Republika Online |
Persipasi Juga Tertarik Gabung LPI Posted: 13 Jan 2011 01:10 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Manajer Persipasi Kota Bekasi, Aan Suhanda, menyatakan ketertarikannya pada Liga Primer Indonesia (LPI) karena berpotensi mendongkrak prestasi sepak bola Indonesia. "Saya memiliki ketertarikan terhadap LPI karena programnya bagus. Pendanaan tidak dari APBD sehingga tidak terlalu membebani pembangunan daerah di Kota Bekasi," ujar Aan. Lepas dari kontroversi LPI, kata Aan, pihaknya secara umum menilai kehadiran LPI diharapkan mampu membangun kemandirian klub sepak bola di Indonesia. Khususnya Persipasi yang saat ini menduduki peringkat lima Divisi Utama PSSI. "Salah satu persoalan yang kerap dialami klub sepak bola adalah masalah pendanaan. Persipasi sendiri cukup merasakannya saat pemerintah daerah tengah mengalami devisit anggaran," kata Aan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Kota Bekasi itu. Persoalan defisit anggaran klub berjuluk Patriot tersebut mendorong pihaknya melakukan pinjaman dana dari pihak swasta. "Kita cari talangan dana ke pihak swasta. Sebab, APBD kita sudah tidak sanggup lagi. Sampai November 2010, hutang kami ke pihak swasta sudah mencapai Rp 3 miliar. Sebanyak 80 persen diantaranya digunakan untuk gaji 23 pemain," katanya. Aan menambahkan bahwa kehadiran LPI sekaligus merupakan sarana evaluasi bagi kinerja manajeman Liga Super Indonesia (ISL) dan PSSI. "Kehadiran LPI bisa dijadikan sebagai cerminan bagi ISL dan PSSI dari berbagai programnya. Seharusnya, hal ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang persaingan menuju ke arah yang lebih sehat," tutur Aan. |
Mimpi Ruben Wuarbanaran Terhalang Persolan Paspor Posted: 13 Jan 2011 12:58 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alfred Riedl, pelatih timnas Indonesia, secara tidak langsung sudah memberikan lampu hijau kepada Ruben Wuarbanaran. Namun, masalah paspor sepertinya akan menghalangi mimpi Wuarbanaran memperkuat timnas u23 Indonesia. Wuarbanaran selama dua hari ini menjalani seleksi timnas dalam kondisi tidak optimal. Pada hari pertamanya, pemain kelahiran 15 Agustus 1990 itu mengaku masih mengalami jetlag dan mengeluhkan panasnya udara kota Jakarta. Alhasil, Wuarbanaran yang memperkuat klub Belanda FC Den Bosch itu hanya bisa menjalani satu babak latih tanding. Pada hari keduanya, Wuarbanaran mengalami cedera pangkal paha kanan saat menjalani sesi latihan pada sore hari. Dalam dua hari tersebut, Wuarbanaran otomatis tidak ikut berlatih penuh bersama para pemain lainnya. Namun demikian, Wuarbanaran tetap mampu menarik perhatian Riedl. ''Saya cukup terkesan dengannya,'' kata Riedl mengomentari penampilan Wuarbanaran selama mengikuti seleksi timnas. Komentar Riedl tersebut bisa jadi sebagai sinyal bahwa Wuarbanaran layak lolos seleksi. Karena, Riedl sebelumnya juga memberi sinyal ketika akan mencoret tiga pemain keturunan di seleksi gelombang pertama. "Ada beberapa pemain yang bagus dan beberapa lainnya masih kurang bagus,'' ujar Riedl saat itu. ''Saya akan pulangkan pemain yang tidak bagus, tidak peduli lokal maupun keturunan.'' Riedl membuktikan ucapannya. Karena, sehari kemudian tiga pemain blasteran gelombang pertama dicoret dari seleksi timnas. Mereka adalah James Zaidan Saragih, Andrea Bitar, dan Arthur Irawan Kini Riedl mengatakan bahwa permainan Wuarbanaran cukup mengesankan. Namun demikian, pelatih asal Austria itu sepertinya tidak bisa memasukan Wuarbanaran memperkuat timnas u23 Indonesia. ''Sayang, ia belum memiliki paspor Indonesia. Selama pemain tidak memiliki paspor, maka ia tidak bisa memperkuat timnas," kata Riedl. |
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan