KOMPAS.com - Olahraga |
Atletik Optimistis Bisa Lebih Sukses Posted: 04 Oct 2011 02:51 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) optimistis jumlah perolehan medali di SEA Games 2011 di Palembang akan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikatakan Wakil Kepala Bidang Pembinaan PB PASI Yohanes Paulus Lay di Jakarta, Selasa (4/10/2011). Paulus mengatakan, pada SEA Games 2009 di Laos, Indonesia meraih total 21 medali yang terdiri dari atas 7 emas, 7 perak, dan 7 perunggu. Pada SEA Games 2011 yang akan berlangsung 11-22 November di Palembang dan Jakarta, lanjut Paulus, PASI tidak memasang target mempertahankan jumlah perolehan medali. "Paling tidak, kami bisa mempertahankan prestasi itu. Tapi, kami optimistis bisa meraih lebih banyak medali lagi," katanya. PB PASI akan menurunkan sebanyak 70 atlet untuk 46 nomor putra-putri, yang sudah mengikuti latihan teratur sejak awal tahun. Atlet yang diturunkan beragam, mulai dari atlet senior dan yunior. Tujuannya untuk regenerasi atlet-atlet senior. Selain itu, PASI juga menurunkan tim psikolog yang setiap hari datang ke tempat latihan untuk membina mental para atlet. Paulus memperkirakan Indonesia akan bersaing ketat dengan Thailand, Vietnam dan Malaysia. Pada SEA Games 2009, Thailand tampil sebagai juara umum dengan merebut 14 emas, 20 perak, dan 14 perunggu, sedangkan Vietnam meraih jumlah emas yang sama dengan Indonesia. Namun, kekuatan tim atletik Indonesia pada SEA Games kali ini bakal berkurang dengan absennya sprinter Suryo Agung Wibowo yang mundur dari pemusatan latihan nasional karena hendak menunaikan ibadah haji. Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengatakan, kontingen Indonesia harus optimistis untuk merebut 145 medali emas di SEA Games agar mampu menjadi juara umum. |
Pembelaan Rossi bagi Simoncelli, Dovi, dan Crutchlow Posted: 04 Oct 2011 02:45 PM PDT KOMPAS.com - Balapan MotoGP di Sirkuit Motegi, Jepang, pada 2 Oktober lalu sempat diwarnai sejumlah drama dan insiden. Lima pebalap mengalami kecelakaan, dan tiga pebalap harus masuk pitstop untuk menjalani penalti, akibat jump start. Nah, mengenai penyebab terjadinya jump start yang dilakukan duo Honda, Andrea Dovizioso dan Simoncelli, serta pebalap Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow, Valentino Rossi punya sedikit pembelaan. Pebalap Ducati ini mengatakan bahwa lampu merah terlambat padam, sehingga tiga rivalnya tersebut melakukan kesalahan. "Masalahnya adalah bahwa lampu merah terlalu lama dibandingkan dengan normalnya. Biasanya, itu (lampu merah) hanya sekitar tiga detik. Tetapi untuk beberapa alasan, itu bisa bertahan minimal 4,5 detik, dan untuk alasan tersebut, Andrea, Marco, dan Cal, membuat kesalahan bersama-sama. Mereka pasti berharap lampu merah lebih cepat padam, tetapi itu tidak terjadi seperti yang diantisipasi," ujar Rossi kepada MCN. Usai balapan, Simoncelli mengatakan bahwa dia melakukan jump start karena bereaksi atas pergerakan Dovizioso, yang berada di depannya. Sementara itu, Crutchlow pun mengatakan bahwa dirinya bergerak karena melihat Simoncelli pun bergerak. Seandainya tidak terkena penalti akibat jump start ini, Simoncelli dan Dovizioso berpeluang besar naik podium. Pasalnya, mereka sudah berada di barisan depan setelah Casey Stoner melakukan kesalahan kecil dan keluar lintasan. Sayang, Dovizioso, yang sudah memimpin jalannya lomba, terpaksa masuk pitstop untuk menjalani hukuman tersebut, demikian juga dengan Simoncelli. Dua pebalap ini akhirnya harus puas finis di urutan 4-5, setelah terjadi pertarungan sengit menjelang finis, yang dimenangkan oleh Simoncelli. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan