Republika Online |
Soal Kisruh ISL-LPI, Menpora Jangan 'Ikut Kanan Ikut Kiri' Posted: 04 Jan 2011 01:13 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kisruh Liga Super Indonesia (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI) ternyata juga mendapat perhatian dari pemerhati di luar sepak bola. Icuk Sugiarto, mantan pebulutangkis nasional, menilai Menpora Andi Mallarangeng harus mengambil tindakan tegas karena masalah pada tubuh PSSI saat ini semakin tidak kondusif. ''Andi Mallarangeng harusnya jangan larut ikut kanan ikut kiri. Harusnya, beliau ini menjadi pembina yang benar dan tegas. Karena sebagai pemimpin yang mewakili pemerintah, ia harus tegas,'' kata Icuk. Icuk juga menyindir pengusaha Arifin Panigoro yang mendirikan LPI sebagai kompetisi tandingan ISL milik PSSI. ''Kalau benar-benar punya niat yang mulia dan sportif, harusnya Arifin Panigoro (pengelola LPI -Red) masuk ke lingkungan sepakbola nasional, membeli klub, dan ikut memutar roda kompetisi,'' ujar Icuk. |
Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan Dipastikan Tampil di LPI Posted: 04 Jan 2011 01:12 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,MALANG-Pemain naturalisasi Irfan Bachdim dan Kim Jeffry Kurniawan dipastikan membela Persema di ajang Liga Primer Indonesia (LPI). Kepastian tersebut disampaikan dalam jumpa pers serta jumpa fans yang digelar di Balai Kota Malang, Selasa (4/1) siang. Irfan, Kim, dan beberapa pemain Persema lainnya hadir di acara itu. "Sekarang sudah jelas, Irfan Bachdim dan Kim Jeffry pasti bergabung dan membela Persema yang bakal berlaga di ajang LPI mulai Januari ini," ucap Ketua Umum Persema, Peni Suparto, di sela-sela jumpa fans Irfan Bachdim dan Kim Jeffry di Balai Kota Malang. Secara tegas Peni mengatakan, tim asuhan Timo Schuenemann tersebut tetap akan berlaga di ajang LPI seperti keputusan akhir tahun 2010, dimana Persema menyatakan mundur dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Peni juga memastikan jika tim berjuluk Laskar Ken Arok itu, sudah tidak lagi menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikucurkan melalui dana hibah KONI sebesar Rp18 miliar. Irfan dan Kim tiba di Balai Kota Malang sekitar pukul 13.50 WIB dengan pengawalan ketat protokoler Pemkot Malang. Ketika turun dari kendaraan, keduanya tidak saja diburu oleh puluhan fansnya, tapi juga para jurnalis yang sudah menunggu pemain blasteran itu di lobi balai kota setempat. Irfan dan Kim langsung diamankan pihak protokoler, dan wawancara dilakukan ketika jumpa pers digelar.
|
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 ulasan:
Catat Ulasan