ANTARA - Olahraga |
Pengamat: PSSI dan LPI Perlu Duduk Bersama Posted: 04 Jan 2011 07:54 AM PST Semarang (ANTARA News) - Pengamat sepak bola Setyo Agung Nugroho, berpendapat pengurus PSSI dan penggagas Liga Primer Indonesia perlu duduk bersama untuk membahas sepak bola nasional agar lebih baik lagi. Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price."Saya kira keduanya memiliki tujuan yang sama untuk memajukan persepakbolaan di Tanah Air, alangkah baiknya jika mereka melakukan bersama-sama," kata Setyo Agung Nugroho yang juga mantan manajer Tim PSIS Semarang di Semarang, Selasa. Menurut dia, Liga Primer Indonesia (LPI) memiliki tujuan untuk menyelenggarakan kompetisi sepak bola yang "fair" dan tidak menggantungkan pada dana APBD, kemudian PSSI sebagai organisasi sepak bola yang sudah matang. "Dalam pembicaraan itu, apa yang bisa diberikan oleh LPI kemudian didukung oleh PSSI sehingga diharapkan bisa terwujud sepak bola Indonesia yang lebih baik dengan muara bisa meraih prestasi di tingkat internasional," katanya. Setyo Agung Nugroho yang sukses mengantarkan PSIS Junior menjadi juara Liga Remaja Piala Suratin 2004, mengatakan, dirinya sebagai penikmat sepak bola tentunya ingin menyaksikan kompetisi sepak bola yang baik dan tidak memandang apakah itu LPI atau PSSI. Sementara itu mantan General Manager PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan, perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi "konflik" antara PSSI dengan LPI. "Kalau masing-masing tetap dengan pendapatnya sendiri tentunya akan sulit mencari titik temu. Harus dicarikan jalan tengah untuk mewujudkan persepakbolaan di negeri ini lebih baik lagi," katanya. Ia mencontohkan, saat final Piala AFF antara Indonesia melawan Malaysia, semua bersatu mendukung tim nasional. "Kalau itu berlanjut, tentunya sepak bola Indonesia akan maju," katanya. Yoyok Sukawi yang saat ini menjadi Ketua Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat atau kesra) DPRD I Jawa Tengah mengatakan, apalagi saat ini pemerintah pusat sangat perhatian terhadap sepak bola nasional. "Saya kira kalau perhatian seperti itu diterapkan di daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota, alangkah indahnya sepak bola di Indonesia," katanya. Ia mencontohkan, belum semua daerah memberikan perhatian yang lebih pada cabang olahraga sepak bola, termasuk Jateng. "Jawa Timur, provinsi di Sumatera sudah melakukan hal itu, dengan banyak bermunculan klub-klub sepak bola," katanya. Ia mengakui, memang ada sisi negatif dari PSSI, terutama berkaitan dengan kompetisi. "Alangkah baiknya kalau pemerintah bicara dengan PSSI, `ini saya beri uang, buatlah kompetisi yang bagus`," katanya. Kalau sudah seperti ini, menurut dia, tentunya PSSI juga akan bertanggung jawab untuk menggelar kompetisi sepak bola dengan baik. "Saya kira harus dicarikan jalan tengah untuk mengatasi konflik seperti itu," katanya.(*) |
Kido/Hendra Hadapi Grup Berat Final Super Series Posted: 04 Jan 2011 04:54 AM PST Jakarta (ANTARA News) - Pasangan juara Asian Games Markis Kido/Hendra Setiawan harus menghadapi lawan-lawan berat dalam Grup B Final Super Series yang berlangsung di Taiwan, 5-9 Januari 2010. Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.Dalam turnamen yang hanya diikuti delapan pemain/pasangan terbaik dalam Super Series itu, Kido/Hendra berada dalam Grup B bersama unggulan kedua Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea) dan Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu (Taiwan). Pasangan juara Olimpiade tersebut mempunyai rekor pertemuan yang kurang memuaskan dengan ketiga pasangan tersebut. menurut laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), rekor Kido/Hendra menghadapi Boe/Mogensen 0-2, 3-4 dengan Jung/Lee dan 4-4 melawan Fang/Lee. "Pertandingan yang berat," kata Kido, Selasa, mengomentari hasil pengundian turnamen berhadiah total 500.000 dolar AS yang dilakukan, Selasa di Taipei, Taiwan, tempat turnamen digelar. Menurut Kido, sektor ganda putra dihuni pasangan-pasangan yang kekuatannya kurang lebih sama sehingga menghadapi lawan manapun akan berat. Satu-satunya wakil Indonesia pada nomor tunggal, Taufik Hidayat, berpeluang memenangi grupnya yang terdiri atas pemain China Chen Long (unggulan kedua), Du Pengyu, dan Boonsak Ponsana (Thailand). Rekor pertemuan Taufik dengan ketiganya cukup bagus dengan 2-1 melawan Chen Long, 8-0 atas Boonsak dan 4-1 dengan Du Pengyu. Grup A tunggal putra dihuni pemain nomor satu Lee Chong Wei (Malaysia), Peter Gade (Denmark), Nguyen Tien Minh (Vietnam) dan Jan Jorgensen (Denmark). Sementara itu, ganda campuran Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa ditempatkan pada Grup B bersama unggulan kedua Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba (Polandia) dan Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (Korea). Adapun satu-satunya wakil dari Pelatnas, ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari berada dalam satu grup dengan unggulan pertama Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin (Taiwan), Petya Nedelcheva (Bulgaria)/Anastasia Russkikh (Rusia) dan pasangan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna. Berikut ini pembagian grup dalam Final Super Series yang akan dimulai dengan babak grup (5-7 Januari) dilanjutkan dengan semifinal (8/1) dan final (9/1): Tunggal putra: GRUP A: Lee Chong Wei (Malaysia), Peter Gade (Denmark), Nguyen Tien Minh (Vietnam), Jan Jorgensen (Denmark). Grup B: Chen Long (China), Boonsak Ponsana (Thailand), Taufik Hidayat (Indonesia), Du Pengyu (China). Tunggal putri: Grup A: Wang Shixian (China), Bae Youn Joe (Korea), Salakjit Ponsana (Thailand), Yao Jie (Belanda). Grup B: Wang Yihan (China), Tine Baun (Denmark), Yip Pui Yin (Hong Kong), Petya Nedelcheva (Bulgaria). Ganda putra: Grup A: Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong (Korea), Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia), Chai Biao/Zhang Nan (China), Fu Haifeng/Cai Yun (China). Grup B: Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea) dan Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu (Taiwan, Markis Kido/Hendra Setiawan (Indonesia). Ganda putri: Grup A: Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin (Taiwan), Petya Nedelcheva (Bulgaria)/Anastasia Russkikh (Rusia), Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna (Jepang), Meiliana Jauhari/Greysia Polii (Indonesia). Grup B: Shu Cheng/Zhao Yunlei (China), Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (Thailand), Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa (Jepang). Ganda campuran: Grup A: Thomas Laybourn/ Kamilla Rytter Juhl (Denmark), Zhang Nan-Zhao Yunlei (China), Songphon Anugritayawon-Kunchala Voravichitchaikul (Thailand), Nathan Robertson-Jenny Wallwork (Inggris) Grup B: Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba (Polandia) dan Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (Korea), Hendra Gunawan-Vita Marissa (Indonesia).(*) |
You are subscribed to email updates from ANTARA - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan