KOMPAS.com - Olahraga

sumber :-

KOMPAS.com - Olahraga


Taufik Kalah, tetapi Puas

Posted: 23 Jan 2011 02:35 PM PST

Penulis : A. Tjahjo Sasongko | Editor : A. Tjahjo Sasongko

JAKARTA, KOMPAS.com — Peringkat dua dunia, Taufik Hidayat, berharap hasil yang diraihnya pada turnamen pembuka Super Series, Malaysia Terbuka, menjadi awal yang baik bagi dirinya pada 2011.    

"Ya cukup puas, awal tahun yang bagus, mudah-mudahan bisa stabil terus," Taufik yang keluar sebagai runner-up pada turnamen berhadiah 400.000 dollar AS tersebut, setelah kalah oleh unggulan pertama Lee Chong Wei dari Malaysia, 8-21, 17-21.     Final Malaysia Terbuka 2011 adalah final kelima berturut-turut bagi Taufik dalam turnamen reguler, di luar Final Super Series, setelah ia menjuarai Indonesia GP Gold dan Perancis Super Series serta menjadi runner-up di Denmark dan Hongkong Super Series tahun lalu.        

Kedua pemain mengawali game pertama dengan bermain ketat sebelum Chong Wei mengunci permainan Taufik sejak ia memimpin 13-8, hingga menutup game pembuka 21-8 saat Taufik gagal melakukan pengembalian.

Permainan juara Olimpiade Athena 2004 itu sempat membaik ketika ia meraih sembilan poin beruntun sejak tertinggal 8-18 hingga memperpendek jarak menjadi 17-18, tetapi Chong Wei-lah yang merebut tiga angka terakhir dan memenangi pertandingan saat pengembalian Taufik keluar bidang lapangan.    

Melihat hasil pertandingan tersebut, Taufik yang terakhir kali mengalahkan Chong Wei di perempat final Kejuaraan Dunia Agustus lalu mengaku kecewa dengan poin yang diperolehnya. "Kecewa karena kalah jauh dari dia, tetapi cukup bagus buat diri saya pribadi karena sudah maksimal dan bisa stabil terus," kata dua kali juara Asian Games itu.        

"Tadi sempat menyusul, tetapi akhirnya kalah juga," katanya mengenai sembilan poin beruntun yang diperolehnya sebelum Chong Wei menutup pertandingan dengan merebut tiga poin terakhir.    

Final tunggal putra adalah satu-satunya partai puncak tanpa pemain China di dalamnya karena negeri Tirai Bambu itu memborong keempat gelar yang tersisa.     Sementara itu, Chong Wei yang memenangi pertandingan mengaku gembira berhasil meraih gelar Malaysia Terbuka yang ketujuh. "Saya bertekad untuk memenangi turnamen karena ini adalah gelar di rumah sendiri," kata Chong Wei, seperti dikutip laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Selanjutnya, Chong Wei akan bertolak menuju Korea Selatan untuk mengikuti Korea Terbuka Super Series Premier.

"Saya puas dengan penampilan saya di sini karena saya bermain di hadapan fans sendiri dan saya tidak ingin mengecewakan mereka. Saya harap saya bisa melanjutkan performa saya di Seoul," tambahnya.

Hasil pertandingan: He Hanbin/Ma Jin [CHN/7]-Tao Jiaming/Tian Qing [CHN/5] 21-13 13-21 21-16  
Chai Biao/Zhendong GUO [CHN/5]-Mads Conrad-Petersen/Jonas Rasmussen [DEN] 21-16 21-14
Wang Shixian [CHN/2]-Wang Yihan [CHN/3] 21-18 21-14  
Tian Qing/Zhao Yunlei [CHN/8]-Wang Xiaoli/Yu Yang [CHN/6] 21-12 6-21 21-17 Lee Chong Wei [MAS/1]-Taufik Hidayat [INA/2] 21-8 21-17

ANT

Sumber :

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Schiavone dan Kuznetsova Habis Tenaga

Posted: 23 Jan 2011 02:02 PM PST

Schiavone dan Kuznetsova Habis Tenaga

Penulis : A. Tjahjo Sasongko | Editor : A. Tjahjo Sasongko

Minggu, 23 Januari 2011 | 22:02 WIB

AFP/STAN HONDA

Petenis Italia, Francesca Schiavone

MELBOURNE, Kompas.com - Francesca Schiavone dan Svetlana Kuznetsova mencatat waktu pertandingan terpanjang dalam sejarah turnamen Grand Slam.

Schiavone menyingkirkan Kuznetsova 6-4 1-6 16-14 di babak keempat turnamen grand slam Australia Terbuka, Minggu (23/1). pertandingan yang berlangsung selama 4 jam 44 menit kemudian tercatat sebagai pertandingan terlama dalam sebuah turnamen grand slam di era modern.

Meski kehbasian tenaga, Schiavone yang telah bersuaia 30 tahun ini mengaku pertandingan berlangsung secara luar biasa. "jika anda dalam situasi seperti kami berdua, setiap poin menjadi sangat penting. Setiap poin seperti menjadi sebuah match-point," lanjutnya.

Pertandingan terlama berlangsung pada set ketiga.  Kedua pemain menampilkan permainan yang menarik sebelum akhirnya Schiavone menutup pertandingan dengan keunggulan 16-14.

Schiavone berusaha menjaga kebugarannya dengna menyiramkan air minum ke kepalanya. Di usia 30 ia harus berusaha keras mengatasi kelelahan fisiknya. "Secara fisik dan mental, kami lelah sekali."

Pertandingan tunggal puteri terpanjang sebelumnya terjadi juga di Australia Terbuka pada 2010 lalu. Saat itu, Barbora Zahlavova-Strycova mengalahkan  Regina Kulikova 7-6 (5), 6-7 (10), 6-3 dalam pertandingan yang berlangsung 4 jam 19 menit.

 

AFP

Sumber :

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan