KOPENHAGEN - Babak pertama pertandingan Grup G Liga Champions antara Nordsjaellan dan juara bertahan Chelsea berakhir 1-0 untuk keunggulan tim tamu. Satu-satunya gol diciptakan oleh gelandang Juan Mata pada menit ke-33.
 
Pada pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Parken, Rabu (2/10/2012) dini hari WIB, kedua tim sama-sama menampilkan permainan terbuka. Namun, para penyerang The Blues lebih kreatif dalam membangun sehingga mereka berhasil menciptakan peluang-peluang yang lebih berbahaya.
 
Jalannya pertandingan
Kendati berstatus sebagai tim tamu,  Chelsea langsung mendominasi permainan saat pertandingan baru dimulai. Peluang bagus pun mereka dapatkan pada menit ke-4, saat Oscar mengirim umpan manis kepada Victor Moses yang berdiri di mulut gawang Nordsjaellan. Namun, sebelum dimanfaatkan Moses, bola keburu disambar bek lawan.
 
Setelah pertandingan memasuki menit ke-10, Nodsjaelland secara perlahan keluar dari tekanan para Chelsea, bahkan lebih dominan dan unggul dalam penguasaan bola. Namun, peluang-peluang yang mereka ciptakan belum ada yang membahayakan gawang The Blues yang dikawal Petr Cech.
 
Pada menit 21, tuan rumah mendapat peluang melalui gelandang mereka, Kasper Lorentzen, namun sepakannya masih bisa dihalau Ashley Cole. Dan, satu menit berselang, Chelsea pun membalas melalui peluang yang diperoleh Fernando Torres, yang melepaskan tembakan dari jarak dekat. Namun, bola hasil tendangannya masih bisa diblok kiper tuan rumah, Jesper Hansen.
 
Juan Mata akhirnya membawa Chelsea unggul pada menit ke-33. Berawal dari kesalahan yang dibuat oleh pemain bertahan Nordsjaellan, Frank Lampard mengirim umpan datar kepada Mata yang sedang tak terkawal. Dengan satu sentuhan, bola hasil sepakan pemain berkebangsaan Spanyol itu bersarang di gawang tim tuan rumah. 1-0 untuk Chelsea.
 
Unggul, Chelsea semakin meningkatkan intensitas serangan. Dua menit jelang babak pertama usai, Torres mendapat peluang emas. Tinggal berhadapan dengan Hansen, mantan pemain Liverpool itu gagal menuntaskan peluang dengan sempurna, setelah sepakannya berhasil dihadang Hansen. Babak pertama pun akhirnya berakhir 1-0 untuk keunggulan The Blues.
 
Susunan pemain:
NORDSJAELLAN: Hansen, Mtiliga, Parkhurst, Okore, Runje, Stokholm, Lorentzen, Beckmann, Adu, Nordstrand, John
 
CHELSEA: Cech, Cole, Cahill, Ivanovic, David Luiz, Lampard, Ramires, Moses, Oscar, Mata, Torres (fit)

LAMONGAN - Persebaya Surabaya boleh saja menjadikan Persela Lamongan sebagai salah satu klub yang tidak disukai. Itu jika parameternya adalah supporter LA Mania dan Bonek yang tidak pernah rukun dan terus berseteru.

Tapi di balik itu ternyata Persela menjadi klub yang potensial untuk mencari pemain bagi Persebaya Surabaya. Ya, Laskar Joko Tingkir menjadi feeder club bagi Bajul Ijo. Dalam dua musim terakhir, tercatat sudah empat pemain Persela yang boyongan ke Kota Pahlawan. Terakhir adalah Aris Alfiansyah yang kini mengikuti seleksi.

Aris telah lulus tahap pertama seleksi Bajul Ijo yang dipimpin Danurwindo. Melihat kemampuannya yang telah berpengalaman di kompetisi level atas, kemungkinan pemain berposisi midfielder atau second striker ini bakal menembus skuad Persebaya.

Sebelum Aris, dua mantan pemain Persela yang mencicipi tim utama Persebaya adalah Feri Ariawan dan Khomad Suharto. Dua pemain itu kurang impresif di musim pertamanya bersama Persebaya dan keluar masuk tim utama.

Jangan lupa pula sosok Fandi Eko Utomo yang memilih melanjutkan kariernya di Persebaya setelah menjadi bintang dan membawa Persela jawara di ISL U-21 2010-2011. Sayangnya anak legenda Persebaya Yusuf Ekodono ini menemui kendala besar untuk bisa masuk tim utama Persebaya.

"Kami tidak pernah kontak dengan Persebaya soal pemain. Kalau memang ada pemain Persela yang kemudian bergabung Persebaya, itu adalah pilihan pemain sendiri. Semua pemain yang pindah ke Persebaya karena kontraknya habis dan tidak ingin memperpanjang lagi," ucap Muji Santoso, Wakil Sekretaris Persela Lamongan.

Diakuinya, pemain yang hengkang ke Bajul Ijo sebenarnya masih dibutuhkan Laskar Joko Tingkir. Feri Ariawan, Aris Alfiansyah, maupun Fandi Eko Utomo adalah kekuatan inti Persela semasa masih menjadi bagin di Stadion Surajaya.

"Mungkin mereka menganggap Persebaya Surabaya tim besar yang lebih menjanjikan dari sisi prestasi. Kami sendiri menghormati pilihan pemain karena mereka juga sangat profesional ketika masih berada di Persela," tambah Muji.

Dirinya yakin pemain seperti Feri Ariawan maupun Aris Alfiansyah masih bisa berkembang karena usianya yang relatif muda. Sekaligus Muji yakin masih banyak bakat-bakat yang bakal diorbitkan Persela Lamongan walaupun kehilangan pemain-pemain itu.

Persela telah mencatat sejarah dengan merangsek ke urutan empat klasemen akhir ISL musim lalu. Klub ini belakangan menghadapi problem besar dalam mempertahankan pemain karena satu per satu memilih hengkang musim ini, seperti Aris Alfiansyah, I Gede Sukadana, serta Taufik Kasrun. (Kukuh Setiawan/Koran SI/acf)