JAKARTA, KOMPAS.com - Tim nasional senior Indonesia menang 2-0 atas Mauritana, pada laga perdananya di Grup E Turnamen Internasional Al-Nakbah yang digelar di Palestina, Kamis (17/5/2012) malam. Dengan hasil tersebut, Indonesia berada di peringkat kedua, hanya kalah selisih gol dari Kurdistan yang sebelumnya mampu mengalahkan Mauritania 3-1.

Meski bermain dengan tempo lambat di babak pertama, timnas menorehkan dua gol melalui skema serangan balik yang cepat. Dua gol itu diciptakan penyerang Hendra Adi Bayou setelah menerima umpan matang dari Titus Bonai pada menit ke-20. Lima menit berselang, timnas kembali unggul setelah bek Mauritania, Yocoub menciptakan gol bunuh diri.

Di babak kedua, pola permainan tim asuhan Nil Maizar tersebut tidak terlalu berubah. Sebaliknya, Mauritania lebih banyak melakukan kreasi serangan. Beruntung, hingga peluit berbunyi panjang skor 2-0 untuk keunggulan Irfan Bachdim dan kawan-kawan tidak berubah.

Manajer timnas, Ramadhan Pohan seusai pertandingan mengatakan, "Syukur, kita sudah melewati ujian pertama. Hendra Baiyou bermain bagus karena mampu mengatasi tekanan pertandingan. Memang, kebanyakan pemain baru kali ini di timnas dan mejalani debut internasionalnya. Pemain senior Irfan dan Tibo untungnya mampu menjaga irama permainan timnas.".

Lebih jauh, Ramadhan menilai salah satu kunci keberhasilan timnas meraih poin penuh dalam laga itu karena para pemain dapat menerapkan instruksi pelatih dengan baik. Namun, politisi Partai Demokrat tersebut tetap meminta agar permainan timnas di laga keduanya nanti bisa lebih baik.

"Dua gol kita lahir dari serangan balik. Para pemain kita disiplin terapkan instruksi coach Nil. Dan memang coach Nil, meminta para pemain untuk punya mindset, cepat menyerang, lekas dan sigap bertahan. Ini terbukti sukses, walaupun secara fisik jelas berat," tuturnya.

Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi laga penentuan menghadapi Kurdistan, Minggu (19/5/2012). Jika berhasil memenangi laga itu, tim "Garuda" akan berlaga di semifinal melawan best runner-up pada Senin (21/5/2012).

"Sekarang kita fokus ke pertandingan kedua melawan Kurdistan. Fisik mereka lebih kuat dan serangan mereka juga teratur. Semoga anak-anak bisa cepat menjalani recovery untuk menjalani laga itu nanti," pungkas Ramadhan.

MUENCHEN, KOMPAS.com - Pelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes, mengatakan timnya dan Chelsea punya peluang memenangi final Liga Champions 50-50. Meski begitu, ia menilai Bayern akan mendapat sedikit keuntungan karena bermain di kandang.

"Anda bisa lihat Chelsea bisa memainkan beberapa sistem berbeda. Ketika melawan Benfia (di perempat final), mereka tampil sama sekali berbeda dibanding saat melawan Barcelona (semifinal). Saya memperkirakan mereka hanya akan sedikit berubah ketika melawan Barcelona. Chelsea telah melewati periode sangat baik dalam beberapa pekan terakhir dan mereka bermain lebih baik," ulas Heynckes.

"Mereka memiliki banyak pemain berpengalaman dan jelas bahwa para veteran, pemain yang telah lama membela Chelsea, ingin memenangi sesuatu yang besar dan itu berarti bahaya yang sangat besar untuk kami. Pertandingan akan terbuka dan kemungkinannya adalah 50-50, tetapi bermain di kandang akan memberi kami sedikit keuntungan," tambahnya.

Sejumlah pemain Chelsea dan Bayern akan absen karena sanksi skors. Di kubu Chelsea, mereka akan tampil tanpa John Terry, Raul Meireles, Branislav Ivanovic, dan Ramires. Di kubu Bayern, mereka tidak bisa menurunkan Holger Badstuber, David Alaba, dan Luiz Gustavo.