KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Voni Diproyeksi Ikut Grand Slam Junior

Posted: 27 Dec 2010 02:45 PM PST

Voni Diproyeksi Ikut Grand Slam Junior

Senin, 27 Desember 2010 | 22:45 WIB

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Voni Darlina dipuji penampilannya

JAKARTA, Kompas.com - Petenis junior putri yang baru saja menjuarai turnamen senior master Garuda Indonesia 2010 dan invitasi Master 2010, Voni Darlina, ditargetkan dapat tampil pada turnamen tenis Grand Slam junior. Hal tersebut dinyatakan Deddy Prasetyo, pelatih Voni kepada Antara di Jakarta, Senin.      Karena itulah Voni dijadwalkan akan tampil pada sejumlah turnamen internasional di Selandia baru, Malaysia, Thailand, dan Filipina akhir Januari hingga awal Maret mendatang.     Dikatakan Deddy, setelah itu masih banyak turnamen nasional maupun internasional yang akan diikuti, namun dirinya baru akan menyusunnya lebih lanjut, mengingat biaya yang diperlukan cukup besar.      Voni Darlina membuat kejutan dengan menjurai turnamen master senior Garuda Indonesia 2010 di Jakarta, dua minggu lalu. Meski turnamen itu tidak diikuti tiga petenis papan atas (Lavinia Tananta, Ayu Fani Damayanti, dan Jessy Rompies), namun prestasi itu sudah cukup bagus  bagi petenis berusia 15 tahun tersebut.      Menurut Deddy, sukses Voni tersebut berkat kerja keras, komitmen, dan disiplin selama empat tahun berlatih di Deddy Prasetyo Tennis Club (Detec). "Banyak orang yang tidak tahu bagaimana Voni berlatih sehari-hari dan pengorbanan kami semua. Kebanyakan orang hanya tahu dan terbelalak setelah Voni menjadi juara.  Semua ini berkat proses panjang, kerja keras, disiplin, dedikasi tinggi, dan pengorbanan yang tidak sedikit," kata Deddy, pelatih sekaligus pemilik Detec.      Menurut rencana, sebelum tampil pada berbagai turnamen internasional tersebut, Voni akan lebih dulu mengikuti training camp atau kamp pelatihan tenis di Jakarta, 11-24 Januari. Pelatihan yang diselenggarakan Detec ini akan menghadirkan pelatih tenis kenamaan dunia dari Belanda, Paul van der Knaap dan Frank van Frayenhoven. Pelatihan ini telah tujuh tahun berturutan dilakukan Detec.      Dijelaskan oleh Deddy bahwa kemampuan Voni masih dapat terus ditingkatkan melalui latihan, training camp, dan turnamen. "Target saya Voni dapat tampil pada turnamen Grand Slam junior kalau tidak tahun ini ya tahun depan. Karena itulah Voni harus banyak mengikuti turnamen internasional agar peringkat dunianya terus naik sehingga dapat mengikuti turnamen Grand Slam," papar Deddy.     Saat ini Voni menempati peringkat junior dunia 400-an. Menurut Deddy, Voni harus menaikkan peringkatnya hingga ke urutan 30 atau 40-an dunia. "Kalau Voni dapat mencapai peringkat itu saya jamin dia dapat mengikuti turnamen Grand Slam," Deddy melanjutkan penjelasannya.

Dia paparkan lebih jauh bahwa Voni telah diminta oleh PB Pelti untuk mengikuti Pelatnas SEA Games 2011, asalkan dia bersedia mengikuti latihan pembentukan karakter di Pusat Pelatihan Pasukan Khusus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Menurut Deddy, saat ini Voni tidak dapat memenuhi permintaan tersebut karena Voni telah memiliki jadwal pelatihan dan turnamen dengan target di atas.     "Saya belum mendapat informasi yang rinci tentang apa yang dimaksud dengan latihan pembentukan karakter tersebut. Kalau keperluannya agar anak-anak memiliki kecintaan pada Tanah Air dan rela berkorban demi Bangsa dan Negara, saya jamin para petenis asuhan saya sudah mendarah daging soal ini. Saya bukan hanya bicara tetapi telah membuktikan bertahun-tahun. Selama ini Detec menjadi penyumbang utama petenis nasional dan mereka telah tampil serta berprestasi demi Indonesia. Itu konkret dan bukan hanya omong kosong," Deddy menegaskan.     Di antara petenis nasional yang pernah dibina di Detec terdapat Suwandi, Benny Wijaya, Edy Kusdaryanto, Eny Sulistyowati, Febi Widhiyanto, Teddy Tanjung, Donny Susetyo, hingga Christopher Rungkat yang kini menjadi petenis nomor satu di Indonesia.     Deddy mengingatkan bahwa pendidikan karakter telah dia terapkan pada petenis asuhannya dari hari ke hari. "Di Detec anak-anak bukan hanya saya latih bermain tenis, tetapi juga bagaimana memiliki semangat berkorban bagi sesama, terutama kepada mereka yang lemah dan tidak mampu. Terus-terang penghasilan saya 80 persen saya dedikasikan untuk pengembangan tenis, terutama bagi anak-anak yang secara ekonomi tidak mampu tetapi memiliki bakat besar bermain tenis. Sisanya yang 20 persen saya gunakan juga untuk 'bersenang-senang' dengan para petenis binaan saya. Jadi di Detec setiap hari anak-anak saya beri pendidikan karakter dan budi pekerti," kata Deddy lagi.

Penulis: A. Tjahjo Sasongko   |   Editor: A. Tjahjo Sasongko Loading...

Kirim Komentar Anda

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan