Sindikasi sport.okezone.com |
"Olahraga Jeblok, Nasionalisme Tergerus" Posted: 06 Nov 2012 05:33 PM PST JAKARTA - Minimnya prestasi Indonesia dibidang olahraga diprediksi bakal mereduksi spirit nasionalisme. Ketua fraksi PKB, Marwan Ja'far menyarankan agar para petinggi di tiap-tiap cabang olahraga serius melakukan tugasnya, bukannya mengusung misi tertentu. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia terus mengalami kemerosotan dalam urusan olahraga. Para atlet tidak lagi mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan prestasi dalam bidang olahraga. Perhelatan Olimpiade 2012, London, menjadi salah satu bukti sahih keterpurukan Indonesia. Dalam ajang empat tahunan tersebut, Indonesia tak mampu berbicara banyak. Bahkan, di cabang bulu tangkis, yang mana Indonesia dikenal sebagai salah satu langganan juara, malah tak mampu menyumbangkan satu pun keping medali. Kondisi inilah yang menggerakan Ja'far untuk memberikan ide-idenya dalam mengembalikan kejayaan olahraga Indonesia. Dia menilai, prestasi olahraga berbanding lurus dengan semangat nasionalisme. "Jika prestasi olahraga kita jeblok, sama halnya dengan mereduksi spirit nasionalisme," ujarnya. Lebih jauh, Ja'far menilai, seluruh cabang olahraga harus dipimpin dan diurus oleh orang yang berkompeten di bidangnya, dan sebaiknya dijauhkan dari tarik menarik kepentingan politik praktis. Sehingga, jabatan di dunia olahraga bukan untuk menjadi ajang pencitraan dan kepentingan politik bagi orang maupun kelompok tertentu, namun dilandasi semangat dan ketulusan untuk memajukan olahraga dan menancapkan prestasi dalam berbagai event. "Pembinaan seluruh cabang olahraga juga dilakukan secara dini, terencana dan terukur, dengan mengutamakan menjaring bibit-bibit unggul agar terjadi regenerasi. Seiring dengan itu, pembinaan harus dibarengi dengan pelatih yang profesional dan sarana serta prasarana olaharga yg memadai, termasuk asupan gizi dan uang pembinaan yang layak bagi para atle," lanjutnya. "Kesuksesan cabang olahraga tidak saja diraih lantaran adanya latihan rutin yang sungguh-sungguh, kerja keras, disiplin tinggi, tekun, dan semangat untuk selalu menang, namun harus didukung oleh riset ilmu pengetahuan. Pada olahraga tertentu, kehadiran dan support ilmu pengetahuan sangat membantu keberhasilan para atlet di arena laga," pungkasnya. (acf) |
Posted: 06 Nov 2012 06:18 AM PST VALENCIA – Pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa mungkin telah kehilangan momen untuk menjadi juara dunia pada tahun ini. Tapi pembalap asal Spanyol ini masih mempunyai tekad untuk membuat akhir pekan ini terasa spesial. Pedrosa bakal berpacu pada balapan terakhir di depan publiknya sendiri, tentu kemenangan meraih podium utama menjadi persembahan terakhirnya usai gagal finis pada balapan Phillip Island, dua pekan silam. "Saya sangat berambisi untuk memenangkan balapan di Valencia dan membalap lagi di di hadapan publik Valencia. Ini menjadi waktu yang panjang dan saya sangat ingin melihat ke depan untuk menikmati atmosfer di sana," ujar Pedrosa, seperti dilansir Crash, Selasa (6/11/2012). "Ini merupakan race yang spesial karena ini merupakan balapan terakhir musim ini dan saya punya banyak dukungan di sana, terutama dari keluarga dan teman-teman saya," lanjut runner up MotoGP 2007 dan 2010. Tentunya kemenangan di hadapan keluarga dan teman-temannya menjadi kado spesial bagi Pedrosa, sekaligus pengobat luka karena untuk ketiga kalinya, dia gagal menjadi juara dunia. "Saya menikmati balapan di trek ini dan kami punya hasil bagus di sana. Maka, saya ingin membuat pekan ini menjadi spesial dan bertarung memenangkan gelar di Valencia," tekadnya. (fir) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi sport.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan