ANTARA - Olahraga

sumber :-

ANTARA - Olahraga


AFC: stadion Jakabaring masuk katagori A

Posted: 13 Oct 2011 01:41 PM PDT

Palembang (ANTARA News) - Tim verifikasi Asian Football Confederation (AFC) menilai, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang di Sumatera Selatan masuk dalam katagori A, setelah melakukan peninjauan, Kamis.

Direktur Kompetisi AFC, Suzuki Tokuaki, mengatakan stadion yang menjadi "home base" Sriwijaya Football Club (SFC) itu dapat disejajarkan dengan stadion-stadion yang ada di negara-negara maju.

"Setelah melihat langsung Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, kami akan melaporkan hasilnya adalah grade A di Asia atau sama dengan stadion yang ada di Jepang dan Korea," ujar dia.

Menurut Suzuki, fasilitas dan riwayat kerap kali menggelar pertandingan level Asia, juga menjadi pertimbangan untuk menentukan hasil akhir (katagori) tersebut.

"Fasilitas stadion sangat lengkap, apalagi Sriwijaya FC adalah klub yang sudah melakukan kegiatan AFC, sehingga sangat layak mendapatkan grade A di Asia," kata Suzuki pula.

Mengenai kekurangan stadion itu, Suzuki menegaskan secara keseluruhan sudah sangat bagus dan memenuhi standar.

"Memang ada yang perlu dikoreksi, terutama untuk tempat para awak media massa yang terlalu jauh jarak pandangnya ke lapangan. Tetapi secara keseluruhan sudah bagus," kata dia lagi.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen SFC, Faisal Mursyid juga membenarkan bahwa sudah mendapatkan laporan dari pihak AFC atas hasil verifikasi yang memutuskan Stadion Jakabaring masuk dalam katagori grade A dan layak menggelar pertandingan internasional, seperti Liga Champions Asia (LCA) dan AFC Cup.

"Belum direnovasi saja, Stadion Jakabaring pernah menggelar pertandingan LCA dan AFC Cup. Apalagi kini setelah direnovasi untuk kepentingan SEA Games di Indonesia, November nanti," ujar dia.

Kedatangan Tim Verifikasi AFC itu ke Palembang masuk dalam rangkaian uji kelayakan dari keikutsertaan "Laskar Wong Kito" sebagai peserta Liga Super Indonesia (Liga Prima).

Selain itu, AFC juga melakukan penilaian dengan mendatangi beberapa klub, untuk menentukan jumlah kuota Indonesia pada ajang LCA dan AFC Cup.

"Indonesia menjadi negara terakhir yang diverifikasi, sedangkan Sriwijaya FC sendiri menjadi tim terakhir yang dikunjungi," kata dia.

Menurut Faisal, usai diverifikasi, SFC diberikan kesempatan untuk melengkapi berkas-berkas yang dinyatakan perlu diperbaiki, hingga Jumat (14/10).

"Deadline besok untuk melengkapi berkas-berkas. Verifikasi seperti ini akan berlangsung setiap tiga tahun sekali, sehingga akan dilakukan kembali pada tahun 2014," kata dia pula.

Menurut dia, penilaian akhir suatu klub, yakni level A atau B, nantinya akan sangat mempengaruhi penentuan kuota peserta LCA asal Indonesia.

"Jika hasil dari verifikasi di Indonesia tidak sampai pada level A, maka jatah LCA tidak secara langsung seperti selama ini. Artinya jika tidak pada level A, berarti tim-tim juara di Indonesia akan mengikuti babak play-off seperti halnya Thailand dan Singapura," kata dia. (ANT-037)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Pegolf Thailand sementara pimpin Palembang Musi Championship

Posted: 13 Oct 2011 12:56 PM PDT

Palembang (ANTARA News) - Pegolf profesional asal Thailand, Somsak Khaoprathum, sementara memimpin setelah membukukan 66 pukulan, 6 under par, pada hari pertama turnamen golf ASEAN PGA Tour "Palembang Musi Championship 2011", di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.

Penampilan Somsak bersinar, setelah sukses menyudahi hari pertama dengan lima pukulan di bawah par, termasuk empat birdie berturut-turut.

Sedangkan pegolf senior Indonesia, Ilyassak, dan pegolf Thailand lainnya, Tanutchan Puaktes, menempati posisi kedua setelah menyelesaikan hari pertama dengan 68 pukulan, 4 under par.

Pegolf andalan Malaysia, Nicholas Fung, dan Anthony Fernando (Filipina), harus puas dengan total pukulan 69, 3 under par.

"Ini merupakan hasil terbaik yang pernah saya raih sebagai pegolf profesional. Saya merasa enjoy bermain di sini dan bisa menempatkan banyak bola hanya sekitar 20 kaki dari hole," kata Somsak.

Dia mengaku, sejak awal tidak terlalu memikirkan skor yang bakal dicetak.

"Saya hanya bermain dan bermain. Bahkan, tidak menyadari pada akhirnya memimpin," ujar Somsak lagi.

Pegolf berusia 24 tahun ini mengatakan, sebelum beralih ke profesional, dunia golf amatir telah mengasah kemampuannya sehingga menjadi baik seperti sekarang.

"Saya telah bermain pada babak utama turnamen lokal di Thailand tahun ini. Oleh karenanya, saya merasa sudah saatnya berkompetisi di luar negeri untuk menambah pengalaman dan meningkatkan kemampuan. Hal itulah yang memotivasi saya bermain bagus hari ini," kata dia.

Berbeda dengan Somsak, Ilyassak memiliki pengalaman ikut turnamen di berbagai negeri lebih dari dua dekade terakhir.

"Lapangan golf Kenten ini merupakan lapangan gaya lama tempat saya sangat terbiasa bermain. Ini memberi saya sedikit keuntungan meskipun akan sulit untuk menjaga hasil ini, mengingat kemampuan pemain muda yang ikut turnamen bagus-bagus semua," kata dia.

Salah satu pegolf unggulan, Nicholas Fung (Malaysia), mengaku puas dengan hasil hari pertama. Pasalnya, kondisi lapangan golf Kenten membutuhkan strategi khusus untuk menaklukkannya.

"Turnamen kali ini sangat rumit karena memerlukan permainan pendek yang tajam. Ini bukan saja sangat panjang tetapi membutuhkan banyak konsentrasi. Tapi hasil ini adalah awal yang baik untuk saya," kata Fung.

Nicolas Pung merupakan juara ASEAN PGA Tour 2010 yang meraih Mercedes-Benz Masters Vietnam. (ANT-037/M033)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan