama ini hal itu tidak diperhatikan oleh klub Indonesia," tegasnya. Menurut Rayana akan lebih efektif jika pemain sepak bola Indonesia yang akan menjalani program di luar negeri, di sebar ke klub berbeda. Menurutnya, jika pemain Indonesia dikirim dalam satu tim dan berkompetisi di luar, hal itu tidak banyak membantu mereka merubah budaya. "Mereka harus terbiasa dengan budaya disiplin yang selama ini diterapkan pemain Eropa," pungkas Rayana. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan