KOMPAS.com - Olahraga |
Sekolah Olahraga Akan Dibangun Lagi Posted: 04 Jan 2011 12:57 PM PST Sekolah Olahraga Sekolah Olahraga Akan Dibangun Lagi Selasa, 4 Januari 2011 | 20:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga akan membangun sekolah olah raga. Anggaran yang disediakan berkisar Rp 160 miliar.
Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai acara sosialisasi program prioritas kesejahteraan rakyat tahun 2011 di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Selasa (4/1/2011). Sekolah olah raga tersebut selain menjadi tempat belajar bagi anak-anak bangsa yang berbakat di bidang olah raga serta mempersiapkan mereka mencapai prestasi terbaik juga untuk tempat menyiapkan bibit-bibit unggul pendidik di bidang olah raga.
Selama ini, kata Nuh, warga negara yang hendak mengembangkan prestasi di olah raga sering diperhadapkan dengan kelanjutan masa depan sekolahnya. Adanya sekolah olah raga merupakan kombinasi untuk menyelaraskan olah raga dan belajar.
Penulis: Ester Lince Napitupulu
|
Editor: Marcus Suprihadi
Loading... Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
Tim Berdoa Buat Norman dan Didiek Posted: 04 Jan 2011 11:42 AM PST JAKARTA, Kompas.com - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) siap kembali ke Tanah Air setelah sukses menjalankan misinya yaitu mencapai Puncak Aconcagua (6.962mdpl) di Argentina. Tim yang beranggotakan enam pendaki inti yaitu Ardeshir Yaftebbi, Fajri Al Luthfi, Martin Rimbawan, Nurhuda, Iwan Irawan dan Gina Afriani telah sukses mencapai puncak keempat dari tujuh yang ditargetkan. Hanya saja Gina gagal mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin karena terkendala kesehatan. "Gina tidak bisa ikut pendakian kedua karena fisiknya tidak memadai untuk pendakian. Tapi kondisi sekarang sudah pulih," kata Ketua Harian Seven Summits yang juga manajer pendakian ke Aconcagua, Yoppie R Saragih dalam laporan ke Sekretariat Ekspedisi di Jakarta, Selasa. Menurut dia, belum berkemas dan kembali ke Tanah Air, tim yang juga didukung oleh tiga orang jurnalis itu akan dikunjungi oleh ibu Dubes. Kunjungan rencananya dilakukan antara tanggal 4-5 Januari waktu Argentina dan lokasinya di ke Puenta del Inca. Selain menunggu rencananya ibu Dubes, kata dia, tim ekspedisi juga akan mengirim doa untuk almarhum Norman Edwin dan Didiek Samsu, dua pendaki Mapala UI yang meninggal dunia di puncak Aconcagua pada 1992 lalu. "Tim akan kembali ke Tanah Air tanggal 8 Januari dari Mendoza. Tim hanya transit di Buenos Aires selanjutnya langsung ke Jakarta dengan maskapai Qatar Airways. Tim akan tiba di Jakarta tanggal 10 sekitar pukul 20.25 WIB," katanya menambahkan. Ditanya apakah bertemu dengan Tim Mahitala Unpar yang juga melakukan pendakian ke Puncak Aconcagua, Yoppie mengaku tidak bertemu. Menurut dia, tim menggunakan jalur berbeda dengan yang dilalui oleh Tim Mahitala. Pendakian keempat dari tujuh yang dijadwalkan cukup berat. Pendakian harus dilakukan dua kali karena banyak pendaki gagal mencapai puncak karena terkendala cuaca. Tim pertama yang sukses mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin itu adalah Ardeshir Yaftebbi, Fajri Al Luthfi dan Martin Rimbawan. Sedangkan tim kedua adalah Nurhuda, Iwan Irawan dan seorang jurnalis Metro TV, Popo Nurrakhman. Dengan berakhirnya misi pendakian ke Aconcagua, maka hanya ada lima pendaki inti yang sukses mencapai puncak. Satu pendaki inti dan satu-satunya pendaki perempuan yaitu Gina Afriani gagal mencapai puncak karena tidak lolos tes kesehatan. Pendakian ke puncak Aconcagua adalah yang terberat bagi tim yang didukung oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga ini. Setelah sebelumnya keenam pendaki berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak Ndugu-Ndugu (Austronesia), Kilimanjaro (Afrika) dan Elbrus (Rusia) sepanjang 2010 lalu. Dalam rangkaian pendakian ke tujuh puncak tertinggi di tujuh benua, tim Seven Summits Expedition masih harus melakukan pendakian ke McKinley, puncak tertinggi Amerika Utara, Vinson Massif sebagai puncak tertinggi di Antartika, dan terakhir, Everest, sebagai gunung tertinggi di dunia. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Olahraga To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan