Rodman Buka Rahasia Jordan dan Pippen di Bulls Posted: 18 Sep 2011 02:05 AM PDT CHICAGO – Dennis Rodman adalah lima kali juara NBA, dua kali Defensive Player of the Year dan dua kali masuk NBA All-Star. Nomor punggungnya dipensiunkan oleh Detroit Pistons sebagai tanda hormat atas jasanya. Dia mengenakan gaun pengantin untuk mempromosikan otobiografinya, dan masih suka berpesta pada usia 50. Rodman adalah salah satu karakter paling unik yang pernah bermain di NBA hingga saat ini. Gayanya tidak ortodok, tetapi drivenya ulet. Sebelas tahun menghilang dari NBA, Rodman duduk dengan jurnalis ESPN Graham Bensinger untuk membahas apa yang terjadi di belakang layar. Percakapan tentang waktu ia membela Chicago Bulls bersama Michael Jordan dan Scottie Pippen. Dan sebuah kenyataan dibeberkan oleh pemain yang dijuluki The Worm atau Si Cacing ini. Rodman mengungkapkan, adanya hubungan yang dingin antara bintang-bintang Bulls kala itu. "Saya dan Scottie (Pippen) dan Michael (Jordan) tak pernah berbicara dalam tiga tahun saat membela Chicago. Waktu kami berbicara satu sama lain hanya pada saat di lapangan, itu saja. Dan tak seorang pun percaya tentang hal itu," ungkap Rodman sambil tertawa seperti dilansir NESN, Minggu (18/9/2011). Rodman yang dikenal sebagai bintang dalam bermain defensif mencoba mengabaikan kepentingannya sendiri, Rodman mengakui bahwa ia skeptis bila terlalu terlibat dengan teman-teman di timnya. Dia percaya bahwa menjaga jarak dari hubungan yang dalam di tim membantunya untuk fokus. "Saya tidak punya ayah yang nyata. Saya sudah sendiri begitu lama," jelasnya. "Orang-orang bisa memanggil saya dengan kata apa pun di dunia (sumpah serapah). Tapi orang tidak bisa mengatakan bahwa saya bermain untuk uang," ucapnya. (fit) |
Kalahkan Tomic, Federer Tunda Kekalahan Swiss Posted: 18 Sep 2011 01:01 AM PDT Windi Wicaksono - Okezone SYDNEY – Petenis Swiss Roger Federer mengalahkan Bernard Tomic 6-2, 7-5, 3-6, 6-3 pada hari Minggu (18/9/2011) di playoff kualifikasi Grup Dunia Piala Davis antara Australia melawan Swiss. Dengan kemenangan Federer itu, playoff berlanjut ke laga terakhir karena kedudukan sendiri menjadi 2-2 setelah Federer mampu menyamakan skor untuk Swiss. Itu berarti pertandingan terakhir antara Lleyton Hewitt dan Stanislas Wawrinka akan menentukan siapa negara yang maju ke 16 tim elite Grup Dunia tahun depan. Di lapangan rumput di Royal Sydney Golf Club, angin cukup kencang dan cuaca panas membuat para pemain dan tampaknya juga kapten Australia Pat Rafter mengobarkan emosi mereka. Pihak Australia juga beberapa kali mengeluh ke wasit Alexandre Juge yang menurut mereka beberapa kali membuat keputusan salah sehingga merugikan kubu negeri Kanguru itu.. Piala Davis adalah salah satu turnamen tenis yang mengkhususkan pada kompetisi tingkat internasional. Piala Davis juga sering disebut sebagai Piala Dunianya tennis karena melibatkan tim yang membela negara-negara mereka masing-masing. (fit) |
0 ulasan:
Catat Ulasan