SILVERSTONE – Umpatan serta acungan jari tengah Sebastian Vettel terhadap Narain Karthikeyan berbuah keprihatinan sejumlah koleganya sesama pembalap. Tindakan emosional Vettel itu merupakan buntut benturan yang terjadi antara keduanya di GP Malaysia.
 
Kala itu, setelah keduanya melahap tikungan, mobil Karthikeyan dengan cukup keras mengantam bagian buritan mobil Vettel. Akibatnya, bumper hampir copot dan terutama ban belakang Vettel pecah.
 
Sontak kejadian itu membuat Vettel naik pitam. Umpatan berupa celaan 'pembalap idiot' pun dilayangkan Vettel serta mengacungkan jari tengah tanda kemurkaan sang Baby Schumi.
 
Tapi, banyak yang menganggap Vettel terlalu berlebihan dalam bertindak. Pembelaan terhadap Karthikeyan dan keprihatinan atas tindakan buruk Vettel itu mulai berdatangan. Mulai dari legenda F1, David Coulthard sampai duo pilot kokpit Force India, Nico Hulkenberg dan Paul Di Resta.
 
"Dia (Karthikeyan) tak sepenuhnya bisa disalahkan. Narain tak bisa membuat mobilnya tak terlihat di atas trek," tutur Coulthard, seperti disadur MiDDAY, Rabu (28/3/2012).
 
Hulkenberg juga sependapat dengan Coulthard dengan mengatakan: "Saya dengar apa yang telah terjadi, insiden itu bukan salah Narain. Jadi, saya tak mengerti mengapa Vettel mengatakan hal buruk itu."
 
"Mungkin, Vettel hanya terlalu emosional saja saat itu. Dia kehilangan poin dan di seri kedua itu memang sudah membuat frustrasi dirinya dan timnya. Pada akhirnya, dia hanyalah manusia yang terkadang tak bisa menahan emosi," lanjutnya.
 
Sedangkan Di Resta, meski tak mengetahui betul kejadian benturan itu, Di Resta tetap menganggap tak sepantasnya seorang juara seperti Vettel bisa berkata seburuk itu terhadap sesama pembalap. Di Resta pun sepakat dengan Hulkenberg bahwa emosi yang meledak-ledaklah yang membuat Vettel seperti salah menggunakan kata-kata dalam komentarnya.
 
"Saya tidak terlalu tahu insiden itu, tapi saya yakin apa yang dikatakannya hanya karena masih didera hawa panas emosi sesaat. Mungkin Vettel menggunakan kata-kata yang keliru. Emosi kadang menjulang di arena Formula One dan terkadang anda mengatakan sesuatu yang tak diartikan sama oleh orang lain," tutup Di Resta.
(raw)

MARANELLO – Tim prinsipal Stefano Domenicali berharap, Felipe Massa bisa bangkit dan mengulangi prestasinya di Formula One (F1) 2008.
 
Seperti diketahui, Massa gagal menyumbang poin pada dua balapan awal F1 2012. Pada balapan terakhir di Malaysia, pembalap asal Brasil itu harus puas finis di peringkat 15. Sedangkan di Australia, Massa tidak dapat melanjutkan lomba.
 
Dua hasil buruk ini, membuat media Italia ramai memberitakan masa depan Massa yang terancam dipecat oleh Ferrari. Namun, pabrikan mobil asal Italia itu tetap memberikan dukungan. Bahkan, Domenicali percaya Massa bisa ulangi prestasi musim 2008.
 
"Saya akan mengingat momen itu, empat tahun yang lalu. Faktanya, setelah balapan di Malaysia, yang dimenangkan oleh kami, Massa berada di dalam situasi yang sama seperti hari ini," kata Domenicali.
 
"Surat kabar ingin Massa segera digantikan dan dia akan bereaksi dengan cara yang terbaik. Itu semua berkat dukungan dari tim, yang mana Massa akan memenangkan dua atau tiga lomba selanjutnya," lanjutnya.
 
"Kami ingat bagaimana akhir dari klasemen waktu itu. Kami berhasil meraih gelar juara konstruktor untuk 16 kali secara beruntun," tambah pria asal Italia itu dilansir dari Reuters, Rabu (28/3/2012).
 
Dalam usaha untuk memperbaiki performa mobilnya, Massa sampai harus melupakan liburan ke Brasil. Rekan setim Fernando Alonso itu memutuskan untuk pergi ke Maranello, markas dari Ferrari
 
"Massa telah mengubah rencananya. Bukannya kembali ke keluarga, Massa malah pergi ke Maranello besok untuk bekerja dengan juru mesin, menganalisa apa yang terjadi dalam dua balapan terakhir. Mencari tahu kenapa dia tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya," tandasnya.
(hmr)