JAKARTA - Petinju Indonesia di kelas Bantam, Nouldy Manakane akan menantang juara dunia WBA asal Jepang, Koki Kameda. Rencananya Nouldy bakal bertarung di kandang Kameda di Yokohama, Jepang pada 4 April mendatang.
Sebagai penantang, Nouldy mulai dikenal sejak menjuarai PABA (Pan Asian Boxing Association) atau juara Asia Pasifik pada 2011 silam. Petinju berdarah Ambon ini mencatat rekor kemenangan sebanyak 24 kali, 15 diantaranya dengan KO, sekali draw, dan 10 kali menelan kekalahan.
Saat ini Nouldy berada di peringkat 11 dan siap menjadi juara WBA yang baru, jika dia mampu mengalahkan Kameda awal April mendatang.
Sikap optimistis diusung oleh Hani Yahya selaku promotor. Pria berdarah Arab ini yakin petinjunya akan meraih kemenangan di sana, meski hanya bermodalkan sebagai juara kelas bantam WBA.
"Meski Nouldy baru berada di peringkat ke-11, tapi saya yakin Kameda akan salah meremehkan kemampuan anak asuh saya, kemenangan pasti kami raih," ujar Hani saat konferensi pers, di Kemang, Jakarta Rabu (15/2/2012).
Sedangkan bagi Kameda sendiri, dia memiliki catatan rekor 27 kali kemenangan, 17 diantaranya dengan KO, dan hanya sekali mencicipi kekalahan. Petinju Samurai Biru ini memiliki postur lebih tinggi daripada Nouldy yang hanya memiliki tinggi tidak lebih dari 170 cm.
Selain postur, Kameda juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu dia merupakan petinju kidal, di mana petinju tipe ini sangat identik dengan pukulan keras dan sulit diantisipasi oleh lawan.
Untuk mengantisipasinya, pelatih Nouldy, Errol berencana melakukan sparing tanding dengan melawan petinju-petinju kidal di tanah air. Kepastian untuk lawan latih tandingnya, Errol baru mendapatkan dua petinju saja.
"Ini merupakan kesempatan emas melawan juara bertahan WBA, kami telah mempersiapkan untuk pertandingan ini sejak bulan Desember lalu. Ada dua latih tanding yang kemungkinan bakal kami lakukan sebelum laga digelar April mendatang," ujar Errol.
Sementara bagi Nouldy, sikap lawan yang menganggap remeh dirinya justru menjadi motivasi tersendiri buatnya. Bahkan dia bisa memanfaatkan status underdognya untuk bisa menjadi juara dan membawa pulang sabuk ke tanah Indonesia ini.
"Bagi saya itu suatu motivasi dan saya hanya bisa fokus bertanding saja. Saya sudah mempelajari beberapa gerakannya di YouTube. Kameda itu merupakan salah satu tipe petinju yang curang dan selalu mengambil kepala. Dan dia juga unggul untuk jarak jauh," jelas Nouldy.
Selain teknis, beberapa persiapan non teknis juga dilakukan Nouldy dan pelatih. Diantaranya adalah akan melakukan training camp di daerah pegunungan. Hal ini berguna untuk menyesuaikan cuaca di Jepang.
(fir)
0 ulasan:
Catat Ulasan