REPUBLIKA.CO.ID, MALAGA  --  Kapten AC Milan, Massimo Ambrosini, menyambut positif kekalahan atas tuan rumah Malaga di Liga Champions, Kamis (25/10) dini hari.

Malaga mencetak satu-satunya gol pada pertandingan tersebut melalui Joaquin Sanchez. Milan yang sempat memberikan ancaman di awal pertandingan akhirnya harus mengalami kekalahan keenamnya musim ini di semua ajang.

"Kami harus melihat sisi positifnya. Ini memang saat-saat yang aneh. Kami telah memberikan segalanya namun memiliki sejumlah keterbatasan dan kami harus bisa mengatasinya," ujar pemain berusia 35 tahun itu kepada Mediaset.

Pada pertandingan tersebut, pelatih Massimiliano Allegri melakukan eksperimen dengan menggunakan skema 4-3-3.

"Kami tidak bermain buruk, akan tetapi ini adalah pertama kalinya kami menggunakan tiga pemain di belakang. Kami harus berlatih lagi. Hasilnya sendiri tidak seburuk layaknya sebuah eksperimen."

"Kami harus mengangkat kepala kami dan terus bekerja keras. Karena hanya itulah cara untuk melalui saat-saat seperti ini. Jika kami harus bekerja keras ketika segala sesuatunya berjalan baik, maka kami harus bekerja dua kali lebih keras saat segala sesuatunya berjalan buruk," tambah Ambrosini.

Milan saat ini masih berada di posisi kedua, di atas Zenit St Petersburg yang mengalahkan Anderlecht 1-0. Akan tetapi I Rossoneri berada empat poin di belakang Malaga yang memimpin klasemen dengan 9 poin.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN - Pelatih AC Milan Massimiliano Allegri akhirnya angkat bicara mengenai kritikan yang ditujukan kepadanya. Dia mengaku sangat kecewa dengan banyaknya pihak yang menuding dirinya telah gagal memberikan prestasi kepada I Rossoneri.

Allegri pun mengingatkan kepada semua pihak bahwa Milan yang saat ini sangat berbeda dengan Milan satu tahun lalu. Perbedaan itu lantaran banyaknya pemain kunci yang kini sudah angkat kaki dari San Siro.

"Milan saat ini sangat berbeda. Kami telah melakukan pergantian sebanyak 14 pemain. Tapi kami akan terus berusaha melakukan hal yang terbaik," kata Allegri dilansir Soccerway, Rabu (24/10).

Kekecewaan Allegri semakin menjadi ketika dirinya terus disudutkan dengan hasil minor yang diraih Milan saat ini. Nasib Rossoneri digadang-gadang berada di ujung tanduk setalah AC Milan masih berkutat di peringkat 15 dengan torehan delapan poin hingga pertandingan kedelapan Serie A.

"Beberapa waktu lalu, banyak yang berkata bahwa saya adalah pelatih terbaik dunia. Tapi sekarang, mereka menjuluki saya sebagai pelatih terburuk di dunia. Meski begitu saya tidak akan patah arang, saya akan banting tulang untuk mengatasi masalah ini," ucap Allegri.