SURABAYA - Guard Satria Muda Britama Jakarta, Faisal Julius Achmad, dan center NSH GMC Jakarta, Max Yanto, akan bergabung di ajang bergengsi: Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia All-Star 2012 feat USA Pro Ball Alumni. Mereka akan unjuk kemampuan bersama jagoan-jagoan basket Indonesia lain dan sejumlah eks bintang NBA, di Bandung dan Surabaya, 27 dan 30 Juni nanti.
 
Faisal dan Max digabungkan tim All-Star untuk menggantikan dua pemain Satria Muda Britama yang lain, Christian Ronaldo "Dodo" Sitepu dan Arki Dikania Wisnu. Menyusul keputusan tim untuk mengirim mereka ke kompetisi lain yang jadwalnya berbarengan. Faisal dan Max Yanto ditunjuk sebagai pengganti, karena jumlah suara yang mereka peroleh dari penggemar berada di urutan tertinggi selanjutnya.
 
Untuk masuk laga All-Star, pemain harus terpilih masuk First Team atau menjadi Most Valuable Player (MVP) di Flexi NBL Indonesia musim 2011-2012 lalu. Atau, dipilih oleh penggemar secara online di situs resmi www.nblindonesia.com/allstar.
 
"Tentu ada penggemar yang sangat ingin melihat aksi Dodo dan Arki di ajang All-Star. Tapi pergantian ini tidak akan mengurangi kehebohan. Sampai saat ini, walau even masih cukup lama jaraknya, ribuan tiket sudah terjual baik di Bandung maupun Surabaya," kata Azrul Ananda, direktur PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku penyelenggara, yang juga commissioner NBL Indonesia.
 
Kepada para fans, Dodo secara pribadi menyampaikan permintaan maafnya. "Terima kasih kepada para fans atas kepercayaan yang telah diberikan untuk ajang All-Star. Tapi, saya harus menyelesaikan tugas dari tim. Saya yakin, ajang ini akan tetap heboh dan berkesan di hati para penggemar," ungkap Dodo. "Saya tetap mendukung dan ramaikan ajang All-Star, karena ini adalah event basket langka, kumpulan bintang-bintang basket Indonesia," lanjutnya.
 
Sementara itu, Max tak menyangka bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti event bergengsi ini. Apalagi, dia akan bermain dengan beberapa eks bintang NBA, seperti Jason Williams, Vin Baker, Ricky Pierce, dan Duane Causwell.
 
"Buat saya, ini seperti kejatuhan rezeki, akhirnya bisa terpilih ikut bermain di event basket sebesar ini. Saya pasti akan siapkan performa terbaik supaya tidak mengecewakan mereka yang telah memilih saya," tutur center bertinggi badan 216 cm ini.
 
Bagi para fans basket yang tidak bisa merasakan langsung atmosfer laga bersejarah itu, tak perlu kecewa. DBL Indonesia telah menyiapkan akses untuk menikmati aksi bintang basket terbaik di Indonesia itu melalui layanan free live streaming di situs resmi www.nblindonesia.com.
 
Pihak Mitranet selaku penyokong layanan live streaming menyambut ajang tersebut dengan bersemangat. "DBL Indonesia selalu berada di garis depan dalam hal terobosan baru. Event ini salah satunya. Mulai dari voting pemain, sampai kolaborasi para pemain terbaik Indonesia dengan bintang-bintang basket kelas dunia," ungkap Romi H. Budiharjo selaku direktur Mitranet.
 
"Keseriusan penyelenggara dalam mengemas acara membuat kami tak ragu untuk terus memberikan dukungan. Semoga, hadirnya akses live streaming dapat menambah gairah basket di Indonesia yang sudah mulai bangkit ini," pungkasnya.
 
Flexi NBL Indonesia 2012 feat USA Pro Ball Alumni diselenggarakan di C-Tra Arena Bandung pada 27 Juni dan DBL Arena Surabaya pada 30 Juni. Acara ini diselenggarakan oleh Flexi, DBL Indonesia, serta Professional Basketball Alumni Association (PBAA) dari Amerika Serikat. Hadir sebagai official partners adalah Bank BRI dan Chevrolet, plus MPM Motor Honda di Surabaya. Mikasa dan League tampil sebagai official supplier.
 
Senin hari ini (25/6), Jason Williams dkk dijadwalkan tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan langsung menjalani serangkaian acara media bersama sejumlah radio dan stasiun televisi.
(auz)

LONDON – Mantan Ratu tenis asal Belgia, Kim Clijsters mengungkapkan bahwa Wimbledon tahun ini akan menjadi yang terakhir baginya. Clijsters juga akan (kembali) pensiun usai US Open pada September mendatang.
 
Petenis berjuluk Aussie Kim itu kini sudah menginjak usia 29 tahun dan baginya usia itu sudah tak lagi muda. Bagi ibu tiga anak itu, Tenis selalu menuntut kondisi fisik yang prima, terlebih ketika melawan petenis yang lebih muda.
 
Kali ini, Aussie Kim benar-benar akan gantung raket selamanya. Sebelumnya di tahun 2007, istri pebasket Brian Lynch itu pernah memutuskan mengakhiri karier. Tapi dua tahun kemudian, Clijster comeback.
 
Wimbledon tahun ini akan menjadi yang kedua baginya dalam enam tahun terakhir dengan status non-unggulan karena sejumlah hasil minor Clijsters di beberapa turnamen terakhir. Di babak pertama malam nanti, Clijsters akan dijadwalkan bersua unggulan ke-18, Jelena Jankovic.
 
"Tidak lagi, inilah saatnya. Jika sudah begini (usia yang tak lagi muda), inilah saatnya saya akan pensiun. Saya sudah terlalu tua untuk bermain di permainan yang menuntut fisik," terang Clijsters, sebagaimana disitat JournalNow, Senin (25/6/2012).
 
"Sudah cukup saya memaksa tubuh saya. Begitu juga dengan gaya hidup di dunia tenis. Sepertinya masa-masa saya sudah terlewat di 15-20 tahun lalu. Memang menyenangkan, saya takkan mau menukarnya demi apapun," lanjutnya.
 
"Tapi saya masih antusias di sini (Wimbledon), saya suka atmosfer di sekitar lapangan – sejarahnya, dan juga tradisinya. Anda takkan merasakan 'sesuatu yang spesial' seperti di Grand Slam lainnya. Saya rasa, itulah yang membuat turnamen ini begitu unik," sambung Clijsters.
 
Jika meneruskan karier tenis di tahun depan sudah dirasa tua bagi putri mantan pesepakbola Belgia – Lei Clijster itu, tapi tidak jika untuk menambah anak lagi di keluarga kecil mereka.
 
"Untuk yang satu itu, saya merasa masih muda. Mungkin saya terlalu tua untuk tenis – tapi untuk itu, saya masih muda," tutup mantan tunangan petenis Australia, Lleyton Hewitt tersebut.
(raw)