REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Dua lagi atlet gagal tes doping pada Asian Games Guangzhou seperti diumumkan Dewan Olimpade Asia (OCA), Senin (24/1). Mereka adalah atlet peraih medali perak dari Qatar dan atlet dari kawasan Palestina.

Total atlet yang ketahuan menggunakan obat terlarang dalam acara olahraga multi-event yang diadakan di China November lalu menjadi empat orang. Sebelumnya terbukti penggunaan doping dilakukan pegulat Uzbekistan dan atlet judo Uzbekistan.

Ahmed Dheeb dari Qatar, yang meraih medali perak pada nomor lempar cakram putera, ditest positif menggunakan alat perangsang "exogenous testosterone", yang digambarkan OCA sebagai "indikasi substansi dilarang bersifat anabolik.

Atlet dari Palestina Awajna Abdalnasser ambil bagian pada nomor 800 meter putera dan ditest positif menggunakan "norandrosterone", zat lain bersifat anabolik. Keduanya didiskualifikasi dan Dheeb dicabut medalinya, kata OCA.

"OCA menekankan memerangi obat terlarang dalam semua olahraga dan akan meneruskan kerja keras ini dengan berbagai Dewan Olimpiade Nasional berbagai negara dalam usaha membuat atlet kita tetap bersih," katanya. Pada Asian Games 2006 di Doha, sebanyak empat atlet dikeluarkan karena melanggar aturan tentang pemakaian obat terlarang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penonton Formula Satu (F1) di seluruh dunia mencapai 527 juta orang pada musim lomba 2010 dan dianggap sebagai tahun yang paling sukses.

Manajemen Formula Satu (FOM) dalam keterangan mereka mengatakan, lebih dari 16.000 jam dihabiskan untuk menyiarkan perlombaan itu ke 187 negara.

"Setelah 2010 merupakan tahun yang amat sukses, maka pada 2011 merupakan tahun amat menjanjikan. Formula Satu membangun fondasinya sebagai dasar pemasaran siarannya ke seluruh dunia," kata Ketua Eksekutif Grup F1 Bernie Ecclestone belum lama ini.

Perlombaan Formula Satu 2011 dimulai di Bahrain pada 13 Maret.