Republika Online |
Lampard - Di Matteo Berkonflik Sebelum Tandang ke Benefica Posted: 27 Mar 2012 12:21 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Pelatih sementara Chelsea Roberto Di Matteo masih menghembuskan angin optimisme di kubu The Blues. Sedangkan gelandang veteran Frank Lampard justru melontarkan pendapat berbeda. Keduanya terlibat aksi silang pendapat jelang lawatan Chelsea ke Estadio Da Luz, kandang Benfica dalam ajang Liga Champions pada Selasa (27/3). Meskipun keduanya terbakar bara kobaran konflik, baik Di Matteo maupun Lampard sama-sama sepakat bersekutu menundukkan Benfica. Bukan rahasia umum bahwa Lampard yang kini telah berusia 33 tahun punya pengaruh di kalangan punggawa The Blues, sebagaimana dikutip dari laman The Sun. Kepada televisi Chelsea, Lampard mengatakan posisi Chelsea di peringkat lima Liga Premier bukanlah berita gembira. Sementara Di Matteo masih saja meniup angin harapan. Chelsea telah kehilangan taji meski di Stamford Bridge sekali pun. Chelsea ditahan imbang 0-0 ketika bertanding melawan Spurs. Lampard mengatakan, "Posisi kami yang kini berada di peringkat kelima tentu klasemen itu tidaklah berbohong. Hasil itu sungguh memprihatinkan terlebih kami bakal menghadapi sejumlah tim tangguh." "Chelsea seharusnya masuk empat besar karena kami punya kemampuan. Kenyataannya jauh berbeda. Sekarang kami sedang bersiap menghadapi Benfica," kata Lampard. Sementara, ketua Chelsea Bruce Buck dan ketua eksekutif Ron Gourlay sedang mengamati capaian Di Matteo, sama halnya ketika Andre Villas Boas sebelum diusir dari Stamford Bridge. Meski Di Matteo menorehkan capaian positif yang agaknya menjadi bahan pertimbangan bago bos besar Chelsea Roman Abramovich. Di Matteo mengatakan, "Kami tengah menjalani musim yang kelewat sulit di ajang liga domestik. Meski kami punya tim yang berkualitas dan banyak pemain tangguh, saya masih yakin bahwa Chelsea masih yang terbaik sebagai tim. Chelsea masih bisa meraih sekurang-kurangnya peringkat dua atau tiga. Toh, kami masih bisa menembus kuarter final Liga Champions." Lebih lanjut ia mengatakan, "Saya percaya penuh kepada tim ini, begitu sebaliknya. Tim ini punya kemampuan dalam mencetak gol dan menciptakan peluang." Kepada mereka yang mengkritik Chelsea, Di Matteo menjawab, "Setiap orang boleh saja punya pendapat. Itu hak mereka meski saya tidak seluruhnya sependapat." |
Laporta: Xavi Pelatih Barcelona, Guardiola Presidennya Posted: 26 Mar 2012 11:54 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan presiden Barcelona, Joan Laporta, yakin pelatih Pep Guardiola mampu mengambil alih roda kepengurusan klub. Sementara, gelandang Xavi Hernandez pantas menggantikan Guardiola sebagai manajer Barcelona. Masa depan Guardiola menjadi subyek spekulasi dalam beberapa pekan terakhir. Manajer berusia 41 tahun itu belum bersedia meneken perpanjangan kontrak. Lepas dari persoalan tersebut, Laporta punya keyakinan bahwa Guardiola pantas menjadi presiden Barcelona masa depan. "Pep Guardiola akan menjadi presiden Barcelona berikutnya,'' kata Laporta kepada harian La Repubblica. ''Xavi akan menjadi pelatih berikutnya. Dia adalah fenomenal dan orang yang baik.'' |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Sepakbola RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan