detikcom |
Posted: 21 Nov 2012 11:07 AM PST London - Setelah sekian lama menjalani proses perawatan, Scott Parker akhirnya diperbolehkan untuk kembali mengikuti sesi latihan. Gelandang Tottenham Hotspur itu pun akan kembali memperbaiki kebugarannya. Musim ini, Parker belum sekali pun tampil untuk Spurs di semua kompetisi. Gelandang berumur 32 tahun itu masih menjalani pemulihan setelah operasi achilles pada awal Agustus silam. Parker sebenarnya dijadwalkan kembali berlatih pada pertengahan September. Tapi, karena kondisinya belum memungkinkan, rencana itu pun tak terealisasi. Parker akhirnya baru bisa berlatih pada Selasa (20/11/2012). Namun, pemain berusia 32 tahun itu baru menjalani latihan ringan. "Scott menjalani sesi latihan pertamanya dan kami sekarang akan membangun level kebugarannya," terang manajer Spurs, Andre Villas-Boas, di situs resmi klub. "Bukan cuma itu. Penting bagi seorang pemain yang lama absen untuk bersama rekan-rekan setimnya lagi, tak lagi berlatih sendiri, dan menyatu dengan tim," jelasnya. "Kami akan membangun kebugarannya dan setelah itu kita bisa lihat pilihan-pilihan untuknya," tutur Villas-Boas. |
Bagi Mata, Di Matteo adalah Legenda Posted: 21 Nov 2012 10:39 AM PST London - Juan Mata merasa kehilangan Roberto Di Matteo yang baru saja dipecat. Di mata gelandang asal Spanyol itu, Di Matteo adalah sosok yang hebat. Dia bahkan menyebutnya sebagai legenda. Kekalahan dari Juventus menjadi penyebab terakhir Di Matteo dipecat Chelsea. Kabarnya pemecatan itu terjadi pada jam 4 subuh, tak lama setelah rombongan tim kembali dari Turin. Dilansir Telegraph, presiden klub Bruce Buck dan CEO Ron Gourlay langsung mengadakan pertemuan pagi-pagi buta di markas tim di Cobham bersama manajer asal Italia itu. Di Matteo pun menjadi manajer kedua Chelsea yang dipecat dalam dua musim terakhir. Sebelumnya, nasib serupa dialami oleh Andre Villas-Boas. Pemecatan Di Matteo mengejutkan beberapa orang. Rio Ferdinand dan Ruud Gullit menyebutnya sebagai hal yang gila. Sementara Louis Saha menyebutnya sebagai hal yang kejam. Beberapa lainnya mengatakan, eks manajer West Bromwich Albion itu layak mendapatkan kesempatan lebih lama, terutama jika mengingat dialah yang membawa Chelsea menjuarai Piala FA dan Liga Champions musim lalu. Mata pun tidak kalah sedih. Melalui akun Facebook-nya, dia mengucapkan beberapa kalimat terkait mantan bosnya itu. "Ini adalah hari yang sulit. Roberto Di Matteo bukan lagi manajer kami." "Saya ingin berterima kasih atas waktu-waktu yang diluangkannya bersama kami dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan." "Sebagai pemain, dia adalah legenda untuk The Blues. Sebagai seorang manajer, kami memenangi gelar Liga Champions untuk pertama kalinya. Dia akan selalu diingat. Good luck, Robbie!" Di Matteo memang bukan orang baru bagi Chelsea. Sebagai pemain, dia pernah menyumbang beberapa trofi, yakni dua trofi Piala FA, satu trofi Piala Winners, dan satu trofi Piala Super UEFA. Tentu yang tak bisa dilupakan juga adalah kesuksesan mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. |
You are subscribed to email updates from sport.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan