KOMPASbola |
Sepuluh "Samurai Biru" Bungkam Suriah Posted: 13 Jan 2011 05:46 PM PST DOHA, KOMPAS.com - Bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-72, tim nasional Jepang mampu menang 2-1 atas Suriah, pada pertandingan matchday kedua Grup B Piala Asia 2011, Kamis (13/1/2011). Kemenangan Jepang ditentukan oleh eksekusi penalti Keisuke Honda pada menit ke-82. Jepang unggul lebih dulu berkat gol Makoto Hasebe pada menit ke-35. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Shinji Kagawa yang ditepis Mosab Balhous, ia membobol gawang Suriah. Setelah itu, Jepang mampu mendominasi pertandingan, tetapi kesulitan mencetak gol. Masalah itu belum selesai, ketika kiper Eiji Kawashima diganjar kartu merah akibat melanggar Sanharib di kotak penalti. Kawashima kemudian digantikan Shusaku Nishikawa. Baru masuk, Shusaku Nishikawa dipaksa memungut bola oleh Al Khatib, yang mengeksekusi hadiah penalti tersebut. Kehilangan keunggulan dan satu pemain tak membuat Jepang mengubah sikap bermainnya. Meski mengalami penurunan determinasi dan daya serang, mereka masih mampu menjaga dominasinya. Suriah yang unggul pemain pun kesulitan meredam gempuran itu dan akhirnya kebobolan oleh gol Honda dari titik putih, menyusul pelanggaran Belal Abduldaim kepada Shinji Okazaki pada menit ke-82. Jepang mendapat keuntungan lagi pada menit ke-90, berupa kartu kuning kedua yang diterima Nadim Sabagh pada masa injury time. Meski tidak kebobolan, Jepang gagal memanfaatkan situasi untuk menambah gol, sampai peluit berbunyi panjang. Berkat hasil itu, Jepang mengoleksi empat poin dan naik dua tingkat ke puncak klasemen sementara, menggantikan Jordania, yang hanya kalah produktivitas mencetak gol. Susunan pemain: |
Mancini: Inter Tidak Pernah Menginginkanku Posted: 13 Jan 2011 05:26 PM PST SAO PAOLO, KOMPAS.com — Pemain anyar Atletico Mineiro, Amantino Mancini, mengaku bahwa mantan klubnya, Inter Milan, tidak pernah menginginkan dirinya. Sebab, Inter tidak pernah memberinya kesempatan untuk bermain secara reguler. Pemain berusia 30 tahun itu kini telah meninggalkan Italia dan kembali ke kampung halamannya, Brasil. Di Italia, ia telah menghabiskan delapan tahun kariernya sebagai pesepak bola bersama Venezia, AS Roma, Inter, dan AC Milan. "Sebenarnya aku ingin melanjutkan karierku sebagai pemain sepak bola di Italia. Namun, aku tak mampu mewujudkannya karena dalam beberapa bulan terakhir aku tidak mendapatkan kesempatan bermain. Aku heran kenapa semua orang mendapatkan kesempatan bermain, kecuali aku," tuturnya. "Sejujurnya aku adalah satu-satunya pemain di Inter yang tak pernah diberi kesempatan bermain. Aku tidak mengerti kenapa hal itu menimpaku," sesalnya. "Sekarang masa-masa kelam itu telah berakhir. Kini aku bermain bagi Mineiro. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Inter, Roma, dan Italia untuk masa-masa indahku selama delapan tahun," tuturnya. "Aku juga ingin berterima kasih kepada Fabio Capello dan Luciano Spalletti yang telah memercayaiku tampil secara reguler di Roma. Mereka adalah inspirasiku," sambungnya. Mancini menambahkan, "Gol favoritku selama berada di Italia adalah gol yang kubuat melalui tumit saat derbi melawan Lazio," kenang Mancini. (GL) |
You are subscribed to email updates from KOMPASbola To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan