REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Alfred Riedl, pelatih timnas Indonesia, memanggil pemain blasteran Indonesia-Belanda, striker Jordy de Kat, masuk timnas u23 Indonesia pra-Olimpiade 2012. Pemanggilan ini membuat Jordy kembali ke tanah leluhurnya untuk kedua kali dalam dua bulan terakhir.

Jordy, yang memiliki darah Semarang, pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia ketika mengikuti laga amal di Surabaya dan Malang pada November 2010. Bersama 17 pemain keturunan Indonesia-Belanda, Jordy tergabung dalam tim Indo-Belanda.

Kini, bersama Ruben Wuarbanaran yang juga tampil dalam laga amal dua bulan lalu, Jordy dipanggil untuk memperkuat timnas u23 Indonesia. ''Walaupun masih harus melalui seleksi, namun dia cukup terkejut dengan undangan dari PSSI ini,'' tulis situs Radio Nederland Wereldomroep.

Orang tua Jordy berasal dari di Semarang. Tidak heran jika dia juga bisa berbahasa Indonesia. Walaupun tidak lancar, namun Jordy merupakan pemain blasteran paling baik penguasaan bahasa Indonesianya. Dia pun kagum dengan sambutan publik di Indonesia.

Dibandingkan pemain blasteran lainnya, Jordy tidak hanya yang paling baik penguasaan bahasa Indonesia. Tetapi, dia juga yang pemain keturunan Indonesia-Belanda yang pernah diwawancari Tukul Arwana. ''Dia sempat tampil di "Bukan Empat Mata" pada November 2010,'' sebut Radio Nederland Wereldomroep.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sikap Jordy de Kat, pemain keturunan Indonesia-Belanda, patut dicontoh. Jordy menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Buktinya, karena belum merampungkan tugas kuliah, Jordy akhirnya memilih untuk tidak mengikuti seleksi timnas u23 Indonesia yang digelar sejak 6 sampai 17 Januari.

Seperti dikutip Radio Nederland Wereldomroep, Jordy akan tiba di Indonesia pada Senin (24/1). Dengan menggunakan pesawat Garuda, striker sv TOP di kota Oss Belanda Selatan ini sudah terbang pada Ahad (23/1).

Jordy, menurut situs rnw.nl, akan menjalani seleksi timnas u23 Indonesia selama satu pekan. Striker berusia 21 tahun tersebut sebelumnya tidak bisa ikut seleksi timnas yang diikuti sekitar 80 lebih pemain. Usut punya usut ternyata Jordy tidak bisa ikut karena harus menyelesaikan tugas kuliahnya.

Jordy yang tercatat sebagai mahasiswa arsitektur di Sekolah Tinggi Avans ini akhirnya baru bisa berangkat sekarang setelah merampungkan tugas kuliah dan mengerjakan beberapa ujian. ''Mungkin ini pula yang membuat dia baru bisa datang ke Indonesia, setelah gelombang seleksi ketiga selesai,'' tulis rnw.nl.