MADRID – Kendati memegang paspor dan punya darah keturunan Turki, Hamit Altintop tak lahir di anak benua Eropa itu. Tapi sekarang, Altintop siap melanjutkan kariernya di tanah leluhur bersama Galatasaray.
 
Adik kembar Halil Altintop itu memang jarang menginjakkan kakinya di Turki. Sejak lahir di Gelsenkirchen – 10 menit setelah Halil keluar dari rahim sang ibu – Hamit Altintop selalu tinggal di Jerman.
 
Jika pun pulang ke negeri leluhurnya, hanya karena dipanggil tim nasional Turki di laga-laga kandang. Selebihnya, catatan karier Altintop sebelumnya selalu dihiasi tim-tim Bundesliga.
 
Kini, pemain blasteran Jerman-Turki itu siap untuk mengikuti jejak sang kakak – Halil, ke liga Turki. Halil lebih dulu ke Turki bersama Trabzonspor, tahun lalu. Hamit yang tak menjalani musim yang sukses di Real Madrid, sudah memandatkan agennya untuk bernegosiasi dengan Galatasaray.
 
Sejak dibeli Los Merengues dengan gratis dari Bayern Munich pada musim panas lalu, Altintop hanya mengemas lima caps dan sebiji gol. Merasa gerah, Altintop pun diberi lampu hijau oleh sang entrenador, José Mourinho, menuju pintu keluar Santiago Bernabéu.
 
"Negosiasi (dengan Galatasaray) sedang berjalan. Saya hanya bisa bilang, perundingan kami berjalan lancar. Semoga proses transfer ini akan rampung pada akhir pekan ini," tutur sang agen, Reza Fazeli kepada Dogan News Agency, Rabu (30/5/2012).
(raw)

MIDDLESBROUGH – Setelah sempat mendekam di penjara, bek Sunderland, Titus Bramble, harus menghadapi segala tuduhan dan hak-hak hukumnya tengah bergantung di tangan hakim. Bramble dimejahijaukan akibat tindakan pelecehan seksual terhadap seorang wanita.
 
Jika hanya sekali dan terbilang tak sengaja, sang korban mungkin bisa memaafkannya dan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Tapi tidak dalam kasus pancabulan yang dilakukan mantan pemain Newcastle itu.
 
Seorang wanita yang tak ingin terungkap identitasnya, mengaku dicabuli berulang kali oleh Bramble, mulai dari sebuah gang dekat klub malam Yarm's Cross Key, hingga di kursi belakang sebuah taksi.
 
Awalnya, perkenalan mereka terbilang biasa saja. Sempat menggoda sang wanita di klub malam itu dengan meraba-raba bokongnya, Bramble sempat minta maaf. Percakapan keduanya pun menghangat dan terjadi hingga keduanya meninggalkan klub malam.
 
Berdasarkan kronologis dari sang korban, saat keduanya menunggu taksi di sebuah gang, Bramble tiba-tiba berusaha merangkul dan mencium sang korban. Tapi karena sang korban mengetahui bahwa Bramble sudah memiliki kekasih, sang korban menolaknya.
 
Pengulangan tindakan cabul tak berhenti sampai di situ. Kala keduanya berbagi taksi, pelecehan seksual terhadap sang korban malah menjadi-jadi. Di kursi penumpang, nafsu Bramble lebih trengginas.
 
"Dia (Bramble) mencoba mencium saya lagi. Kemudian tangannya diletakkan di antara kaki saya. Saya pun mengatakan untuk menghentikan tindakannya," aku sang korban di pengadilan Teeside Crown, sebagaimana dilansir Sunderland Echo, Rabu (30/5/2012).
 
Lantas, sang korban juga mengklaim bahwa dirinya sempat melakukan perlawanan sekenanya ketika dipaksa melakukan oral seks. Supir taksi yang mulai geram dengan tindakan cabul Bramble, membelokkan taksinya ke kantor polisi terdekat dan melaporkan kejadian itu.
 
Jadilah Bramble sempat dibui dan kini harus menghadap meja hijau dengan tuduhan pelecehan seksual. Pemutusan vonis, rencananya baru akan dijadwalkan para Jumat mendatang, setelah mendapat hasil rembukan dari para juri.
(raw)