KOMPAS.com - Olahraga |
Sharapova Tak Ingin Jadi Tukang "Twit" Posted: 01 Jun 2012 03:55 PM PDT PARIS, Kompas.com - Dunia sedang demam dengan Twitter. Apapun yang dilakukan hampir pasti diinformasikan lewat jejaring sosial tersebut. Tetapi tidak bagi Maria Sharapova, karena petenis cantik asal Rusia ini mengakui bahwa dirinya sudah terlalu bosan untuk menjadi seorang "Twit". "Saya pikir, hal tersebut terlalu banyak bagiku. Maksud saya, saya bosan dengan keseharian saya, dan saya pikir jika saya bosan, seperti makan semangkuk pasta, saya tidak perlu memberitahukan kepada dunia bahwa saya sedang berada di restoran ini untuk makan semangkuk pasta," ujar atlet wanita terkaya di dunia tersebut, Jumat (1/6/2012), menjawab pertanyaan seputar ketertarikannya terhadap situs jejaring sosial. Padahal, jika saja Sharapova bergabung di dalam jejaring sosial yang menjamur ini, bukan mustahil dirinya pun akan memiliki banyak pengikut. Bahkan, bisa saja pemain nomor dua dunia ini mengalahkan penyanyi kontroversial, Lady Gaga, yang membuat rekor karena mempunyai lebih dari 25 juta follower. Namun Sharapova tak mau membuat jarinya terlalu lelah, karena hampir sepanjang hari dia sudah membuat jarinya sibuk. "Saya sangat merasakan itu - sudah terlalu banyak setiap hari untuk mengetweet dan menulis. Dalam sehari saya sudah cukup banyak menulis teks. Saya bahkan tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya jika saya secara konsisten menge-tweet," tambah Sharapova, yang akan bertemu petenis China, Peng Shuai, di babak ketiga Grand Slam Perancis Terbuka. "Saya suka, tetapi saya mengalami radang sendi di ibu jariku. Saya sudah sangat banyak menulis teks." Meskipun demikian, bukan berarti Sharapova antijejaring sosial. Petenis yang terkenal dengan desahannya selama bermain ini mengaku cukup aktif di Facebook. "Saya memiliki Facebook, yang mana saya suka menuliskan sesuatu. Tetapi bagiku, Facebook lebih seperti sebuah jurnal perjalanan dibandingkan yang lain. "Saya sudah memiliki tujuh juta fans yang saya sendiri tidak tahu dari mana mereka berasal atau siapakah mereka. "Saya hanya senang menuliskan banyak hal, sehingga saya suka menjadikannya sebagai hiburan dan sangat mudah. Itu bukan seperti ilmu pengetahuan. "Jadi, saya menikmatinya. Saya menaruh lebih banyak gambar sekarang dibandingkan dengan dulu, karena saya merasa ingin membaginya kepada teman-teman Facebook dibandingkan dengan yang lainnya." |
Rossi: Ducati Harus Lakukan yang Lebih Radikal Posted: 01 Jun 2012 03:09 PM PDT CATALUNYA, Kompas.com - Valentino Rossi mengakui, mesin Ducati hasil modifikasi yang sudah diujicoba di Mugello pada akhir pekan lalu, tak bekerja dengan baik. Karena itu, "The Doctor" meminta timnya untuk melakukan sesuatu yang "lebih radikal". Ducati sudah menemukan kelemahan, bahwa keluar dari tikungan menjadi penyebab utama mereka kehilangan waktu, sehingga baik Rossi maupun Nicky Hayden kesulitan mendapatkan tenaga tanpa menghentikan traksi. Padahal, sebagai solusi jangka pendek, Ducati sudah mengujicoba pengesetan mesin modifikasi di Mugello pada akhir pekan lalu, dengan tujuan untuk dibawa ke Silverstone. Tak ada perubahan, saya mengetahuinya sebelum uji coba. Kami membutuhkan sesuatu yang lebih radikal dan mereka sedang mengerjakannya. -- Valentino Rossi Namun kenyataan yang dihadapi sekarang justru tak memuaskan karena Rossi mengatakan bahwa perubahan tersebut terbukti tidak menguntungkan. Juara dunia tujuh kali MotoGP ini menegaskan, timnya harus memberikan fokus tambahan dalam merancang dan pengujian jangka panjang, serta pembaruan lebih menyeluruh yang bertujuan untuk dibawa ke GP Amerika Serikat. "Tak ada perubahan, saya mengetahuinya sebelum uji coba," ujar Rossi kepada Gazzetta dello Sport. "Kami membutuhkan sesuatu yang lebih radikal dan mereka sedang mengerjakannya. "Jadwal program kami adalah memilikinya untuk Laguna Seca, tetapi ini berarti bahwa kami pertama-tama mengujinya di Mugello, karena kami tidak bisa berpikir untuk memakainya ke sejumlah balapan tanpa mengetahui bagaimana kinerjanya." Meskipun tak mengalami kemajuan seperti yang diharapkan, Rossi tetap pada tujuannya saat tampil di Barcelona akhir pekan ini. Peraih sembilan gelar juara dunia grand prix ini menegaskan bahwa mereka tetap berusaha untuk memangkas gap dengan para pebalap satelit Yamaha Tech 3. "Sekarang kami akan melihat apa yang terjadi di sini," terang mantan pebalap Honda dan Yamaha tersebut, "jika kami berhasil membuat jarak lebih dekat dengan mereka yang di depan dalam kondisi lintasan kering, seperti dua pebalap Yamaha hitam dan Barbera. Tidak begitu banyak dalam latihan, tetapi pada Minggu sore." |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan