KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Tunda Pensiun, Taufik Ingin Main di Liga China

Posted: 11 Jun 2012 03:31 PM PDT

Bulu Tangkis

Tunda Pensiun, Taufik Ingin Main di Liga China

Gatot Widakdo | Nasru Alam Aziz | Senin, 11 Juni 2012 | 22:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat menyatakan belum akan pensiun setelah tampil di Olimpiade London. Taufik masih punya keinginan untuk tampil di Liga China.

"Olimpiade di London memang akan menjadi olimpiade terakhir saya. Akan tetapi, karier saya di karpet hijau belum selesai, karena saya ingin main di Liga China," kata Taufik di sela latihan tim Indonesia di Istora Senayan Jakarta, Senin (11/6/2012).

Taufik menyatakan sangat antusias tampil di Liga China karena atmosfer kompetisinya sangat bagus. Ia kemungkinan akan tampil membela Provinsi Guanzhou.

"Memang penandatanganan kontrak belum dilakukan. Tetapi, pada prinsipnya kami sudah sepakat," kata Taufik, yang tidak mau menyebut nilai kontraknya.

Juara olimpiade Athena ini hanya menyebut Liga China ini cukup berat. "Beratnya sebanding dengan hasilnya," ujar Taufik.

Djokovic: Yang Lebih Baik Pantas Menang

Posted: 11 Jun 2012 02:44 PM PDT

PARIS, Kompas.com - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, kecewa dengan kegagalannya merengkuh gelar juara Perancis Terbuka, Senin (11/6/2012). Pasalnya, tekad untuk mengakhiri penantian menjadi juara di Roland Garros serta membuat sejarah di grand slam lapangan tanah liat ini tak bisa terwujud.

Dalam laga final yang sempat tertunda sehari akibat hujan, Djokovic kalah 4-6, 3-6, 6-2, 5-7 dari petenis nomor dua dunia asal Spanyol, Rafael Nadal. Meskipun demikian, petenis Serbia ini mengakui bahwa pemain yang lebih baik yang pantas menjadi juara.

Pemain yang lebih baik jadi juara hari ini, sehingga selamat. Dia sesungguhnya pemain terbaik di dunia dalam sejarah lapangan tanah liat, dan semua hasil memperlihatkan bahwa dia adalah salah satu petenis terbaik.

-- Novak Djokovic

"Pemain yang lebih baik menjadi juara hari ini, sehingga selamat untuk itu," ujar Djokovic, yang menolak menjadikan hujan sebagai alasan karena dengan penundaan sehari maka kondisi Nadal pulih kembali.

"Dia sesungguhnya pemain terbaik di dunia dalam sejarah lapangan tanah liat, dan semua hasil sudah memperlihatkan bahwa dia adalah salah satu petenis terbaik yang pernah memainkan pertandingan ini, dan dia baru 26 tahun," tambah Djokovic.

Memang, dengan kemenangan ini maka Nadal membuat sejarah sebagai satu-satunya petenis yang juara tujuh kali di Roland Garros. "Raja lapangan tanah liat" ini mengalahkan rekor petenis legendaris Swedia, Bjorn Borg.

"Semoga kami bisa bertarung di beberapa pertandingan lagi," tambah Djokovic, yang kini berusia 25 tahun.

Dengan kegagalan ini, Djokovic gagal menyamai prestasi Don Budge (1938) dan Rod Laver (1962 dan 1969), yang juara empat grand slam secara beruntun. Tetapi menurut Djokovic, dirinya tak memikirkan rekor itu. "Kekecewaan saya karena kalah dalam pertandingan ini."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan