Roma (ANTARA News) - Pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri, menyatakan, dirinya tidak merasa seperti kepala `terhantam benda berat` meski timnya menjalani tujuh pertandingan tanpa meraih satu pun kemenangan.

Berbicara pada Sabtu malam waktu setempat menjelang pertandingan melawan Napoli, ia menegaskan, "Saya tahu bahwa diriku mendapat kepercayaan dengan dukungan dari klub."

"Saya sering berbicara dengan presiden (Massimo) Moratti, ia tetap tenang. Ia juga senang dengan performa kami saat melawan Marselle (di mana Inter kalah 0-1 berkat gol menit terakhir pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions di Prancis)," demikian dikutip AFP.

"Namun ia menginginkan reaksi, dan kami akan memberikan dan hal itu kepadanya."

Ranieri menambahkan, "Tim ini telah membuatku sangat puas di (Stadion) Velodrome, kami menghasilkan pertandingan besar, bahkan beberapa surat kabar Prancis mengatakan bahwa itu adalah perampokan."

Napoli akan menjadi ujian berat bagi Inter yang sedang berupaya untuk kembali meraih kemenangan, setelah menelan enam kekalahan dan satu hasil seri, sedangkan tuan rumah meraih tiga kemenangan berturut-turut, yang terakhir saat Napoli mengalahkan Chelsea dengan skor 3-1 pada pertandingan Liga Champions.

"Kami hanya terpaut satu poin di bawah Napoli pada klasemen, namun moral mereka sedang tinggi. Kami harus mendapatkan kembali jalan kami," komentar mantan pelatih Chelsea ini.

Inter akan menghadapi pertandingan Minggu, dengan berada di peringkat ketujuh pada klasemen Liga Italia, dengan koleksi 37 poin, tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen sekaligus juara bertahan, AC Milan.

(H-RF/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

aLondon (ANTARA News) - Bek Cardiff, Anthony Gerrard, menegaskan bahwa dirinya akan mengesampingkan urusan keluarga, ketika ia menargetkan untuk `menjatuhkan` kapten Liverpool sekaligus saudara sepupunya, Steven Gerrard, pada pertandingan final Piala Liga, Minggu.

Pertandingan Minggu akan menjadi pertemuan pertama bagi kedua pemain ini di panggung sepak bola profesional.

Dan Gerrard dari Cardiff berkata pada BBC Sport, "Anda melakukan apapun untuk menang," katanya kepada AFP.

"Jika ada desakan untuk mendorong, (dalam kondisi) satu lawan satu, dengan kami meraih kemenangan 1-0, kemudian saya pikir dirinya akan tahu bahwa dirinya telah dijatuhkan."

"Saya pikir begitu juga sebaliknya. Anda melakukan yang terbaik untuk tim Anda."

Gerrard, yang memulai karirnya di Everton, mengingat hari-hari saat dirinya tumbuh bersama saudara sepupunya yang berusia lima tahun lebih tua, dan lebih terkenal itu, di Merseyside.

"Salah satu ingatan paling awalku adalah bermain sepak bola dengan dirinya," kata Anthony.

"Steven dan teman-temannya membuat gawang di perancah dan membungkusnya dengan terpal. Itu sangat fantastis."

"Saya ingat saat menjauhi sekolah, mendapatkan perlengkapan dan meletakkannya, dan kemudian bermain bersama dirinya dan rekan-rekannya."

Ia mengatakan bahwa dirinya tetap berhubungan dengan bintang Liverpool.

"Saya berbicara pada Steven dan mengiriminya sedikit lelucon melalui pesan singkat, `apa yang Anda lakukan pada Minggu?`," kata Anthony, yang lebih memilih untuk membela Republik Irlandia daripada Inggris.

"Saya mengiriminya pesan bergambar mengenai seragam putih (yang dikenakan oleh Liverpool ketika mereka terakhir kali mencapai Wembley pada final 1996): `Mudah-mudahan Anda memakainya lagi`."

Ia pun memberi peluang pada anggota keluarganya, untuk menyaksikan `perang saudara` di Wembley pada Minggu.

"Akan terdapat bagian besar dari keluarga di sana - saya telah meminta sekitar 80 tiket sekaligus," kata Anthony.
(H-RF/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com