CINCINNATI – Petenis Argentina, Juan Martin del Potro sukses meloloskan diri ke babak semifinal, Cincinnati Masters, Jumat (18/8/2012) waktu setempat. Lolosnya Del Potro ternyata membuat dia bertemu dengan petenis peringkat dunia kedua, Novak Djokovic.
 
Petenis dari negara Tango itu hanya membutuhkan 76 menit untuk menuntaskan perlawanan dari Jeremy Chardy dengan dua set langsung 6-1 6-3. Untuk itu, del Potro tidak ingin berlama-lama dan tidak membiarkan lawan menyerang mereka.
 
"Saya sangat senang bahwa saya bermain di level atas dan menjaga untuk ada pada pertandingan lainnya," ujar Del Potro, seperti disitat Reuters, Sabtu (18/8/2012).
 
"Saya senang bermain tennis setelah dua minggu yang sulit. Saya kalah di babak pertama di Wimbledon, dan di olimpiade itu tidak terlihat dengan mudah. Tapi saya senang kembali ke lapangan keras," sambungnya.
 
Selanjutnya pada pertandingan berikutnya di babak semifinal, Del Potro bakal melawan mantan petenis nomor satu dunia, yaitu Novak Djokovic. Djokovic Petenis Serbia wakil sukses menaklukan wasil dari Kroasia, Marin Cilic.
(fir)

CINCINNATI – Peringkat kedua dunia, Novak Djokovic sukses melaju ke babak semifinal Cincinnati Masters, usai menundukkan wakil dari Kroasia, Marin Cilic, Jumat (17/8/2012) waktu setempat. Dengan hasil ini, maka Djokovic bakal berhadapan dengan Juan Martin del Potro.
 
Djokovic sukses menghentikan perlawanan petenis Kroasia tersebut dengan dua set langsung 6-3 6-2. Meski hanya menghadapi petenis unggulan ke-12, dia menganggap ini pertarungan terbaiknya.
 
"Ini pertandingan terbaik saya sejauh di turnamen ini dan menjadikan momen yang sangat pas," ungkap mantan petenis peringkat satu dunia ini, seperti disitat Reuters, Sabtu (18/8/2012).
 
"Saya telah mengakhiri tantangan hebat dari Cilc hari ini yang telah bermain baik di bulan ini dan saya bermain bagus pada pertandingan ini," sambungnya.
 
Bentroknya Djokovic dengan del Potro, bisa dijadikan ajang pembalasan bagi petenis Serbia tersebut. Pasalnya pada Olimpiade London 2012 lalu, langkah Djokovic dipaksa berhenti oleh petenis asal Argentina tersebut.
 
"Semua kekalahan membuat saya kuat dan ya mereka menyulitkan. Khususnya ketika anda bermain untuk negara dan ketika anda bermain di Olimpiade dan kamu bertarung untuk memperebutkan medali perunggu," kesannya.
 
"Dia memenangkan pertandingan itu. Itu yang terjadi, itulah olahraga. Anda kalah, anda menang, tapi yang paling penting hal untuk mencoba menjadi yang terbaik dan memiliki pengalaman," pungkasnya.
(fir)