Republika Online |
Penyebab Terjadinya Cedera Dalam Olahraga Posted: 25 Mar 2012 07:17 AM PDT SPORTKU.COM - Untuk membahas tentang penyebab terjadinya cedera dalam olahraga dan durasi penyembuhan. tim SPORTKU.COM bertemu dengan Dokter Ruliando H Purba, MARS, Sp.RM yang berperan sebagai dokter olahraga di sebuah Laboratorium Somatokinetika Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta [FIK-UNJ] yang bermarkas di Rawamangun, Jakarta Timur [Simak juga artikel: penyebab terjadinya cedera dalam olahraga, cara tepat penanganan cedera dalam olahraga, alat dan proses terapi cedera olahraga]. Menurut Dokter Ruli, cidera adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada organ tubuh, yang terjadi pada waktu sebelum, saat, dan sesudah bertanding ataupun ketika sedang berlatih. Dokter Ruli [dengan sapaan akrab Ruliando] mengaku biasa menangani pasien dengan beragam kasus mengenai cedera olahraga. Pemeriksaan cedera olahraga pada atlet itu berbeda-beda perlakuannya. Pemeriksaan dilaksanakan sesuai dengan tingkat cedera dan karakter cabang olahraganya. Apakah cabang olahraga tersebut memerlukan kekuatan, kecepatan, atau mungkin ada faktor-faktor lain yang dibutuhkan cabang tersebut? Sebagai seorang spesialisas rehabilitasi medis pada bidang olahraga, Dokter Ruli memberikan pengertian bahwa cedera olahraga itu mampu menghambat proses latihan dan pertandingan. Oleh karenanya, para atlet harus waspada terhadap kemungkinan cedera. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya cidera, seperti : 1. Faktor Internal Faktor internal berasal dari dalam diri sendiri. Salah satu penyebabnya adalah atlet yang kurang melakukan pemanasan. Saat melakukan gerakan, tubuh bisa terkena cedera karena fleksibilitas [kelenturan] yang kurang terlatih. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal berasal dari luar, seperti karena lingkungan ataupun sarana dan prasarana. Contohnya seperti atlet bulu tangkis yang raketnya terlalu berat, atau lapangan yang kurang memadai dan aman. 3. Faktor Over Used Faktor ini merupakan cedera yang disebabkan karena atlet belatih secara terus-menerus tanpa melalui fase istirahat. ÃÂ Masa penyembuhan/ fase rehabilitasi cedera sendiri mempunyai waktu yang beragam. Semua bergantung pada tingkat parahnya cedera yang dialami pasien. Apabila pasien berada pada tingkatan cedera grade satu hanya membutuhkan waktu satu minggu saja untuk pulih dengan bantuan obat-obatan. Sedangkan cedera pada grade dua bisa disembuhkan dalam durasi dua minggu sampai enam bulan. Sedangkan pasca operasi pada atlet yang cukup akut bisa sembuh dalam durasi enam bulan. Kasus cedera patah tulang pada atlet itu tergolong dalam cedera grade dua, karena masa penyembuhan bisa terjadi selama 3-6 bulan. Tahap latihan penyembuhan cedera grade dua harus dilakukan secara bertahap dan perlahan agar tidak terjadi pengulangan cidera akibat fase penyembuhan yang belum maksimal, kemudian sudah kembali digunakan untuk aktivitas olahraga. Sedangkan untuk kasus cedera dislokasi pun juga harus diperiksa terlebih dahulu ke arah mana pergeserannya. Jika terdapat banyak kondisi ligamen yang rusak dan putus, berarti harus dioperasi. Namun jika tergolong dalam cedera yang ringan, maka hanya dibutuhkan durasi waktu 2-3 bulan untuk rehabilitasi. Mengingat fase rehabilitasi yang memakan banyak waktu, lebih bijak apabila kita waspada akan cedera. Dengan mengenakan perlengkapan olahraga seperti sepatu, raket, bola, lapangan, serta lingkungan yang sesuai prosedur keamanan, praktis akan terhindar dari bahaya cedera. Selamat berolahraga! |
Mario Wuysang Mengajak Kita Jalan-Jalan ke Tempat-Tempat Asik di Jakarta Posted: 25 Mar 2012 07:16 AM PDT Mario Wuysang Mengajak Kita Jalan-Jalan ke Tempat-Tempat Asik di Jakarta Minggu, 25 Maret 2012 21:16 WIB Redaktur: Redaksi SPORTKU Sumber: basket.sportku.com 408 reads Isi Komentar |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Olahraga RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan