JAKARTA, KOMPAS.com - Karena keterbatasan dana, tim nasional Indonesia batal melakukan uji coba untuk persiapan Pra-Piala Dunia 2014.

Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif menyatakan, awalnya BTN menjadwalkan dua pertandingan uji coba untuk timnas senior. Tim "Merah Putih" akan melawan Singapura pada 3 Juli dan menantang Thailand pada 6 dan 13 Juli. Semua jadwal itu berantakan karena tak ada dana untuk menggelar laga persahabatan tersebut.

"Dana belum diturun dari Komite Normalisasi dan Satlak Prima. Jadi, uji coba batal (digelar)," ujar Iman ketika dihubungi wartawan, Senin (27/6/2011).

Meski demikian, asisten pelatih timnas, Wolfgang Pikal, menyatakan bahwa jadwal uji coba masih belum pasti. Dirinya mengaku belum ada pembicaraan dengan pihak BTN soal ini.

"Uji coba dengan timnas Singapura dan Thailand masih belum ada kepastian karena sampai saat ini masih belum ada pembicaraan dengan Komite Normalisasi juga BTN," kata Pikal, Senin siang.

Timnas senior Indonesia pun sampai kini belum terbentuk. Pelatih Alfred Riedl dikabarkan tengah berada di Austria dan baru akan mengirimkan nama-nama pemain pada sore ini waktu setempat atau jelang tengah malam Waktu Indonesia Barat.

SURAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta Joko Widodo menjanjikan sebuah kejutan dalam penyelenggaraan Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI pada 9 Juli 2011. Panitia kongres akan meminimalkan penjagaan oleh aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia atau TNI dan menggantinya dengan "pagar betis" seratus Putri Solo.

Joko mengatakan, para putri ayu itu akan menyambut kedatangan peserta kongres ketika masuk ke areal kongres. "Kongres itu sendiri akan dibuat tertutup untuk meminimalkan risiko ancaman keamanan," ujar Joko di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (27/6/2011) saat menjamu makan siang Kepala Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Soritaon Siregar.

Joko menambahkan, selama kongres, akan ada dua Putri Solo yang akan melayani para peserta kongres dengan mengantarkan mikrofon kepada peserta yang ingin bertanya atau menyampaikan pendapat. Kedua Putri Solo itu juga akan mendampingi penanya hingga selesai menyampaikan pendapat atau pertanyaan.

"Jika peserta kongres yang bertanya itu emosi, maka tugas kedua Putri Solo itu adalah mengingatkan peserta kongres itu agar tidak emosi," ujarnya.

Aparat kepolisian dan TNI juga tetap dilibatkan untuk mengamankan kongres, tapi hanya ditempatkan di lingkar luar kawasan kongres. Saat ini, panitia kongres dari Solo masih menyelesakan teknis terakhir yang dibutuhkan untuk hari pelaksanaan.

"Saya masih harus menyelesaikan diskusi soal kostum yang akan dikenakan oleh Putri Solo nanti," kata Joko.