Republika Online

sumber :-

Republika Online


Tiga Bulan Gaji Belum Dibayar, Mental Pemain Persema Terganggu

Posted: 26 May 2012 08:55 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelatih Persema Malang, Slave Radovski, menyatakan optimistis para pemain Laskar Ken Arok tersebut tetap profesional menjalankan tugasnya sebagai pemain. Mereka pasti akan tetap turun ke lapangan ketika menghadapi tamunya Persiba Bantul dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Gajayana, Malang, Senin (28/5).

"Saya yakin anak-anak tetap profesional ketika di lapangan. Meski, saat ini manajemen masih didera krisis finansial yang berakibat belum cairnya gaji pemain selama tiga bulan," kata Slave Radovski di Malang, Ahad.

Radovski mencontohkan kondisi pemain ketika menghadapi Persijap Jepara pekan lalu. Pemain tetap tampil bagus dan maksimal sehingga mampu memenangkan pertandingan tersebut. Hal serupa juga bakal terjadi pada laga menjamu Persiba Bantul.

Oleh karena itu, dirinya optimistis pemainnya akan tampil maksimal menjamu Persiba Bantul. Meski, pemainnya terlihat bermalas-malasan dalam beberapa kali sesi latihan.

Kondisi mental pemain yang masih labil karena faktor nonteknis itu diperparah dengan absennya tiga pemain pilar. Naum Sekulovski cedera, Emile Betrand Mbamba akumulasi kartu, dan kapten Bima Sakti memperkuat timnas Indonesia menghadapi Inter Milan.

"Saya yakin anak-anak mampu mempersembahkan permainan terbaik dan hasil sempurna. Meski, mereka saat ini masih dibelit masalah finansial," tegasnya.

Timnas Dinilai 'Nggak Jelas', Pedagang Kaos Jadi Bingung

Posted: 26 May 2012 07:38 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang mengaku bingung menjual kostum tiruan Timnas Indonesia saat tim Merah Putih berhadapan dengan klub Inter Italia dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu malam.

"Kami bingung menyediakan kostum tiruan tim Indonesia, kami lebih banyak menjual kostum tiruan pemain-pemain Inter Milan. Apalagi, sewaktu pertandingan pertama pada hari Kamis kemarin agak sepi pembelinya," ujar Marwan, salah seorang pedagang di Jalan Pintu I Senayan Jakarta.

Marwan yang mengaku tinggal di daerah Kalibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengungkapkan para pedagang dan pembuat kaos bingung karena tim yang dihadapkan dengan Inter tak mempunyai asal usul yang jelas.
Berbeda dengan pada masa-masa sebelumnya, ujarnya, nama-nama pemain timnas sudah populer dan dikenal masyarakat. Sehingga, para pembuat kaos tinggal membubuhkan nomor punggung pemain.

"Untuk timnas yang sekarang ini para pembuat kaos juga tidak tahu siapa saja pemainnya dan berapa nomor punggungnya,'' kata Marwan. ''Akibatnya kita lebih banyak menjual kostum warna merah hanya dengan tulisan 'Indonesia'. Tapi, itu kurang begitu laku. Saya juga heran."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan